Ratusan Nakes Terpapar Covid-19, RSD Gunung Jati Rekrut Sukarelawan
Rumah Sakit Daerah Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, membutuhkan sedikitnya 150 sukarelawan untuk membantu penanganan Covid-19. Saat ini, sebanyak 117 pegawai rumah sakit terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Rumah Sakit Daerah Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, membuka perekrutan sukarelawan penanganan Covid-19. Kehadiran sukarelawan sangat dibutuhkan seiring ratusan tenaga kesehatan yang terpapar itu.
Berdasarkan data RSD Gunung Jati, dari Januari hingga akhir Juli 2021, sebanyak 424 pegawai terkonfirmasi positif virus korona baru. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2020, yakni 165 orang.
Sedikitnya, tiga tenaga kesehatan di RS rujukan Covid-19 itu juga gugur. Dengan demikian, pegawai rumah sakit yang pernah terpapar mencapai 589 atau 41 persen dari total 1.428 karyawan.
”Saat ini ada 117 petugas yang menjalani isolasi mandiri karena terpapar,” kata Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RSD Gunung Jati Maria Listiawaty kepada Kompas, Senin (26/7/2021). Maria termasuk salah satu tenaga kesehatan yang masih melakukan isolasi mandiri.
Menurut dia, sekitar 70 persen pegawai yang terinfeksi merupakan kluster keluarga. ”Artinya, mereka terkena di luar rumah sakit. Ini menunjukkan, penyebaran Covid-19 di masyarakat sudah begitu tinggi. Nakes juga kewalahan semua,” ujarnya.
Pada saat yang sama, pasien Covid-19 di RSD Gunung Jati terus meningkat. Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap) Kementerian Kesehatan, Senin pagi, mencatat, keterisian tempat tidur mencapai 181 unit atau 85 persen dari total 213 unit. Idealnya, okupansi ruang isolasi 60 persen.
”Kami mengikuti anjuran pemerintah agar minimal 60 persen dari total 363 bed (tempat tidur) untuk Covid-19. Total ruang isolasi sebenarnya bisa 228 bed. Namun, kami terbatas sarana, prasarana, dan nakes,” ujarnya.
Total ruang isolasi sebenarnya bisa 228 bed. Namun, kami terbatas sarana, prasarana, dan nakes.
RSD Gunung Jati pun akan merekrut 90 perawat, 8 dokter umum, dan 2 radiografer. Pendaftaran dimulai pada Senin-Rabu (26-28/7/2021) dengan mengisi formulir via tautan https://bit.ly/3dJ7eF8.
Adapun persyaratannya, antara lain, foto berwarna, kartu tanda penduduk, kartu peserta BPJS Kesehatan, ijazah terakhir, transkrip nilai, surat tanda registrasi, serta surat izin orangtua/keluarga. Selain gaji, sukarelawan juga bakal menerima kompensasi jasa pelayanan.
”Sebenarnya, perekrutan sudah dibuka awal Juli. Tetapi, kebutuhan 150 nakes belum terpenuhi. Sekarang kami buka lagi. Ini ditanggung APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Cirebon,” ucapnya.
Pihaknya juga telah mengajukan permintaan 50 perawat dan 30 dokter kepada Pemprov Jabar. Calon sukarelawan medis atau nonmedis dapat mendaftar melalui Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar).
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis terus mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dan menaati pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Dengan begitu, beban rumah sakit bisa berkurang.
”Kami berusaha mencegah agar tidak lebih banyak warga dikirim, bahkan mengantre di rumah sakit,” katanya. Selain menindak pelanggar protokol kesehatan, pihaknya juga mengintensifkan tes dan pelacakan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Hingga kini, total kasus positif Covid-19 di kota berpenduduk 340.000 jiwa itu mencapai 10.573 orang. Sebanyak 402 orang di antaranya meninggal dunia, 2.085 diisolasi, dan 8.086 orang dinyatakan sembuh.