Wali Kota Surakarta Gibran Terpapar Covid-19, Kini Isolasi Mandiri
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka terkonfirmasi positif Covid-19. Tidak ada gejala yang ditunjukkan. Ia menjalani isolasi mandiri sejak Senin (12/7/2021) meski tetap memimpin rapat koordinasi secara daring.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka terkonfirmasi positif Covid-19. Oleh karena tak ada gejala klinis, Gibran menjalani isolasi mandiri sejak Senin (12/7/2021). Meski demikian, sejumlah rapat masih diikutinya secara daring selama masa isolasi.
Gibran diketahui terkonfirmasi positif setelah hasil uji sampel usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Kota Surakarta, Senin lalu. Awalnya, ia sempat menjalani tes antigen, tetapi hasilnya menunjukkan negatif.
”Dalam beberapa hari ini, saya sering mengunjungi tempat-tempat yang agak rawan, seperti rumah sakit, tempat isolasi, maupun sentra vaksinasi. Selama ini, saya juga rutin tes antigen. Kebetulan, kemarin saya antigen negatif. Lalu, minta teman-teman dari RSUD Bung Karno untuk PCR. Lalu, hasilnya positif,” kata Gibran, dalam telekonferensi daring, Rabu (14/7/2021).
Gibran menyampaikan, setelah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, dirinya langsung memisahkan diri dari keluarga. Istri dan anaknya juga turut dites, tetapi menunjukkan hasil negatif. Begitu pula ajudan dan sopir yang kerap mengawalnya juga menunjukkan hasil tes negatif.
Gibran menambahkan, selama menjalani masa isolasi, dia akan tetap melakukan pekerjaannya sebagai kepala daerah. Pertemuan-pertemuan yang sudah dijadwalkan akan diikutinya secara daring. Setiap pagi, koordinasi juga terus dilakukan dengan Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa dan Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani.
Dengan kondisi penularan Covid-19 belakangan, masyarakat diminta agar tidak pernah mengendurkan penerapan protokol kesehatan. (Gibran Rakabuming Raka)
”Setiap hari saya bekerja normal memimpin rapat dan berkoordinasi dengan semua. Beliau berdua (Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa dan Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani) akan lebih aktif lagi untuk turun ke lokasi-lokasi rawan yang saya sebutkan tadi,” ujar Gibran.
Gibran berpesan, dengan kondisi penularan Covid-19 belakangan, masyarakat diminta agar tidak pernah mengendurkan penerapan protokol kesehatan. Segenap pihak diharapkan terus mewaspadai potensi penularan. Terlebih, virus itu tidak terlihat sehingga penularan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Dari pantauan Kompas, selama ini, Gibran dikenal sangat ketat menerapkan protokol kesehatan. Ia selalu mengenakan masker medis dirangkap dengan masker kain. Sarung tangan dan penyanitasi tangan juga selalu dibawanya dalam setiap kunjungan kedinasan.
Menurut rencana, pekan depan, ia akan diambil sampel usapnya lagi untuk mengetahui kondisi kesehatannya. ”Untuk bapak dan ibu, terutama warga Kota Surakarta, mohon dukungan dan doanya agar saya selalu diberikan kesehatan. Saya juga mohon semua bapak-ibu untuk terus mengikuti protokol kesehatan. Saya yakin kita bisa melewati ini semua,” kata Gibran.
Dalam tiga hari terakhir, jumlah penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Surakarta, jumlahnya selalu melampaui 100 kasus per hari. Pada Selasa (13/7/2021), penambahan tercatat sebanyak 316 kasus per hari. Adapun Senin (12/7/2021), terjadi 405 kasus. Penambahan terbanyak dalam tiga hari terakhir terjadi pada Minggu (11/7/2021), yakni sebanyak 526 kasus.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani menyampaikan, tingginya angka penularan diduga disebabkan varian Delta. Sebab, dari hasil pengujian sekuens genom, ditemukan 16 kasus yang tergolong varian Delta. Salah satu ciri varian ini yakni cepatnya perluasan penularan.
Dengan tingginya kasus, Ahyani menyebutkan, isolasi terpusat dioptimalkan bagi warga Kota Surakarta yang terpapar Covid-19. Isolasi terpusat dinilai lebih efektif. Sebab, kondisi kesehatan pasien bisa terus terpantau. Pasien juga dipastikan tak akan menularkan virus kepada anggota keluarga yang lain.
Sejumlah tempat isolasi terpusat bagi warga Kota Surakarta berlokasi di Asrama Haji Donohudan dan Solo Techno Park. Selain itu, ada juga tempat isolasi di tingkat kecamatan di sejumlah sekolah, yakni di SD Negeri Cemara Dua dan SD Negeri Cengklik di Kecamatan Banjarsari, SMP Negeri 25 di Kecamatan Laweyan, SMP Negeri 8 di Kecamatan Jebres, dan SMP Negeri 11 di Kecamatan Pasar Kliwon.
Di tengah lonjakan kasus di Jateng sejak selepas libur Lebaran 2021, sejumlah kepala daerah di provinsi itu terkonfirmasi positif Covid-19. Sebelum Gibran, sejak 31 Mei 2021, secara berurutan kepala daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah Bupati Tegal Umi Azizah, Wali Kota Salatiga Yuliyanto, Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie, Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, dan terakhir Bupati Kendal Dico Ganinduto.
Artinya, Gibran menjadi kepala daerah ke-7 di Provinsi Jateng yang terpapar Covid-19 sejak 31 Mei 2021 atau selepas libur Lebaran. Adapun secara keseluruhan, dari catatan Kompas, hingga awal Juli, setidaknya sudah ada 67 kepala daerah di Indonesia terpapar Covid-19. Beberapa di antaranya meninggal.