Dalam Sebulan 158 Tenaga Kesehatan di Jayapura Terpapar Covid-19
Sebanyak 158 tenaga kesehatan di dua rumah sakit dan 13 puskesmas di Kota Jayapura, Papua, terpapar Covid-19 dalam sebulan terakhir.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 158 tenaga kesehatan yang bertugas di 13 puskesmas serta dua rumah sakit di Kota Jayapura, Papua, terpapar Covid-19 selama sebulan terakhir. Dua di antaranya meninggal karena mengalami gejala berat.
Dari data yang dihimpun Kompas, 158 tenaga kesehatan ini meliputi 71 tenaga kesehatan dari 13 puskesmas dan Rumah Sakit Umum Ramela Muara Tami milik Pemerintah Kota Jayapura. Sementara 87 tenaga kesehatan lainnya bertugas di Rumah Sakit Dok II Jayapura.
Wakil Direktur Rumah Sakit Dok II Jayapura Silwanus Sumule, Kamis (22/7/2021), mengatakan, 87 tenaga kesehatan terpapar Covid-19 selama tiga pekan terakhir. Dua dari 87 tenaga kesehatan itu meninggal.
Ia mengungkapkan, penyebab tenaga kesehatan rawan terpapar karena jumlah pasien Covid-19 yang ditangani meningkat drastis. Bahkan, keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Dok II sudah mencapai 100 persen.
"Saat ini kami terus memantau kondisi para tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengirimkan tambahan alat pelindung diri bagi tenaga medis dan paramedis di Rumah Sakit Dok II,” ujar Silwanus.
Silwanus, yang juga juru bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, menuturkan, banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 menyebabkan pelayanan poli untuk warga di Rumah Sakit Dok II juga terbatas.
Ia pun mengakui, ada sejumlah tenaga kesehatan di Rumah Sakit Dok II yang terpapar Covid-19 dengan kondisi ringan tetap berupaya memberikan pelayanan secara daring kepada masyarakat.
”Kini pelayanan di ruangan poli dan pelaksanaan operasi hanya untuk pasien yang bersifat darurat. Kami akan merekrut tenaga relawan untuk membantu penanganan Covid-19 di rumah sakit ini,” tutur Silwanus.
Ia berharap masyarakat lebih disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Sebab, jumlah kasus Covid-19 di Papua sama sekali belum menunjukkan tanda penurunan.
Diketahui dalam 18 hari terakhir sebanyak 5.713 warga Papua positif Covid-19. Papua telah mencatatkan angka kasus harian Covid-19 tertinggi pada Kamis (15/7/2021), yakni 563 kasus. Kota Jayapura menempati peringkat pertama jumlah kasus kumulatif tertinggi di Papua, yakni 10.528 kasus hingga Rabu (21/7/2021). Lima kecamatan dan 22 kelurahan di Kota Jayapura sudah berstatus zona merah Covid-19.
Selain Kota Jayapura, terdapat pula 13 daerah lain di Papua yang berstatus zona merah Covid-19, yakni Kabupaten Jayapura, Keerom, Asmat, Yalimo, Jayawijaya, Merauke, Mappi, Boven Digoel, Lanny Jaya, Mimika, Nabire, Biak Numfor, dan Kepulauan Yapen. Adapun rasio jumlah kasus positif Covid-19 atau positivity rate di Papua telah mencapai 21,40 persen. Angka tersebut jauh di atas batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni maksimal 5 persen.
”Kami meminta pihak kepolisian melakukan upaya penegakan hukum terhadap pelanggar protokol kesehatan. Sebab, kesadaran warga untuk melaksanakan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, masih rendah,” kata Silwanus.
Victor Manuhutu, tenaga dokter spesialis paru di Rumah Sakit Dok II, mengatakan, dirinya tetap bertugas membuat analisis kondisi pasien via daring meskipun sedang terpapar Covid-19. Hal ini demi memenuhi panggilan rasa kemanusiaan dan meringankan beban rekan-rekannya.
”Saya bertugas membuat analisis pasien yang terpapar Covid-19 di tiga rumah sakit. Sebab, rata-rata pasien yang terinfeksi Covid-19 selama sebulan ini dalam kondisi gejala berat,” ungkap Victor.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, tenaga kesehatan di 13 puskesmas dan satu rumah sakit milik Pemkot Jayapura telah terpapar Covid-19. Kondisi ini juga menyebabkan layanan kesehatan di puskesmas tidak lagi dapat berjalan 24 jam.
”Banyak tenaga kesehatan di puskesmas yang rawan terpapar Covid-19 karena kelelahan. Mereka harus melayani ratusan warga untuk vaksinasi, pemeriksaan Covid-19, dan pelayanan kesehatan lainnya,” kata Sri.