Serapan Anggaran Masih Rendah, Pemkot Tegal Diminta Jamin Warga Isoman
Pemerintah Kota Tegal, Jateng diminta mengoptimalkan penyerapan anggaran penanganan Covid-19 untuk menjamin warga yang menjalani isolasi mandiri. Hingga Juli, anggaran Covid-19 yang terpakai baru 28 persen.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI
Satuan Tugas Jogo Tonggo Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah menyampaikan kata-kata penyemangat sembari memberikan bantuan untuk keluarga pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri, Sabtu (24/10/2020).
TEGAL, KOMPAS — Pada sepuluh hari pertama Juli dilaporkan 101 orang meninggal akibat Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah. Dari jumlah itu, sebanyak 21 persennya meninggal saat menjalani isolasi mandiri atau isoman di rumah. DPRD Kota Tegal meminta pemerintah setempat mengalokasikan anggaran Covid-19 untuk menjamin kebutuhan warga yang sedang isoman.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tegal, ada 101 pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam sepuluh hari terakhir. Mereka yang meninggal dunia di rumah sakit sebanyak 79 orang atau 78,2 persennya. Adapun, sebesar 21 persennya atau 22 orang meninggal dunia di rumahnya masing-masing.
Jumlah pasien yang meninggal dunia di rumah pada sepuluh hari terakhir naik lebih dari empat kali lipat dibanding jumlah kematian sepuluh hari sebelumnya, yakni empat orang. Mayoritas pasien isoman meninggal dunia lantaran kondisi kesehatannya tidak terpantau oleh tenaga kesehatan.
Petugas beraktivitas di dekat mobil jenazah sembari menunggu giliran pemakaman di Makam Muslim Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (30/6/2021).
"Kami mendorong Pemerintah Kota Tegal memanfaatkan anggaran yang ada untuk menjamin pasien isoman mulai dari, proses isolasinya, kebutuhan pangannya, kebutuhan obat dan vitaminnya. Kami juga minta ada sinkronsasi data terkait warga yang menjalani isoman, semua harus terdata supaya bisa diawasi dan dipantau," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tegal Kusnendro, Senin (12/7/2021).
Pemerintah Kota Tegal tidak menyiapkan anggaran khusus untuk PPKM Darurat. Kendati demikian, Pelkot telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 57 miliar untuk penanganan Covid-19 di wilayahnya sepanjang 2021. Sampai dengan pertengahan 2021, jumlah anggaran yang terserap masih cukup rendah yakni, Rp 16,5 miliar atau sekitar 28 persen.
Sekretaris Daerah Kota Tegal Johardi menuturkan, Pemerintah Kota Tegal mengalokasikan dana sekitar Rp 3,8 milar untuk penyaluran bantuan kepada warga miskin dan warga terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, yang sudah terpakai sekitar Rp 400 juta.
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI
Wartawan, tentara dan polisi berjalan membawa paket bantuan dari dermaga menuju Kampung Tirang, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Jateng, Jumat (12/2/2021).
"Saat ini kami masih mendata siapa-siapa saja warga Kota Tegal yang sedang menjalani isolasi mandiri. Kalau datanya sudah terkumpul, kami akan segera menghitung keperluan anggarannya berapa lalu diusulkan untuk dicarikan ke Badan Keuangan Daerah," ujar Johardi.
Johardi mengatakan, pihaknya menemui sejumlah kendala dalam proses pendataan, salah satu di antaranya adalah adanya pasien isolasi mandiri yang malu untuk melaporkan kondisinya. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah setempat akan melibatkan kader kesehatan, ketua rukun tetangga dan ketua rukun warga dalam proses pendataan.
"Kami berharap proses pendataan bisa segera selesai karena bantuan pangan ini sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Kami juga mohon kerja sama masyarakat untuk melapor kepada ketua RT atau RW setempat apabila dirinya, keluarga, atau tetangganya sedang menjalani isolasi," imbuh Johardi.
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI
Keluarga pasien positif Covid-19 di Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Satuan Tugas Jogo Tonggo yang mengantarkan bantuan bahan makanan dari masyarakat sekitar, Sabtu (24/10/2020).
Selain menyalurkan bantuan kepada pasien yang menjalani isolasi mandiri, anggaran itu juga akan digunakan untuk membeli alat reaksi rantai polimerase (PCR) dan membuka 1.000 gerai vaksinasi dalam rangka percepatan vaksinasi.
Saat ini kami masih mendata siapa-siapa saja warga Kota Tegal yang sedang menjalani isolasi mandiri. Kalau datanya sudah terkumpul, kami akan segera menghitung keperluan anggarannya berapa lalu diusulkan untuk dicarikan ke Badan Keuangan Daerah. (Johardi)
Pembelian alat PCR diperkirakan akan menghabiskan biaya hingga Rp 5,5 miliar. Adapun, untuk pembukaan 1.000 gerai vaksinasi anggarannya Rp 6 miliar.
Hingga Senin, kasus positif Covid-19 yang dicatatkan di Kota Tegal sebanyak 4.558 orang. Dari jumlah tersebut, kasus aktifnya sebanyak 1.250 orang dan jumlah kasus meninggal dunia sebanyak 465 orang.
Warga beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Tegal, Jawa Tengah di hari pertama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Sabtu (3/7/2021). Kendati sudah diimbau untuk di rumah saja, sejumlah warga tetap bepergian ke pusat perbelanjaan dengan alasan bosan di rumah.