Tindakan Lukai Diri Ketua Harian AKAR Jabar Tak Bijak, Pelaku Usaha Butuh Perhatian
Meski dilakukan sebagai bentuk protes, sejumlah pihak menyayangkan tindakan melukai diri dari Ketua Harian AKAR Jawa Barat. Namun, pemerintah harus segera memerhatikan nasib pelaku usaha yang terpuruk akibat pandemi.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS – Sejumlah pihak menyayangkan tindakan Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran Jawa Barat, Gan Bonddilie yang melukai dirinya di Balai Kota Bandung, Rabu (4/8/2021). Meski tidak dibenarkan, tindakan ini menjadi ekspresi kekecewaan pelaku usaha terhadap kebijakan pemerintah selama pandemi.
Ketua Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Jabar Arif Maulana dalam konferensi daring di Kota Bandung, Kamis (5/8/2021) menyatakan, tidak membenarkan tindakan Bonddilie. “Sekarang kondisi beliau sudah membaik. Kami memastikan dia tidak depresi. Kejadian itu ungkapan kekecewaannya,” ujarnya.
Sebelumnya, Bonddilie sengaja melukai perut dan lehernya saat menjalankan aksi di Balai Kota Bandung waktu itu. Dia kecewa dengan pembatasan kegiatan yang diterapkan di Kota Bandung.
Menurut Arif, Bonddilie menunjukkan salah satu keputusasaan pengusaha, terutama UMKM Kota Bandung kini tumbang di tengah pandemi. Kondisinya kemungkinan belum akan membaik karena Bandung masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.
Penerapan aturan ini membuat aktivitas ekonomi sangat terbatas. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2021, PPKM level 4 melarang aktivitas makan di tempat untuk restoran dan kafe.
“Para pengusaha sudah berada di titik nadir, kritis. Banyak pengusaha kuliner terjerat banyak kontrak di situasi yang sulit, seperti pinjaman modal, sewa, hingga kerja karyawan,” ujarnya.
Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar Herman Muchtar mengatakan, selama penerapan PPKM Darurat hingga PPKM Level 4, okupansi hotel di Jabar di bawah 10 persen. Kondisi ini membuat banyak pelaku usaha menjalankan bisnisnya.
Akan tetapi, Herman menyayangkan, jika kesulitan di tengah pandemi ini disikapi langkah melukai diri sendiri yang dilakukan Bonddilie. Apalagi, AKAR adalah organisasi bagian dari PHRI Jabar.
Ke depan, Herman mengatakan, masalah ini harus disikapi lebih bijaksana. Para pengusaha membutuhkan solusi karena pandemi memberikan dampak yang berat bagi sektor perhotelan, restoran, dan kafe. Dia mengharapkan ada solusi pemerintah untuk menyelamatkan mereka dari kesulitan ini.
“Kami menyadari, masa pandemi ini meresahkan semua pihak, baik secara kesehatan maupun ekonomi. Kami berharap mendapatkan solusi agar dapat bertahan untuk melewati masa krisis ini,” ujarnya.
Wali Kota Bandung Oded M Danial menyampaikan keprihatinannya terhadap tindakan melukai diri itu. Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana memastikan kondisi kesehatan Bonddilie ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
“Saya menyampaikan rasa prihatin dan telah melihat kondisi yang bersangkutan. Beliau sudah ditangani dengan baik,” ujar Yana.