Stok Masih Terbatas, Syarat Vaksinasi untuk Masuk Mal Dinilai Tidak Adil
Syarat menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 untuk masuk mal ditanggapi beragam oleh warga di Kota Semarang, Jawa Tengah. Ada yang menilai syarat itu tak adil di saat distribusi vaksin di daerah belum merata.
Oleh
GREGORIUS MAGNUS FINESSO
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Syarat menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 bagi pengunjung pusat perbelanjaan dan mal ditanggapi beragam oleh warga di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sebagian warga mengaku belum divaksinasi karena belum mendapat jatah. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menilai syarat tersebut tidak adil.
Berdasarkan pemantauan, Rabu (11/8/2021), pengelola sejumlah mal di Kota Semarang sudah menerapkan kewajiban menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 bagi pengunjung. Mereka mesti memindai kode QR melalui aplikasi Peduli Lindungi yang tersedia di pintu masuk atau menunjukkan kartu vaksinasi cetak.
Meski tak begitu panjang, antrean untuk memindai kode QR sempat terjadi, salah satunya di Mal Ciputra. Meski sudah ada petugas, aturan jaga jarak antar-pengunjung yang akan masuk mal belum dipenuhi dengan ketat.
Nike, warga Boja, Kabupaten Kendal, pengunjung Mal Ciputra, mengatakan, dirinya mesti menunggu di luar mal karena belum divaksin. Ia sebenarnya sudah tahu aturan tersebut, tetapi tetap ke mal untuk mengantar anaknya berbelanja keperluan sehari-hari.
”Anak saya sudah tahu aturan itu dan sudah memahami. Saya tahu info ini dari media sosial. Aturan ini bagus, hanya kadang ribet karena jelas pasti antrean nanti jadi panjang. Saya juga melihat ada kelemahan, semisal, bisa saja pengunjung yang nakal lalu pakai akun orang,” tambah Nike.
Berda Wibowo (32), warga Banyumanik, Semarang, menilai, syarat menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 untuk masuk mal memberatkan. Ia mengaku belum divaksinasi karena memang belum mendapat jatah vaksin.
”Saya sudah beberapa kali coba daftar di vaksinasi massal. Tetapi, masih diprioritaskan bagi (warga) lansia. Nah, sekarang setelah jadi syarat perjalanan, untuk masuk mal saja juga mesti pakai kartu vaksin. Akan lebih baik kalau pengunjung yang belum bisa menunjukkan kartu vaksin saat masuk mal langsung diarahkan mendapat vaksin di lokasi. Itu baru adil,” ujarnya.
Aisa R Jusman dari Staf Humas Mal Ciputra menuturkan, selain memastikan kartu vaksinasi Covid-19, pihaknya juga membatasi jumlah pengunjung. Pihaknya juga memastikan usia warga yang boleh masuk di atas 12 tahun dan di bawah 70 tahun.
Menurut Aisa, jumlah pengunjung normal Mal Ciputra sebelum pandemi berkisar 40.000-50.000 orang per hari. Saat ini, pemerintah membatasi jumlah pengunjung hanya 25 persen dari kapasitas.
Kebijakan menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 untuk masuk mal tidak adil karena masih banyak masyarakat belum divaksin.
”Aturan ini tegas kami berlakukan di lapangan. Pengunjung, karyawan, termasuk ojek daring yang tidak atau belum divaksin, tidak dapat masuk mal. Sejauh ini orang-orang yang belum mengetahui aturan tersebut sudah kami sampaikan bahwa ada protokol khusus,” ujar Aisa.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan, kebijakan menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 untuk masuk mal tidak adil karena masih banyak orang yang belum divaksin. Terlebih, menurut dia, banyak warga belum vaksin karena keterbatasan stok.
”Sebenarnya aturan itu enggak fair (adil) karena banyak masyarakat yang rindu vaksin, tetapi belum dapat sampai sekarang. Maka, tugas pemerintah sekarang adalah segera menyiapkan vaksin lebih banyak agar bisa mempercepat,” kata Ganjar saat meninjau Mal Paragon, Rabu (11/8/2021) siang.
Ganjar menyatakan terus berupaya mempercepat vaksinasi di Jateng. Untuk memenuhi target vaksinasi selesai pada Desember, Jateng membutuhkan 2,4 juta dosis vaksin per minggu. Namun, kiriman vaksin dari pemerintah pusat sampai saat ini hanya 600.000-700.000 per pekan.
Meski begitu, pihaknya meminta masyarakat bersabar. Sebab, pembukaan mal saat ini baru tahap uji coba di beberapa kota di Indonesia. ”Ini baru uji coba, jadi terpaksa kita menerima dulu kondisi ini. Apa pun yang terjadi, pemerintah punya keinginan kuat untuk membantu meningkatkan kembali ekonomi masyarakat,” ungkapnya.