Kasus Masih Melonjak, Polda Jatim Lanjutkan Operasi Kontingensi
Polri mengadakan Operasi Kontingensi Aman Nusa II untuk mendukung PPKM darurat guna menekan penyebaran Covid-19 yang masih memprihatinkan, Keberhasilan meredakan pandemi bergantung pada dukungan masyarakat.
Oleh
AMBROSIUS HARTO/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Angka penambahan kasus Covid-19 di Jawa Timur masih melonjak meski ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, 3-20 Juli 2021. Untuk terus menekan lonjakan, Kepolisian Daerah Jawa Timur melanjutkan Operasi Kontingensi Aman Nusa II Semeru meski PPKM darurat tidak akan diperpanjang.
Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Nico Afinta menyatakan, operasi kontingensi berlangsung 3 Juli- 2 Agustus 2021 atau selama 31 hari sesuai telegram yang dikeluarkan kepada seluruh resor di Jatim. Operasi konginjensi merupakan instruksi Kepala Polri kepada seluruh jajaran untuk menindaklanjuti PPKM darurat guna penanganan Covid-19 (Coronavirus disease 2019) akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) dan mutasinya.
Meski tujuannya sama, yakni penanganan pandemi Covid-19, operasi kontingesi merupakan kegiatan jajaran Polri dan berlaku selama satu bulan. Jika PPKM darurat tidak diperpanjang, lanjut Nico, operasi kontingensi tetap akan dilaksanakan. ”Harapannya membantu menekan penyebaran Covid-19 yang masih tinggi,” kata Nico, Jumat (16/7/2021).
Mengutip laman resmi http://infocovid19.jatimprov.go.id/, Jumat malam ini, kasus bertambah 7.832 sehingga terakumulasi 226.522 kasus. Kesembuhan bertambah 2.290 orang menjadi 174.855 orang, sedangkan kematian bertambah 332 orang sehingga terakumulasi 15.656 orang. Adapun tingkat kesembuhan (case recovery rate) 77,2 persen, sedangkan fatalitas (case fatality rate) 6,9 persen. Untuk kasus aktif atau jumlah pasien yang ditangani per Jumat ini, bertambah 5.210 orang menjadi 36.011 orang.
Sepekan sebelumnya, penambahan harian 2.530 kasus, 2.237 kasus, 2.419 kasus, 2.745 kasus, 6.269 kasus, 7.088 kasus, dan 8.230 kasus. Ada tren kenaikan, tetapi pada Jumat ini turun setelah rekor pada hari Kamis. Sebagai catatan, kontribusi terbesar kenaikan kasus ada di Surabaya, ibu kota Jatim, dengan 69 kasus, 67 kasus, 64 kasus, 647 kasus, 1.621 kasus, 1.788 kasus, 2.086 kasus, dan 2.124 kasus. Tren di Surabaya terus meroket.
PPKM darurat operasi kontingensi memakai pola serupa, yakni bagaimana menekan mobilitas. Hal yang ideal, lanjut epidemiolog Universitas Airlangga, Surabaya, Windhu Purnomo, pergerakan publik bisa ditekan 70-75 persen. Semakin minim mobilitas, peluang penyebaran virus terutama mutasi mengecil. Sifat alami virus ialah hidup memerlukan inang atau makhluk hidup untuk menular melalui percikan cairan (droplet) dan berkembang.
”Penularan juga bisa ditekan dengan disiplin protokol kesehatan. Semakin disiplin publik, kian besar tekanan terhadap penularan virus,” kata Windhu. Masyarakat jangan bosan diingatkan dan patuh memakai pelindung terutama masker, memelihara kebersihan diri terutama rutin mencuci tangan, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari kerumunan, dan membatasi pergerakan atau 5M.
Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Komisaris Besar Latif Usman menambahkan, untuk membatasi mobilitas, ditempuh kebijakan penyekatan. Dengan penyekatan, diharapkan pergerakan masyarakat bisa amat berkurang kecuali untuk sektor esensial dan kritikal. Penyekatan diadakan di tujuh lokasi perbatasan dengan Jawa Tengah, 18 gerbang tol, 20 lokasi rayon atau aglomerasi megakawasan, 74 lokasi perbatasan kabupaten/kota, dan 198 lokasi di dalam kabupaten/kota.
Namun, menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim Adik Dwi Putranto, penyekatan memunculkan masalah terhadap pergerakan sektor esensial dan kritikal. Petugas di lapangan masih ada yang tidak bisa membedakan jenis-jenis usaha esensial dan kritikal. Kalangan pengusaha mengeluhkan, truk-truk pengangkut barang untuk kedua jenis usaha yang dibolehkan tadi ternyata terhambat.
”Penyekatan di sejumlah jalan terutama di jalan tol menunda kelancaran arus barang dan jasa untuk usaha esensial dan kritikal sehingga masalah ini perlu dievaluasi oleh petugas dan pemerintah,” kata Adik.
Penyekatan di sejumlah jalan terutama di jalan tol menunda kelancaran arus barang dan jasa untuk usaha esensial dan kritikal sehingga masalah ini perlu dievaluasi oleh petugas dan pemerintah.
Secara terpisah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya telah mendapatkan bantuan 9 ton oksigen untuk membantu penanganan pasien Covid-19. Sebelumnya, Jatim mendapatkan tambahan stok 50 ton oksigen dari PT Pertamina (Persero). Oksigen diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Keluarga pasien dapat mengisi ulang tabung oksigen silinder 1 meter kubik secara gratis di Dinas Perhubungan Jatim (Surabaya), Samsat Sidoarjo, dan Samsat Gresik. Sebelum pengisian, warga mendaftar dalam jaringan (online) di laman https://oksigen.infocovid19.jatimprov.go.id/. Jangan lupa menyertakan hasil tes antigen atau tes usap PCR terbaru.