Meski Sudah Melebihi Target, Capaian Vaksinasi di Bali Belum Merata
Vaksinasi Covid-19 terus dijalankan di Bali meski capaian secara umum sudah melebihi target. Namun, ada beberapa kabupaten yang belum mencapai 100 persen target vaksinasi.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali terus dijalankan kendati capaiannya secara umum sudah melebihi target. Pemberian vaksin dosis pertama di Bali sudah menjangkau 3,055 juta orang, atau melebihi sasaran sebanyak 2,996 juta orang. Meski demikian, masih ada beberapa kabupaten yang belum mencapai target 100 persen.
Berdasarkan laporan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Provinsi Bali pada Kamis (29/7/2021), jumlah warga di Bali yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama sebanyak 3.055.817 orang, sedangkan warga yang sudah memeroleh vaksin dosis kedua sebanyak 824.575 orang. Sasaran vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali ditargetkan sebanyak 2.996.060 orang.
Daerah di Bali yang pencapaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 100 persen target, bahkan melebihi dari target, adalah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Tabanan. Adapun kabupaten dengan cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 90 persen atau lebih, tetapi belum 100 persen, ialah Klungkung dan Gianyar. Sementara Kabupaten Karangasem, Bangli, Buleleng, dan Jembrana, pencapaiannya masih di bawah 90 persen.
Terkait dengan pencapaian vaksinasi Covid-19 yang berbeda-beda di kabupaten dan kota, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan, pencapaian target di daerah dipengaruhi kondisi dan kendala masing-masing. Saat dihubungi Kompas, Kamis (29/7/2021), Suarjaya mengatakan, vaksinasi Covid-19 di Bali terus dijalankan kendati target 70 persen populasi untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) sudah tercapai.
Secara terpisah, Sekretaris Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengakui, vaksinasi Covid-19 dosis pertama di daerahnya belum mencapai target 100 persen dari sasaran.
Suyasa menyebutkan, selain memiliki penduduk paling banyak di Bali, tidak sedikit warga Buleleng merantau ke luar daerah dan tinggal di perantauan. ”Mereka masih terdata sebagai penduduk Kabupaten Buleleng. Namun, secara fisik, mereka tidak berada di Buleleng sehingga tidak mengakses vaksin di Buleleng,” katanya.
Suyasa menyatakan, Pemkab Buleleng bersama beberapa institusi lain, di antaranya, Polri, TNI, dan lembaga kampus di Buleleng terus menjalankan program vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat. Dia menambahkan, Buleleng juga sudah menuntaskan pemberian vaksin Covid-19 dosis pertama bagi sekitar 56.000 anak yang menjadi target vaksinasi Covid-19 bagi warga berusia di bawah 18 tahun.
Kasus Covid-19
Sampai hari keempat pelaksanaan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di wilayah Bali, penambahan kasus baru terkonfirmasi Covid-19 di Bali masih di atas 1.000 kasus per hari. Pada Kamis (29/7/2021), terkonfirmasi 1.119 kasus baru di seluruh Bali sehingga secara kumulatif, jumlah semua kasus Covid-19 di Bali mencapai 73.674 kasus.
Meski laju penambahan kasus harian masih tinggi, tingkat kesembuhan di Bali juga relatif tinggi. Pada Kamis (29/7), dilaporkan sebanyak 615 orang yang sembuh. Dengan demikian, jumlah pasien sembuh secara kumulatif sebanyak 60.039 orang. Adapun jumlah kasus aktif yang ditangani dan masih dirawat di rumah sakit ataupun tempat isolasi hingga Kamis sebanyak 11.555 kasus. Pemerintah menyiapkan 28 tempat di seluruh Bali sebagai tempat isolasi terpusat dengan kapasitas 3.101 tempat tidur.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Denpasar, yang juga juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, Pemkot Denpasar sudah menyiapkan enam tempat isolasi terpadu di Kota Denpasar. Dalam upaya mencegah penularan virus SARS-CoV-2 di tingkat desa dan sebagai bentuk penanganan Covid-19 tingkat mikro, Pemkot Denpasar mulai mencanangkan program isolasi terpusat berbasis desa adat di Kota Denpasar.