Antisipasi Lonjakan Kasus, Jambi Tambah RS Rujukan dan Tempat Isolasi
Total sudah 25 rumah sakit ditetapkan sebagai rujukan penanganan pasien Covid-19 di Jambi. Selain itu, dipersiapkan pula tambahan enam tempat isolasi berkapasitas 642 orang tanpa gejala.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Menyikapi lonjakan kasus Covid-19, Provinsi Jambi menambah rumah sakit dan tempat-tempat isolasi. Rujukan perawatan pasien Covid-19 menjadi 25 rumah sakit dan dipersiapkan pula tambahan enam tempat isolasi berkapasitas 642 orang tanpa gejala.
Jumlah rumah sakit rujukan dari sebelumya 17 tempat kini ditambah menjadi 25 rumah sakit. Ditetapkan pula 2 rumah sakit rujukan bersalin Covid-19, yakni di RSUD Raden Mattaher dan RSUD Abdul Manap. Keduanya berlokasi di Kota Jambi.
Hal itu ditetapkan Gubernur Jambi Al Haris dalam Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor 440 Tahun 2021 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan dalam Rangka Pencegahan, Pengendalian, dan Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi.
Selain itu, disiapkan enam tempat isolasi bagi orang tanpa gejala, yakni di Graha Lansia Talang Banjar, Barak Samapta Talang Banjar, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi, Asrama Haji, Hotel Grand Malioboro Jambi, dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jambi.
”Segera dapat dimanfaatkan oleh warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tujuannya agar orang tanpa gejala tidak harus isolasi mandiri di rumah sehingga dapat mengurangi ancaman penyebaran virus di sekitarnya,” kata Al Haris, Kamis (29/7/2021).
Menurut dia, saat ini lonjakan kasus terbilang tinggi. Ketika pasien melakukan isolasi mandiri di rumahnya sendiri, bergabung dengan anggota keluarga lainnya, dikhawatirkan memunculkan kluster keluarga. Apalagi bagi mereka yang sulit menjaga jarak di tengah keluarga dan kurang disiplin menerapkan protokol kesehatan akan cepat menulari anggota lainnya.
Tujuannya agar orang tanpa gejala tidak harus isolasi mandiri di rumah sehingga dapat mengurangi ancaman penyebaran virus di sekitarnya.
LPMP Jambi di kawasan Telanaipura berkapasitas 192 kamar. Tempat itu sudah sempat digunakan sebagai tempat isolasi bagi warga yang menderita Covid-19 pada tahun lalu, tetapi menuai penolakan warga sekitar. Akhirnya, LPMP hanya digunakan sebagai tempat isolasi bagi tenaga medis seusai bekerja di rumah sakit.
Kepala Kepolisian Daerah Jambi Inspektur Jenderal Albertus Rachmad Wibowo menambahkan, dirinya telah mengecek lima lokasi lainnya yang dipersiapkan untuk tempat isolasi bagi penderita Covid-19. Semuanya berkapasitas tampung 450 orang.
Rinciannya, Graha Lansia bisa menampung 40 orang, BPSDM untuk 17 orang, Barak Samapta 13 orang, Asrama Haji Jambi 208 orang, dan Hotel Grand Malioboro Jambi bisa menampung 72 orang.
Juru bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah, mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 yang berlangsung dua pekan terakhir terkait erat dengan masuknya varian Delta di Jambi. Sejak kemarin diketahui ada tujuh orang yang terinfeksi Covid-19 varian Delta.
Pihaknya akan menyurati tim satgas di kabupaten dan kota untuk meningkatkan pemantauan. Selain itu, tim daerah agar memastikan ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 pada rumah sakit rujukan.
Hingga Kamis sore, perpanjangan PPKM di Kota Jambi berdampak mengurangi keramaian. Taman kota dan jalur pedestarian masih ditutup untuk publik. Termasuk bangku-bangku yang biasanya digunakan warga bersantai telah ditutupi terpal.
Selain itu, lalu lintas dan pusat-pusat keramaian tampak lebih sepi. Sejak sepekan terakhir, lalu lintas tampak senyap di atas pukul 20.00.