Picu Kerumunan, Mekanisme Pendaftaran Vaksinasi di Palangkaraya Harus Diubah
Di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, antrean pendaftaran vaksinasi di Kota Palangkaraya justru menimbulkan kerumunan dan dinilai melanggar protokol kesehatan. Perlu ada perubahan sistem pendaftaran.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara massal di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, beberapa hari terakhir menciptakan antrean panjang dan kerumunan. Lembaga Bantuan Hukum Palangkaraya meminta penyelenggara diberi sanksi tegas karena melanggar protokol kesehatan.
Antrean panjang terjadi di Jalan Yos Sudarso, Kamis (5/8/2021), di mana ratusan orang datang untuk mendaftar sebagai penerima vaksin yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Palangkaraya, Polres Palangkaraya, dan TNI Angkatan Darat. Vaksinasi massal itu dilakukan dalam rangkaian acara HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2021.
Antrean terjadi sejak Rabu (4/8/2021) malam di Pos Polisi Bundaran Besar. Malam itu, jalan menuju bundaran besar memang ditutup sehingga para pendaftar memarkir kendaraan mereka di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Kota Palangkaraya. Antrean mulai padat sejak pukul 19.00 WIB, apalagi petugas penerima pendaftaran hanya dua orang yang baru ditambah beberapa jam berikutnya.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum Palangkaraya Aryo Nugroho Waluyo menilai, kerumunan saat pendaftaran bukan merupakan kesalahan masyarakat. Sebab, selama ini, masyarakat selalu kehabisan mendapatkan nomor antrean vaksin.
”Kerumunan terjadi lantaran sistem yang dibuat pemerintah tidak berstandar keamanan bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19. Seharusnya, pendaftaran bisa dilakukan secara daring atau memberdayakan petugas RT/RW dalam mendata warga di wilayahnya,” kata Aryo di Palangkaraya, Kamis (5/8/2021).
Aryo menjelaskan, kerumunan yang terjadi justru membuktikan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi di tengah lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 maupun angka kematian tinggi di Kalimantan Tengah. Menurut dia, pemerintah perlu mengambil langkah strategis dan menekan risiko penularan dalam vaksinasi.
Kerumunan terjadi lantaran sistem yang dibuat pemerintah tidak berstandar keamanan bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19. (Aryo Nugroho Waluyo)
Pada Kamis pagi, vaksinasi dilaksanakan di Stadion Sanaman Mantikei, Kota Palangkaraya. Terlihat ratusan orang datang ke stadion itu untuk mendapatkan vaksin. Ratusan aparat keamanan juga berada di lokasi untuk menjaga peserta vaksinasi taat protokol kesehatan.
”Gubernur Kalteng perlu memberi sanksi terhadap penyelenggara atas kejadian tersebut. Apalagi saat ini masih dalam suasana pembatasan kegiatan masyarakat,” ungkap Aryo.
Aryo menambahkan, pemerintah harus mengubah sistem pendaftaran vaksinasi menjadi daring agar tidak menimbulkan kerumunan. Pemerintah juga harus memastikan semua proses vaksinasi dijalankan gratis agar semua masyarakat yang memenuhi syarat bisa mendapatkan vaksin untuk mencapai kekebalan kelompok.
Sampai saat ini jumlah tambahan kasus terkonfirmasi positif pada Kamis pagi mencapai 279 kasus sehingga totalnya 35.557 kasus positif selama pandemi. Angka kematian juga bertambah 18 orang dengan total kasus kematian 1.194 orang. Angka kesembuhan juga meningkat 324 kasus sembuh baru sehingga totalnya 30.902 kasus.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalimantan Tengah Komisaris Besar Eko Saputro menjelaskan, kerumunan terjadi karena banyaknya orang yang mengantre. Meskipun demikian, menurutnya, antrean tidak berlangsung lama.
”Panitia sejak awal sudah menyampaikan melalui pengeras suara kepada warga agar menjaga jarak, mengenakan masker, dan tidak berkerumun, tapi masih ada yang tidak tertib,” kata Eko.
Faktanya, menurut Eko, kerumunan terjadi tidak berlangsung lama dan langsung dibubarkan oleh Kepala Polres. "Langsung dibubarkan," ujarnya.
Eko menambahkan, saat proses vaksinasi dimulai, peserta mulai tertib menjaga jarak. Ia menjelaskan, pihaknya menyiapkan 73 vaksinator dengan rincian 40 orang dari Polri, 20 dari TNI, delapan orang dari Puskesmas Jekan Raya dan lima orang dari Rumah Sakit Kalawate yang ditugaskan untuk melayani warga yang vaksin.
Eko menyampaikan bahwa target vaksinasi hari ini di Lapangan Sanaman Mantikei sebanyak 3.000 vaksin dengan rincian 1.000 vaksin pertama dan 2.000 vaksin kedua. Tak hanya itu, vaksinasi juga dilaksanakan di Aula Universitas Palangka Raya dengan target vaksin sebanyak 1.000 orang.
”Semoga dengan adanya vaksinasi ini dapat meningkatkan herd immunity di kalangan masyarakat sehingga penyebaran Covid -19 dapat ditekan,” ujar Eko.