Lokasi Pembelian dan Isi Ulang Oksigen di Jabar Mulai Dipetakan
Pemprov Jabar menampilkan informasi terkait lokasi pembelian dan isi ulang oksigen. Di Kota Bandung, upaya penambahan 1.000 tabung oksigen tengah dilakukan.
Oleh
CORNELIUS HELMY
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sebaran lokasi pembelian dan agen isi ulang tabung oksigen mulai dipetakan di Jawa Barat. Tujuannya, memudahkan pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri untuk mendapat informasi tepat terkait hal ini.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Bandung, Kamis (15/7/2021), mengatakan, informasi itu terangkum dalam fitur ”Cari Oksigen” di laman Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar). Di sana, alamat lokasi dan pembelian isi ulang ditampilkan beserta nomor teleponnya. Selain itu, ditampilkan juga beragam informasi tentang jenis tabung gas, informasi mengenai peningkatan saturasi, hingga terapi pernapasan bagi pasien Covid-19.
Kini, sebanyak 70-80 pasien Covid-19 di Jabar melakukan isolasi mandiri di rumah. Sebagian dari mereka membutuhkan oksigen untuk membantu memudahkan pernapasan. Total pasien Covid-19 yang masih dirawat di Jabar hingga Kamis sore sebanyak 101.742 orang atau naik 6.183 orang dari sehari sebelumnya.
”Kami sudah menyalurkan 600 tabung ke semua kota/kabupaten. Sebanyak 1.500 tabung lagi sedang dalam tahap pengiriman dari Singapura. Untuk sementara, penggunaannya bergantian antarwarga yang membutuhkan,” ujar Kamil.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan tengah membahas strategi penambahan tabung oksigen lewat pendanaan APBD. Jumlah tabung oksigen yang bakal disiapkan sebanyak 1.000 tabung. Sejauh ini, lanjutnya, pasokan oksigen di Kota Bandung masih bisa dipenuhi.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, produksi oksigen Kota Bandung berkisar 22.800-25.800 meter kubik per hari. Dipenuhi oleh 28 agen, jumlah itu diklaim masih cukup untuk menghadapi lonjakan kasus.
Sebelumnya, pasokan oksigen Kota Bandung disebut meningkat empat kali lipat akibat lonjakan kasus Covid-19. Dari sebelumnya sekitar 250 tabung berkapasitas 6 meter kubik per hari menjadi lebih kurang 1.100 tabung per hari.
”Sesuai arahan wali kota, semua produksi oksigen fokus untuk rumah sakit dan puskesmas,” ucap Elly.