Sentra Vaksinasi di Cimahi Ditargetkan Menyasar 2.000 Orang Per Hari
Sentra vaksinasi Covid-19 di Kota Cimahi, Jawa Barat, ditargetkan menyasar 2.000 orang per hari. Dengan penduduk 50 juta jiwa, Jabar perlu menggencarkan vaksinasi massal untuk mempercepat pembentukan kekebalan kelompok.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kota Cimahi menggelar vaksinasi Covid-19 massal di Technopark Baros Utama, Cimahi, pada 14 Juli-10 September 2021. Sentra vaksinasi tersebut ditargetkan menyasar 2.000 orang per hari.
Pengoperasian sentra vaksinasi selama dua bulan itu diharapkan dapat memperluas cakupan vaksinasi. Hal ini bertujuan mempercepat pembentukan herd immunity (kekebalan kelompok).
Masyarakat umum dapat mengikuti vaksinasi dengan mendaftar melalui situs web www.sentravaksincimahi.id. Vaksinasi ini hanya untuk penerima vaksin dosis pertama. Hingga Kamis (15/7/2021), jumlah pendaftar mencapai 26.000 orang.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, untuk mencegah kerumunan, penyuntikan vaksin dibagi dalam tiga sesi per hari. Sesi pertama pukul 08.00-09.30, sesi kedua 09.30-11.00, dan sesi ketiga pukul 11.00-12.00.
Uu mengimbau peserta vaksinasi menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Selain mengikuti ketentuan menjaga jarak, warga diminta memakai masker dobel untuk mencegah penularan Covid-19.
Penyuntikan vaksin secara massal telah beberapa kali digelar di Jabar. Dengan penduduk sekitar 50 juta jiwa, dibutuhkan percepatan vaksinasi untuk pembentukan kekebalan kelompok agar pandemi lebih terkendali.
”Sehingga insya Allah, apa yang menjadi harapan kami, dari 50 juta penduduk Jabar, yang divaksin sekitar 33,5 juta orang pada bulan Desember (2021) bisa selesai,” katanya.
Uu menambahkan, Jabar baru menerima 8 juta dosis vaksin Covid-19. Sebesar 85 persen telah disuntikkan kepada warga. Pihaknya akan kembali menerima pasokan vaksin dari pemerintah pusat pada pekan ini.
Penyuntikan vaksin secara massal telah beberapa kali digelar di Jabar. Dengan penduduk sekitar 50 juta jiwa, dibutuhkan percepatan vaksinasi untuk pembentukan kekebalan kelompok agar pandemi lebih terkendali.
Berdasarkan data vaksin.kemkes.go.id, vaksinasi tahap 1 dan 2 di Jabar menyasar 37,9 juta orang. Mereka terdiri dari tenaga kesehatan, warga lanjut usia, petugas layanan publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum, termasuk yang berusia 12-17 tahun.
Hingga Kamis pukul 18.00, sebanyak 4,67 juta orang atau sekitar 12,32 persen telah menerima vaksin dosis pertama. Sementara pencapaian vaksinasi dosis kedua baru 2,2 juta orang atau 5,8 persen.
Dari 37,9 juta orang sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2, sebanyak 4,8 juta orang atau sekitar 12,6 persen adalah warga berusia 12-17 tahun. Penyuntikan vaksin Covid-19 terhadap anak ini baru dilakukan dalam beberapa hari terakhir. Capaian vaksinasinya masih 0,14 persen.
Salah satu daerah yang telah memulai vaksinasi anak adalah Kota Bandung. Pelaksanaannya berkolaborasi dengan Badan Intelijen Negara.
Vaksinasi anak di Kota Bandung menyasar masing-masing 1.000 siswa SMP dan SMA. Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap vaksinasi tersebut dapat menghindarkan siswa dari penularan Covid-19.
”Di Kota Bandung, warga berusia 12-17 itu ada sekitar 244.000 oarang. Namun, kalau kita bicara anak sekolah usia itu, tentu jumlahnya jauh lebih besar. Sebab, banyak anak-anak yang bersekolah di Kota Bandung berasal dari Bandung Raya,” katanya.