Warga Magelang Tempuh Puluhan Kilometer demi Air Bersih
Sebagian warga di Kabupaten Magelang akhirnya mencari air hingga ke ke dusun dan kecamatan lain. Upaya ini terpaksa dilakukan karena rata-rata sumur saat ini sudah mulai mengering.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sebagian warga di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai mengalami krisis air bersih. Mereka terpaksa mencari air bersih hingga puluhan kilometer hingga mengendapkan air keruh selama 2-3 hari.
Widiarti (35), warga Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, mengatakan, harus mencari air bersih hingga Kecamatan Srumbung, berjarak sekitar 20 kilometer dari kediamannya. Alasannya, sejak sebulan terakhir, sumur miliknya nyaris kering. Air yang ada hanya tersisa setengah meter dari dasar sumur sedalam 17 meter.
”Dari Srumbung, saya mengambil tujuh jeriken air untuk kebutuhan keluarga selama satu minggu,” ujarnya pada Kamis (5/8/2021). Satu jeriken air yang digunakan berkapasitas sekitar 30 liter air.
Selain menempuh jarak puluhan kilometer, ada warga yang masih bertahan memanfaatkan air yang tersisa meski mulai terlihat keruh dan berbau karat. Agar lebih layak dikonsumsi, mereka mendiamkan air tersebut sementara waktu.
”Sebelum dimasak dan dikonsumsi, air sumur yang keruh tersebut biasanya harus kami diamkan dahulu selama 2-3 hari,” ujar Siti Asrofah (26), warga lainnya. Setelah itu, air biasanya mulai terlihat bening.
Siti mengatakan, hal itu sudah dilakukan warga sejak lama. Semua dilakukan karena tidak banyak pilihan lain mendapatkan air bersih saat musim kemarau.
Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Nurhadiyanta mengatakan, kekeringan dan krisis air bersih tahun ini berpotensi terjadi di lima kecamatan. Daerah itu adalah Borobudur, Salaman, Tempuran, Pakis, dan Grabag.
Sejauh ini, kata Nurhadiyanta, permintaan bantuan air bersih baru diajukan dua desa di Kecamatan Borobudur, yaitu Kembanglimus dan Kenalan. Penurunan debit air di dua desa tersebut berkisar 70-80 persen.
Nurhadiyanta mengatakan, untuk sementara, air akan dikirim seminggu sekali. Dalam sekali pengiriman, bantuan air yang dibawa mencapai 5.000 liter. Volume bantuan air masih bisa ditambah sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengatasi kekeringan tahun ini, BPBD Kabupaten Magelang menyiapkan persediaan bantuan air bersih sebanyak 300 tangki.