Pasien Isolasi Mandiri Covid-19 di Papua Meninggal di Rumah
Sejumlah penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Kota Jayapura, Papua, meninggal. Sekitar 500 penderita di ibu kota Papua ini yang menjalani isolasi mandiri.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak enam warga meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing di Kota Jayapura, Papua. Mereka diduga mengalami gejala berat Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari, Kamis (22/7/2021), memaparkan, warga meninggal tinggal di Distrik Jayapura Selatan, Heram, dan Abepura. Mereka diduga bergejala berat sehingga membutuhkan bantuan oksigen. Salah seorang di antaranya, kata Sri, telah berupaya membeli tabung oksigen, tetapi tidak mendapatkan regulatornya.
”Banyak warga menjalani isolasi mandiri di rumah tanpa pengawasan. Seharusnya petugas di kelurahan ataupun RT dan RW memantau kondisi mereka dan melaporkannya kepada Satgas Covid-19 Kota Jayapura,” kata Sri.
Berdasarkan data Dinkes Papua, lebih kurang 500 penderita Covid-19 di Jayapura tengah menjalani isolasi mandiri. Hal ini disebabkan minimnya ketersediaan tempat perawatan di rumah sakit dan karantina terpusat.
Saat ini, hanya ada delapan rumah sakit yang melayani kasus Covid-19 dan satu tempat karantina terpusat di Kota Jayapura. Persentase tingkat keterisian tempat tidur (BOR) untuk pasien Covid-19 sudah mencapai 98 persen.
Kasus terbanyak berada di Kota Jayapura dengan 10.528 kejadian hingga Rabu (21/7/2021). Kota Jayapura juga menempati peringkat pertama jumlah warga yang masih dirawat sebanyak 1.033 orang dan angka kematian tertinggi hingga 203 orang. Daerah ini masuk dalam 14 daerah zona merah Covid-19 di Papua. Salah satu indikatornya saat lima kecamatan dan 22 kelurahan sudah berstatus zona merah.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengirimkan bantuan 50 tabung oksigen, 50 alat konsentrator oksigen, 1.000 alat pelindung diri, dan 150.000 masker. Semuanya tiba di Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura pada Kamis pukul 11.00 WIT.
Komandan Lanud Silas Papare Marsekal Pertama Budhi Achmadi menyampaikan, seluruh bantuan ini akan didistribusikan RSUD Dok 2 Jayapura dan RSUD Yowari Sentani. Sejauh ini, kebutuhan oksigen di delapan RS di Kota Jayapura mencapai 450-500 tabung per hari. Sementara produksi oksigen hanya 300 tabung oksigen per hari.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Dok II Jayapura Aloysius Giyai mengaku terpaksa merawat pasien Covid-19 di selasar dan lorong-lorong rumah sakit. Belakangan, kasus yang muncul semakin tinggi. Rata-rata pasien dengan kondisi gejala berat, seperti demam dan sesak napas.
”Kami telah berkoordinasi dengan Pemprov Papua terkait masalah penanganan Covid-19 di Jayapura. Mereka telah menyediakan Rp 150 miliar untuk penanganan darurat akibat pandemi,” kata Aloysius.