Stok Vaksin Menipis, Percepatan Vaksinasi di Surakarta Bisa Terhambat
Pemerintah Kota Surakarta terus berupaya mempercepat jangkauan vaksinasi Covid-19. Stok vaksin yang menipis dikhawatirkan menghambat proses percepatan vaksinasi.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, terus berupaya mempercepat jangkauan vaksinasi Covid-19. Meski demikian, hal itu terhambat stok vaksin yang mulai menipis. Vaksin yang tersisa diprioritaskan untuk penyuntikan tahap kedua.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih menyampaikan, saat ini vaksinasi Covid-19 menjadi program yang terus digalakkan dalam penanganan pandemi Covid-19. Percepatan vaksinasi dilakukan dengan berbagai program untuk menjangkau agar masyarakat segera tervaksinasi. Namun, pihaknya terkendala stok vaksin yang mulai menipis.
”Mohon maaf, sekarang ini vaksinnya coba diamankan untuk penyuntikan dosis kedua. Saya tidak berani buat dosis pertama karena stok vaksin kami sudah terbatas,” kata Wahyuningsih, saat dihubungi, Kamis (22/7/2021).
Wahyuningsih mengungkapkan, dari laporan yang diterima, stok vaksin yang tersedia diperkirakan habis pekan ini. Adapun target vaksinasi di Kota Surakarta berkisar 4.000-5.000 orang per hari. Sasaran vaksinasi masih difokuskan bagi penduduk yang berdomisili di kota tersebut.
Banyaknya sasaran vaksinasi setiap harinya didukung beragam inovasi percepatan vaksinasi dari Pemerintah Kota Surakarta. Mulai dari mobil vaksinasi keliling hingga penyediaan sentra vaksinasi. Kerja sama dengan pihak swasta untuk menggelar vaksinasi massal juga akan dilakukan agar jangkauan vaksinasi semakin luas.
Wahyuningsih menyampaikan, percepatan vaksinasi dilakukan agar kekebalan komunitas di kota tersebut dapat segera terbentuk. Dengan demikian, risiko keparahan yang dialami pasien akibat penularan Covid-19 bisa dicegah.
Dengan menipisnya stok vaksin, Wahyuningsih mengaku telah bersurat dengan Kementerian Kesehatan. Ia mengajukan tambahan 50.000 dosis vaksin sejak pekan lalu. Namun, belum ada kepastian kapan vaksin tambahan tersebut bakal dikirimkan. Apabila stok vaksin tiba, ia segera mempercepat vaksinasi kembali.
”Kapan dikirimnya itu yang bisa jawab yang mau memberi vaksin. Kami sudah mengajukan, tetapi belum dibalas. Bagaimana mau ngebut (jika tidak ada stok vaksinnya)? Bagaimanapun ini (vaksinasi) tetap kami jalankan,” kata Wahyuningsih.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Surakarta yang mengeluarkan serangkaian program untuk mempercepat jangkauan vaksinasi. Ia juga memuji pemerintah kota tersebut menjadi salah satu kota dengan progres vaksinasi yang paling cepat. Dijanjikannya, suplai vaksin bagi kota tersebut akan terus lancar sehingga mempercepat terbentuknya kekebalan komunitas.
”Kota Surakarta menjadi salah satu kota dengan tingkat vaksinasi tertinggi. Saya minta agar vaksinnya dikirim lebih banyak lagi biar cepat divaksin semua,” kata Budi dalam kunjungannya ke Balai Kota Surakarta, Sabtu (17/7/2021).
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta, hingga Kamis sore, penduduk yang sudah divaksin dosis pertama berjumlah 253.910 orang dari total sasaran 417.151 orang. Jumlah itu setara dengan 60,80 persen. Sementara dosis kedua telah diberikan kepada 147.710 orang atau setara dengan 35,41 persen dari total sasaran.