Pembagian Daging Kurban di Kalteng, dari ”Drive Thru” hingga ”Door to Door”
Perayaan Idul Adha di tengah pandemi masih bisa dilaksanakan dengan baik meski dengan protokol kesehatan yang ketat. Inovasi dan kreativitas dibutuhkan agar tidak menimbulkan kerumunan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Meski ramai, pelaksanaan ibadah Idul Adha di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Pembagian daging kurban pun dilakukan dari rumah ke rumah hingga membuat layanan tanpa turun atau drive thru.
Shalat Idul Adha dimulai serentak sekitar pukul 06.00 di Kota Palangkaraya, Selasa (20/7/2021). Beberapa masjid dipenuhi umat Islam yang ingin beribadah pada hari raya tersebut. Dari pantauan Kompas, umat membawa perlengkapan ibadah sendiri, mereka juga mengenakan masker hingga membawa cairan pembersih tangan atau hand sanitizer. Tujuannya, mencegah penularan Covid-19.
Data Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng, Kota Palangkaraya disebut menjadi wilayah dengan kasus tertinggi di Kalteng, mencapai 8.730 kasus terkonfirmasi positif dan 275 orang meninggal karena virus mematikan tersebut.
Di Masjid Raya Darussalam Kota Palangkaraya, pengurus masjid menyediakan bilik antiseptik untuk umat. Mereka juga menyediakan tempat cuci tangan dan memeriksa suhu tubuh.
Masjid Raya Nurul Islam, berjarak hanya 200 meter dari Pasar Besar Palangkaraya, melaksanakan pembagian daging kurban dengan layanan drivethru. Warga yang datang sudah didaftar sehari sebelumnya dan diminta untuk mendatangi masjid menggunakan kendaraan. Tempat parkir masjid menjadi lokasi pemberian daging kurban.
”Kalau ada yang tidak bisa datang atau, misalnya, sedang melaksanakan isolasi mandiri, petugas masjid akan datang ke rumahnya langsung,” ungkap Fathur (30), salah satu petugas masjid.
Fathur menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan pengurus RT dan RW untuk mendapatkan data umat yang isolasi mandiri ataupun yang sudah dinyatakan positif. Pihaknya akan tetap mendatangi rumah yang bersangkutan untuk memberikan daging kurban.
”Biasanya kami telepon dulu, nanti kami gantung (kantong daging kurban) di pagar atau di depan pintunya,” kata Fathur.
Pada Selasa petang, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalteng kembali melonjak dengan tambahan kasus sebanyak 348 kasus dengan total mencapai 30.811 kasus. Kasus sembuh pun bertambah 231 kasus sehingga totalnya mencapai 26.668 kasus.
Pasien yang dirawat pun bertambah 111 orang dengan total mencapai 3.265 pasien. Kasus kematian pun bertambah enam orang sehingga angka kematian menjadi 2,9 persen. Total ada 881 orang meninggal.
Kepala Ketua Harian Satuan Tugas Covid-19 Kota Palangkaraya Emi Abriyani berharap tidak ada kluster baru seusai perayaan Idul Adha. Sejauh ini, menurut dia, pelaksanaan Idul Adha berjalan cukup baik dan sesuai protokol kesehatan.
”Kami melakukan pengawasan juga, petugas tetap patroli dari masjid ke masjid, sekaligus mengingatkan untuk tidak berkerumun, dan tampaknya berjalan dengan sangat baik,” ujar Emi.
Ia menjelaskan, pengetatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tetap berlangsung. Tujuannya, agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya protokol kesehatan. Pihaknya juga tidak berhenti memberikan edukasi dan sosialisasi terkait kebijakan yang sudah dibuat.
”Setiap hari kami lakukan patroli, sekaligus memberikan kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan,” ucap Emi.