Penuhi Kebutuhan APD Petugas, Bantuan Pasien Isoman di Magelang Dikurangi
Alokasi bantuan logistik untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dikurangi. Upaya ini dilakukan agar bisa menghemat anggaran untuk pemenuhan kebutuhan APD petugas pemakaman.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Alokasi bantuan logistik bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri atau isoman bersama keluarganya, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, saat ini dikurangi. Jika sebelumnya paket bantuan diberikan kepada setiap orang dalam satu rumah, mulai Agustus ini penyaluran dilakukan maksimal dua paket per keluarga.
Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Nurhadiyanta mengatakan, upaya ini dilakukan sebagai bagian dari penghematan penggunaan dana APBD. Pasalnya, anggaran akan dialokasikan untuk pengadaan alat pelindung diri (APD) petugas pemakaman.
”Mengingat tingginya permintaan di bulan Juli, maka pengadaan APD petugas pemakaman pun menjadi kebutuhan yang tidak bisa diabaikan,” ujarnya, Jumat (6/8/2021). Kebutuhan pengadaan APD harus diperhatikan karena bulan lalu, jumlah kematian pasien Covid-19 dari satu rumah sakit saja pernah mencapai hingga 26 orang.
Setelah menambah pengadaan 2.000 paket APD, saat ini persediaan APD masih sekitar 4.000 paket. Kendati masih ada sisa persediaan dan tren kasus Covid-19 sementara ini cenderung turun, BPBD tetap merasa perlu berjaga-jaga. Satu paket APD terdiri dari masker medis, penutup kepala, baju hazmat, penutup wajah, dan sarung tangan. APD wajib dipakai untuk memenuhi kebutuhan pemulasaraan dan pemakaman jenazah pasien Covid-19 oleh sukarelawan, puskesmas, rumah sakit, atau warga di desa-desa.
Adapun paket bantuan logistik semula diberikan untuk pasien berikut semua anggota keluarganya yang tinggal dalam satu rumah. Upaya ini dilakukan demi menjaga seluruh anggota keluarga tidak ke luar rumah hanya untuk alasan belanja kebutuhan pokok. Satu paket bantuan pangan terdiri dari 5 kilogram beras, empat kaleng susu, dan 20 bungkus mi instan.
Namun, tanpa mengurangi alokasi bantuan pun, volume bantuan logistik pada akhir Juli sudah relatif berkurang. Jika sebelumnya rata-rata jumlah paket bantuan yang disalurkan mencapai 400-500 paket per hari, akhir bulan lalu, penyaluran hanya 50-60 paket per hari.
Penurunan permintaan dan penyaluran bantuan paket ini, menurut Nurhadiyanta, menandai bahwa jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Magelang sudah relatif turun.
”Bulan lalu, sebanyak 2.000 paket pernah tersalurkan untuk memenuhi permintaan selama satu minggu saja,” ujarnya.
Sementara itu, warga dan komunitas yang bergerak di bidang sosial saat ini juga masih terus berupaya membantu memenuhi kebutuhan pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Adhang Legowo, koordinator komunitas Isoman Iso di Magelang, mengatakan, pihaknya menerima permintaan beragam kebutuhan dari 5-8 pasien per hari.
”Di luar bahan pokok yang sudah kami siapkan, pasien juga sering kali meminta dilayani untuk pemenuhan kebutuhan lain, seperti minta dibelikan pulsa listrik, pakan untuk kucing peliharaan, hingga pakan untuk ternak bebek miliknya,” ujarnya.
Komunitas Isoman Iso melayani permintaan pasien dari Kota dan Kabupaten Magelang. Permintaan tersebut setiap hari disampaikan melalui aplikasi Google form.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kirno Prasojo, penasihat Satuan Tugas Jogo Tonggo di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur. Tidak sekadar bantuan pangan, warga yang menjalani isolasi mandiri juga memiliki beragam kebutuhan lain yang juga mendesak dipenuhi. Dalam kondisi itu, warga sekitar, termasuk Satuan Tugas Jogo Tonggo terdorong membantu. Kirno pernah membantu membeli pulsa listrik dan membelikan perlengkapan mandi.
Warga yang mengalami demam dan gejala batuk pilek diminta untuk segera memeriksakan diri. Namun, jika enggan berobat, Kirno menuturkan, warga tersebut diminta untuk langsung melakukan isolasi mandiri selama sepuluh hari. Adapun segala kebutuhahn warga tersebut selama sepuluh hari dipenuhi dari uang hasil iuran dari warga satu kampung.