Jumlah Hewan Kurban di Surakarta Diprediksi Turun 30 Persen
Jumlah hewan kurban yang disembelih di Kota Surakarta, Jawa Tengah, diperkirakan berkurang sekitar 30 persen. Hal ini diduga dampak dari penurunan daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Jumlah hewan kurban yang disembelih pada hari raya Idul Adha di Kota Surakarta, Jawa Tengah, diperkirakan berkurang sekitar 30 persen. Penurunan jumlah hewan kurban diduga akibat berkurangnya daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Di Kota Surakarta, penyembelihan hewan kurban dilakukan di masjid dan Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan (UPT RPH) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Surakarta. Penyembelihan hewan kurban di masjid telah dilakukan mulai Selasa (20/7/2021). Untuk penyembelihan di RPH baru dimulai Rabu. Penyembelihan di tempat tersebut akan berlangsung hingga Jumat.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Surakarta Aryo Widyandoko memperkirakan, jumlah hewan kurban yang disembelih di kota tersebut tahun ini menurun 30 persen. Penyebab penurunan diduga akibat pandemi Covid-19 yang belum juga selesai.
”Diprediksi turun 30 persen karena pandemi (Covid-19). Daya beli masyarakatnya, kan, juga menurun,” kata Aryo di Kompleks Balai Kota Surakarta, Rabu.
Salah satu contohnya, yakni pemotongan hewan kurban di UPT RPH. Tahun lalu, hewan kurban yang dipotong di RPH jumlahnya mencapai 86 ekor selama perayaan Idul Adha. Namun, tahun ini hanya 50-60 ekor.
Menurut data dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Surakarta, hingga Selasa malam, jumlah hewan kurban yang sudah disembelih mencapai 4.754 ekor. Hewan tersebut terdiri dari 1.709 sapi, 2.874 kambing, dan 171 domba. Penyembelihan sapi paling banyak dilakukan di Kecamatan Jebres dengan jumlah 512 ekor. Kambing paling banyak disembelih di Kecamatan Laweyan dengan jumlah 980 ekor. Sementara domba paling banyak disembelih di Kecamatan Banjarsari dengan jumlah 79 ekor.
Aryo mengungkapkan, sebagian besar hewan kurban yang disembelih dalam kondisi sehat. Pengecekan daging kurban juga akan dilakukan setelah penyembelihan oleh para petugas. Hal tersebut untuk memastikan daging dibagikan dalam kondisi baik.
Ditemui terpisah, Ketua Takmir Masjid Gede Keraton Surakarta Muhtarom mengungkapkan, penurunan jumlah hewan kurban terjadi di masjidnya. Kali ini, hewan kurban yang dipotong terdiri dari lima sapi dan lima kambing. Tahun lalu, hewan kurban yang dipotong sembilan sapi dan 20 kambing.
”Tahun ini memang cenderung turun. Mungkin, memang pandemi Covid-19 ini berpengaruh. Kan, ini bergantung dengan kekuatan ekonomi jemaah juga,” kata Muhtarom.
Muhtarom menyampaikan, penyembelihan hewan kurban menerapkan protokol kesehatan. Penyembelih dan petugas yang memotong-motong daging diminta memakai masker. Jumlah panitia juga dibatasi agar tidak muncul kerumunan. Akses masjid pun hanya dibuka bagi para penyumbang hewan kurban.
Lebih lanjut, Muhtarom menyebutkan, nantinya daging yang dipotong akan dibagikan kepada warga setempat. Pihaknya sudah melakukan pendataan. Sasaran utama merupakan warga yang terdampak serangkaian pembatasan akibat pandemi Covid-19.
”Pembagian juga dilakukan panitia. Panitia yang mengantarkan langsung ke rumah-rumah mengingat kondisi masih pandemi Covid-19. Ini untuk mencegah terjadinya kerumunan,” kata Muhtarom.