Perayaan Idul Adha di Bali, Panitia Antar Daging Kurban ke Warga
Lembaga Dakwah Islam Indonesia Provinsi Bali membagikan 12.000 paket daging kurban pada perayaan Idul Adha 1442 Hijriah, Selasa (20/7/2021). Paket daging kurban itu diantarkan panitia kurban ke rumah warga.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Panitia Hari Raya Idul Adha Tahun 1442 Hijriah dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia Provinsi Bali membagikan 12.000 paket daging kurban, Selasa (20/7/2021). Paket itu diantarkan ke rumah warga yang sudah didaftar sebagai penerima.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Provinsi Bali Hardilan mengatakan, pengantaran paket itu bertujuan menghindarkan kerumunan. ”Tahun ini, kami menyiapkan 12.000 kantong daging kurban untuk dibagikan di seluruh Bali melalui pimpinan anak cabang,” ujar Hardilan. LDII Bali menyiapkan 101 sapi dan 167 kambing.
Agus Purmadi, Wakil Ketua DPW LDII Provinsi Bali, mengatakan, seluruh hewan kurban sudah diperiksakan kesehatan dan kelayakannya. Pemotongan hewan kurban dilaksanakan secara mandiri dengan melibatkan petugas khusus, yakni juru sembelih halal yang bersertifikat demi menjamin kelayakan kurban, kehalalan, dan kebersihan daging kurban.
Pemotongan hewan kurban di area Sekretariat DPW LDII Provinsi Bali, Denpasar Barat, Selasa, dikerjakan tiga petugas juru sembelih halal. Adapun daging kurban dikemas di dalam wadah besek sebagai pengganti kantong plastik. Menurut Hardilan, pengantaran paket daging kurban ke rumah-rumah warga dilaksanakan panitia kurban bersama aparatur adat, yakni pacalang, dari banjar setempat.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Denpasar Dewa Gede Rai menyebutkan, pihaknya sudah mulai menyalurkan anggaran bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari APBD Kota Denpasar Tahun 2021. Jumlah penerima BLT di Kota Denpasar sebanyak 10.119 rumah tangga di 16 kelurahan dengan alokasi BLT sebesar Rp 300.000 per rumah tangga.
”Kami juga akan menyalurkan bantuan sosial dari program pusat,” kata Dewa Rai.
Ia menambahkan, Pemkot Denpasar juga sudah menyiapkan tempat karantina terpusat dengan menggunakan tiga hotel berbeda. Hal itu disampaikan Dewa Rai, yang juga Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, kepada Kompas, Selasa.
PPKM
Terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat, ahli virologi dari Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika, menilai kebijakan itu bisa diterapkan lebih lama dengan pembenahan di pengawasan dan penindakannya. Selain itu, kesiapan fasilitas kesehatan juga harus disiapkan sejak dini.
”Negara harus bersiap menghadapi pandemi penyakit menular, seperti Covid-19. Ini sebagai bentuk antisipasi jangka panjang,” ujar Guru Besar Universitas Udayana yang juga anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.