Kalimantan Barat Masih Kekurangan Vaksin untuk Dosis Kedua
Kalimantan Barat masih kekurangan vaksin terutama untuk dosis kedua.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalbar berharap terus mendapatkan suplai vaksin Covid-19. Hingga kini stok vaksin di provinsi itu belum mencukupi.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, saat meninjau vaksinasi kedua di halaman Gedung Olahraga Stadion Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Pontianak, Senin (2/8/2021), menuturkan, vaksinasi kedua masih bisa berjalan di seluruh kalbar, kecuali di Pontianak. Stok vaksin Sinovac di Pontianak terbatas sehingga jadwal vaksinasi harus menyesuaikan.
Secara umum stok vaksin Kalbar terutama untuk vaksinasi dosis kedua masih belum mencukupi. ”Mudah-mudahan suplai vaksin terus berdatangan dalam beberapa hari ke depan,” kata Sutarmidji.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalbar Harisson menuturkan, Kalbar mendapat tambahan pasokan 11.720 vaksin pada 30-31 Juli. Jumlah tersebut masih kurang untuk vaksinasi dosis kedua. Vaksin dijadwalkan datang lagi beberapa hari mendatang.
Karena suplai vaksin dari Jakarta terhambat, pelaksanaan vaksinasi kedua juga agak terhambat. Namun, vaksinasi kedua akan segera digenjot. Masyarakat yang harus menjalani vaksinasi kedua diharapkan bersabar. ”Jika Anda, misalnya harus vaksin kedua tanggal 1, itu sebenarnya tanggal minimal. Artinya, sebelum tanggal itu tidak divaksin kedua, tetapi setelah tanggal itu ada toleransi 7-10 hari,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinkes Provinsi Kalbar pada Minggu (1/8/2021), target sasaran vaksinasi Kalbar sebanyak 3,87 juta orang. Persentase cakupan vaksinasi pertama Kalbar 14,2 persen. Vaksinasi dosis pertama sebanyak 548.512 orang, sedangkan vaksinasi dosis kedua 262.300 orang. Warga yang belum divaksin 3,32 juta orang.
Mudah-mudahan suplai vaksin terus berdatangan dalam beberapa hari ke depan. (Sutarmidji)
Kabupaten Sambas menjadi daerah dengan capaian persentase vaksinasi dosis pertama terendah, yakni sebesar 8,4 persen, disusul Kabupaten Sanggau 9,4 persen, dan Kabupaten Ketapang 9,1 persen.
Yazid (20), salah satu warga Pontianak yang menjalani vaksinasi kedua di GOR SSA Pontianak, menuturkan, dirinya vaksin kedua sesuai jadwal tanggal 2 Agustus. Vaksinasi pertama pada Juli lalu juga di GOR.
”Saya mau divaksin untuk meningkatkan imun. Sertifikatnya juga bermanfaat,” ujarnya.
Harisson menuturkan lebih lanjut, di tingkat hulu diharapkan terus dilakukan pelacakan, tes, dan protokol kesehatan. Warga yang positif segera diberi obat-obatan sehingga tidak memberat. Pemerintah terus berupaya memenuhi ketersediaan obat. Dinkes telah memesan obat ke salah satu perusahaan.
Terkait perkembangan kasus Covid-19, berdasarkan data Dinkes Provinsi Kalbar hingga per tanggal 1 Agustus, secara kumulatif kasus konfirmasi di Kalbar sebanyak 26.315 orang, sebanyak 20.669 orang di antaranya sembuh dan 660 orang meninggal. Kasus aktif 4.986 orang.
Sementara itu, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) Kalbar 56,70 persen berada pada posisi hijau. Namun, ada beberapa kabupaten BOR di atas 80 persen (merah). Daerah yang BOR di atas 80 persen diminta mengonversi tempat tidur perawatan non-Covid-19 menjadi tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 sehingga masyarakat tidak sulit mengakses layanan.