Vaksinasi Covid-19 di Papua Barat Libatkan Tokoh Adat
Pemprov Papua Barat melibatkan Dewan Adat Domberay untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 yang masih rendah di daerah tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Papua Barat melibatkan lembaga dewan adat untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19. Cakupan vaksinasi untuk 12 kabupaten dan 1 kota di provinsi itu masih rendah.
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Papua Barat Derek Ampnir, saat dihubungi dari Jayapura, Selasa (10/8/2021), mengatakan, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan Dewan Adat Domberay. Isinya, dewan adat akan membantu sosialisasi vaksinasi Covid-19. Tokoh adat secara rutin akan berbicara kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Papua Barat.
Adapun capaian vaksinasi Covid-19 Provinsi Papua Barat hingga saat ini untuk dosis pertama mencapai 21,8 persen dan dosis kedua 10,6 persen. Target vaksinasi Covid-19 di Papua Barat sebanyak 777.290 orang.
Sementara, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Minggu (8/8/2021), Papua Barat telah menerima 326.480 dosis vaksin. Namun, persentase penggunaan vaksin baru mencapai 73 persen dari jumlah itu.
Papua Barat termasuk empat provinsi di Indonesia yang persentase penggunaan vaksin Covid-19 masih di bawah angka 75 persen. Tiga provinsi lainnya adalah Maluku Utara, Jambi, dan Sulawesi Tengah.
”Salah satu penyebab vaksinasi Covid-19 di Papua Barat belum optimal karena informasi bohong tentang dampak vaksin. Hal inilah yang menyebabkan warga masih merasa takut untuk divaksin,” ungkap Derek.
Ia mengatakan, Pemprov Papua Barat juga menggunakan istilah imunisasi Covid-19 dalam kegiatan sosialisasi di tengah masyarakat. Cara ini sebagai pendekatan persuasif agar masyarakat menganggap vaksinasi sama seperti kegiatan imunisasi dasar lainnya.
”Penggunaan istilah baru imunisasi vaksin Covid-19 bertujuan meningkatkan animo masyarakat mengikuti vaksinasi. Kami menargetkan seluruh masyarakat telah divaksin akhir tahun ini,” kata Derek.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Barat dr Arnold Tiniap mengatakan, jumlah kasus baru Covid-19 di Papua Barat masih berada di atas 100 kasus per hari. Jumlah warga yang masih dirawat karena terpapar Covid-19 tertinggi di Kabupaten Manokwari, yakni 1.278 orang.
Total terdapat 1 kota dan 11 kabupaten yang berstatus zona merah Covid-19, yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Tambrauw, Maybrat, Raja Ampat, Kaimana, dan Fakfak. Hanya tersisa satu kabupaten yang zona hijau, yakni Pegunungan Arfak.
Data terakhir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Barat, total kumulatif kasus positif mencapai 20.223 orang, meliputi 17.461 orang sembuh, 2.462 orang masih dirawat, dan 327 orang meninggal. Jumlah warga Papua Barat yang terpapar Covid-19 pada Senin (9/8/2021) mencapai 408 orang.
Arnold pun berharap masyarakat Papua Barat tidak terpengaruh berita hoaks sehingga dapat menghambat vaksinasi. Sebab, hanya melalui vaksinasi warga dapat tercegah dari gejala berat jika terpapar Covid-19.