RS Darurat Covid-19 di Surakarta Raya Ditargetkan Beroperasi Awal Agustus
RS Darurat Covid-19 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, untuk pasien gejala ringan dan sedang di Surakarta Raya ditargetkan beroperasi awal Agustus. RS itu memanfaatkan sebagian bangunan Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
BOYOLALI, KOMPAS — Pembangunan rumah sakit darurat Covid-19 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, untuk pasien bergejala ringan hingga sedang di wilayah Surakarta Raya dikebut. Rumah sakit darurat tersebut ditargetkan sudah bisa beroperasi awal Agustus. Pendirian rumah sakit darurat didasari tingginya angka kasus di wilayah tersebut.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat mengunjungi lokasi pembangunan rumah sakit darurat Covid-19 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (27/7/2021).
”Mudah-mudahan pembangunannya bisa sesuai jadwal selesai pada 31 Juli 2021. Lalu, tanggal 2 Agustus 2021 sudah bisa beroperasi. Sekarang, progres pembangunannya sudah sekitar 40 persen,” kata Basuki.
Rumah sakit darurat Covid-19 dibangun dengan mengubah fungsi salah satu gedung di Asrama Haji Donohudan. Adapun gedung yang dirombak bernama Gedung Madinah. Nantinya akan ada 344 tempat tidur isolasi dan delapan tempat tidur untuk high care unit di bangunan tersebut.
Selama ini, Asrama Haji Donohudan Boyolali sudah digunakan sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 tanpa gejala. Tempat itu mampu menampung hingga 800 pasien. Adapun pasien yang dirujuk ke tempat itu biasanya berasal dari Kota Surakarta dan sekitarnya.
Rumah Sakit Darurat Covid-19 dibangun dengan mengubah fungsi salah satu gedung di Asrama Haji Donohudan.
Pemerintah Kota Surakarta merupakan salah satu pihak yang paling sering mengirimkan pasien Covid-19 ke tempat tersebut. Belakangan, Pemerintah Kabupaten Klaten juga mulai memanfaatkan tempat itu untuk mengisolasi pasien Covid-19 tanpa gejala dari daerahnya. Isolasi terpusat menjadi kebijakan yang diambil demi mencegah risiko meluasnya penularan apabila isolasi mandiri tidak dijalankan secara patuh.
Dengan diubah menjadi rumah sakit darurat Covid-19, Gedung Madinah di Asrama Haji Donohudan Boyolali diharapkan setara rumah sakit tipe sedang. Kelak, sebagian pasien dengan gejala ringan hingga sedang dapat juga dirawat di sana. Untuk itu, disiapkan pula tempat penampungan oksigen dengan ISO Tank.
”Karena ada high care unit, berarti harus ada oksigennya. Ini kami juga buat pondasi untuk ISO tank berkapasitas 20 ton. Ini kami cari ISO tank-nya,” kata Basuki.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani Sidik menyampaikan, pihaknya mengapresiasi keberadaan rumah sakit darurat Covid-19. Dengan rumah sakit tersebut, kepadatan rumah sakit di Kota Surakarta dapat dipecah. Pasalnya, angka keterisian rumah sakit di kota itu kerap melampaui 90 persen. Padahal, tempat tidur yang disediakan sudah lebih dari 1.000 unit.
Tingginya angka keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Surakarta, tidak hanya disebabkan tingginya penambahan kasus harian di kota tersebut. Rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Surakarta juga diisi pasien-pasien Covid-19 dari daerah sekitarnya seperti Kabupaten Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, dan Boyolali.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani menambahkan, pihaknya memanfaatkan Asrama Haji Donohudan untuk merawat sebagian pasien Covid-19 dari daerahnya. Langkah isolasi terpusat dipilih untuk mencegah perluasan penularan. Apalagi, pihaknya masih menemukan pasien positif melakukan isolasi mandiri bersama keluarganya yang negatif di satu rumah yang sama.
Total kasus aktif di Klaten hingga Senin (26/7/2021) sore sebanyak 4.771 kasus. ”Kalau kondisinya seperti ini, sulit untuk memutus mata rantai. Bisa jadi, ini malah memperpanjang mata rantai (penularan),” kata Mulyani.