3 Pelaku Ritual di Gunung Ungaran Ditemukan Selamat
Ketiganya ditemukan dalam keadaan lemas dan mendapat penanganan di Balai Desa Nyatnyono, Kabupaten Semarang, yang menjadi posko induk. Sebelumnya, mereka melakukan ritual di Sendang Suroloyo, Gunung Ungaran.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
UNGARAN, KOMPAS — Tim SAR gabungan menemukan tiga orang pelaku ritual yang tersesat di Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dalam keadaan selamat, Sabtu (7/8/2021). Kejadian itu menjadi perhatian perangkat desa, untuk segera dirapatkan, agar kejadian serupa tidak terulang.
Ketiga orang yang ditemukan tersebut, yakni Roni (40), Mindiyanah (37), dan Seto (50), warga Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, dinyatakan hilang sejak Kamis (5/7/2021) malam. Pada Jumat, pencarian dilakukan tim SAR gabungan, tetapi tak membuahkan hasil, hingga dilanjutkan Sabtu pagi.
Pada Sabtu, pencarian dibagi menjadi sembilan search rescue unit (SRU) dengan kekuatan total 100 personel. Tim SAR gabungan menemukan ketiga orang pada pukul 11.10.
”Ketiganya ditemukan di pertigaan Sendang Seputon dalam keadaan lemas. Penanganan survivior adalah dengan pemeriksaan fisik. Setelah dinyatakan sehat, kemudian dibawa ke Posko Ngipik (posko lapangan),” kata Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto, Sabtu.
Heru menambahkan, ketinggian titik ditemukannya ketiga orang tersebut adalah 950 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dari titik itu, tim SAR gabungan mengevakuasi ketiga orang itu ke Posko Ngipik, yang berjarak 8 kilometer (km), dengan waktu tempuh dua jam. Setelah itu, ketiganya dibawa ke posko induk di Balai Desa Nyatnyono.
Ketiganya ditemukan di pertigaan Sendang Seputon dalam keadaan lemas. (Heru Suhartanto)
”Dengan ditemukannya tiga orang tersebut, maka operasi SAR dinyatakan selesai. Tim SAR gabungan kembali ke kesatuannya masing- masing,” ucap Heru.
Sebelumnya, ketiga survivor, bersama tiga orang lainnya, Nur (20), Slamet (50), dan Dani (33), berangkat dari Salatiga pada Rabu (4/8/2021). Melalui Bukit Ngipik, Dusun Ngaglik, Nyatnyono, mereka menuju Sendang Suroloyo di Gunung Ungaran. Pada Rabu malam, mereka tiba di lokasi itu untuk melakukan ritual.
Menurut Kepala Desa Nyatnyono, Parsunto, hal tersebut dilakukan setelah salah seorang dari mereka mengaku mendapat petunjuk lewat mimpi untuk mengambil bunga. Keenamnya lalu turun gunung pada Kamis pagi. Namun, rombongan terpecah dua hingga akhirnya kehilangan kontak.
Kondisi sehat
Ketua Relawan Nyawa Wali Desa Nyatnyono Agus Purnomo, saat dihubungi dari Semarang menuturkan, hingga Sabtu pukul 14.00, ketiga survivor berada di balai desa atau posko induk. Namun, ketiganya dalam kondisi sehat dan hanya lemas. Penanganan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada masalah apa pun.
Jalur menuju Sendang Suroloyo, dari Bukit Ngipik, Dusun Ngaglik, bukanlah jalur resmi pendakian di Gunung Ungaran, melainkan jalur yang biasa dilewati orang-orang menuju sendang atau hendak berziarah. Sebab, pada jalur tersebut juga terdapat sejumlah makam.
Dengan kejadian tersebut, pihak desa akan membicarakan kemungkinan adanya pengetatan pengawasan ataupun pembuatan rambu-rambu tanda. Itu agar kejadian serupa tak terulang. ”Ke depannya akan kami rapatkan,” ucap Parsunto.