Sejumlah komunitas di Palembang, Sumatera Selatan, melakukan beragam upaya guna membantu sesama selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Dengan ini, diharapkan Sumsel dapat cepat keluar dari pandemi.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Sejumlah komunitas di Palembang, Sumatera Selatan, melakukan beragam upaya untuk membantu sesama selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian warga terhadap sesama sekaligus menambah kekuatan bagi mereka yang terdampak.
Seperti yang dilakukan Komunitas Donor Darah Sumatera Selatan yang menginisiasi adanya donor plasma konvalesen bagi mereka yang terjangkit Covid-19. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk turut berperan membantu mereka yang sedang terjangkit.
Ketua Komunitas Donor Darah Sumatera Selatan Nurirwansyah Putra (28), Minggu (25/7/2021), mengatakan, sejak fasilitas donor plasma konvalesen dibuka di Palembang pada awal 2021 lalu, terhitung ada sekitar 30 penderma yang menyumbangkan plasma konvalesen. Padahal, orang yang membutuhkan plasma konvelesen di Sumsel cukup banyak.
”Banyak orang yang menghubungi saya untuk meminta bantuan plasma konvalesen. Bahkan ada di antara mereka yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan,” ucapnya.
Banyak hal yang membuat penderma plasma konvalesen di Sumsel masih minim, seperti kurangnya sosialisasi dan edukasi atau memang kurangnya basis data tentang orang yang bisa melakukan donor. Karena itu, pihaknya tengah bekerja sama dengan pihak kepolisian, dalam hal ini Polrestabes Palembang, untuk meminta data warga yang pernah terjangkit Covid-19 dan dinyatakan sembuh. ”Karena penyintas dapat mendonorkan plasma konvalesen tiga bulan setelah dinyatakan sembuh,” ucap Nurirwansyah.
Skemanya adalah, ketika data tentang penyintas Covid-19 telah didapat, mereka yang memenuhi syarat akan dihubungi oleh para sukarelawan. Kemudian sukarelawan itu akan melakukan edukasi serta mengajak para penyintas untuk berderma.
Apabila mereka mau menjadi penderma, para sukarelawan akan mengajak mereka datang ke sejumlah sentra transfusi plasma konvalesen, seperti di Palang Merah Indonesia (PMI) Palembang, RSUP Dr Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, dan RS Bhayangkara Palembang.
Dengan kerja sama yang akan dimulai pada Senin (26/7/2021) ini, ungkap Nurirwansyah, setidaknya dalam satu bulan terakhir ada 100 penderma plasma konvalesen di Palembang.
Kondisi ini sangat penting mengingat jumlah orang yang terjangkit Covid-19 di Sumsel sangat tinggi. Sebaliknya, jumlah tempat tidur kian terbatas. Karena itu, tindakan cepat, termasuk mendorong terlaksananya terapi Covid-19 dengan menggunakan plasma konvalesen, terbilang cukup mendesak.
Inisiasi bantuan dengan bentuk lain juga dilakukan oleh komunitas Perawat Peduli Palembang yang tetap membagikan makanan gratis bagi mereka yang terdampak pandemi. Koordinator Perawat Peduli Palembang Fitriono Bagustio mengatakan, selama dua tahun terakhir komunitas ini rutin menggelar beragam kegiatan untuk membantu mereka yang terdampak pandemi, terutama masyarakat berpenghasilan menengah bawah.
Itulah sebabnya, komunitas ini selalu menyasar permukiman kumuh di daerah pinggiran Palembang. ”Kami ingin menyampaikan pesan bahwa perawat ingin merangkul masyarakat untuk sama-sama keluar dari situasi pandemi Ini,” ujar Fitriono.
Yang mereka lakukan seperti memberikan makanan dan sayur murah hingga memberikan paket makanan secara gratis. Hanya saja, pada masa PPKM ini, kegiatan dikurangi. Selain untuk mencegah terjadinya kerumunan, banyak anggota komunitas yang harus bertugas lantaran tingginya kasus penularan Covid-19.
”Bahkan, banyak dari para anggota yang sampai diminta bertugas ke Jakarta," ungkapnya. Walau demikian, kegiatan berbagi tetap berlangsung, utamanya program Jumat Barokah. Melalui program tersebut, setiap hari Jumat komunitas ini membagikan sekitar 200 nasi bungkus secara gratis bagi mereka yang membutuhkan.
Fitriono menuturkan, dirinya bersyukur karena kepedulian masyarakat untuk membantu sesama cukup tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah orang yang menyumbangkan bantuannya, baik materi maupun makanan secara langsung, semakin banyak. ”Bahkan, beberapa pengusaha meminta agar mereka dapat memberi makanan secara rutin setiap minggunya,” ucapnya.
Kontribusi perusahaan
Tidak hanya komunitas, bantuan juga dikerahkan oleh perusahaan yang beroperasi di Sumatera Selatan. PT Pupuk Sriwidjaja (PT Pusri) dan OKI Pulp and Paper, misalnya, menyumbangkan oksigen medis ke sejumlah rumah sakit yang membutuhkan, tidak hanya di Sumsel, tetapi juga merambah hingga ke Pulau Jawa.
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan, sejak awal Juli 2021, pihaknya sudah menyalurkan sekitar 12 ton oksigen medis ke Pulau Jawa, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Solo. Sementara untuk di Lampung, pihaknya telah menyalurkan sekitar 7 ton.
Namun, beberapa hari terakhir pihaknya fokus untuk menyalurkan oksigen di Sumsel dan Lampung saja. Oleh karena itu, selama 24 jam pihaknya terus bersiaga untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit. ”Kapasitas oksigen di Pusri sekitar 3 ton per hari,” ucapnya. Kontribusi ini diharapkan dapat membantu rumah sakit yang membutuhkan oksigen.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru berharap semua komponen di Sumsel bahu-membahu membantu sesama. ”Tidak harus menunggu pemerintah daerah turun, tetapi warga pun bisa turut berkontribusi, apa pun bentuknya,” ujar Herman.
Menurut dia, dalam situasi saat ini, peran sekecil apa pun akan sangat membantu. ”Sudah saatnya kita meningkatkan kepedulian atas dasar kemanusiaan,” ucap Herman.