Stok Vaksin Menipis, Imunisasi di Sulawesi Utara Melambat
Vaksinasi Covid-19 di Sulawesi Utara melambat selama sepekan terakhir karena persediaan vaksin telah menipis. Beberapa daerah terpaksa menghentikan sementara pemberian vaksin dosis pertama.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 di Sulawesi Utara melambat selama sepekan terakhir karena persediaan vaksin telah menipis. Beberapa daerah terpaksa menghentikan sementara pemberian vaksin dosis pertama, sementara penyuntikan dosis kedua terus berjalan.
Di Manado, vaksinasi masih berlangsung di 16 puskesmas serta berbagai tempat umum hingga Rabu (14/7/2021). Kendati begitu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Manado Joy Zeekeon menyatakan, persediaan vaksin yang dikhususkan sebagai dosis pertama tersisa sedikit.
Karena itu, vaksinasi dosis pertama di Manado mengalami perlambatan dan diperkirakan hanya akan berlangsung hingga tiga hari ke depan. Sebagian anggota tim vaksinasi Satuan Tugas Covid-19 Manado pun diistirahatkan. ”Penyelenggaraan vaksinasi sekarang menyesuaikan (dengan stok yang tersedia),” kata Joy.
Perlambatan ini tampak di seluruh Sulut. Selama 7-13 Juli, rata-rata jumlah vaksin Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat hanya 17.705 dosis per hari, 1.397 di antaranya dosis kedua. Angka ini lebih rendah ketimbang selama 1-7 Juli, yaitu 21.184 dosis per hari yang mencakup 1.578 dosis kedua.
Perlambatan juga terasa di Manado. Selama periode yang sama, kecepatan vaksinasi di ibu kota ”bumi nyiur melambai” ini turun dari 8.240 dosis per hari menjadi 6.800 dosis saja per hari. Kendati begitu, Joy mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir meski ia tidak bisa memastikan jumlah dosis yang tersisa di gudang Dinas Kesehatan Manado.
”Vaksinasi masih dan akan terus jalan, terutama untuk dosis kedua. Dosis pertama nantinya tergantung pada distribusi dari pemprov. Saya dengar sudah akan masuk lagi kiriman dari pemerintah pusat. Kami sudah minta supaya segera diberi lagi,” kata Joy.
Hingga kini, dari target 1,99 juta penerima vaksin di Sulut, 33,18 persen telah menerima dosis pertama, sedangkan dosis kedua baru menjangkau 7,86 persen target. Adapun Manado yang bertugas memvaksin 348.821 orang telah mencapai 73,02 persen dalam pemberian dosis pertama dan 21,5 persen untuk dosis kedua.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bitung menghentikan sementara pemberian dosis pertama karena stok vaksin telah habis. Penyebabnya adalah terhambatnya pendistribusian vaksin serta banyaknya jumlah peserta vaksinasi di Kota Bitung yang belum menerima vaksin dosis kedua.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Bitung Piter Lumingkewas mengatakan, momentum ini akan digunakan untuk memperbaiki mekanisme pelaksanaan vaksinasi agar tidak menimbulkan kerumunan. ”Pelaksanaan vaksinasi dosis pertama untuk sementara ditunda karena adanya pengaturan pendistribusian vaksin dan mekanisme pemberiannya,” katanya, Senin (12/7/2021).
Sejak itu, vaksin dosis pertama di Bitung terakhir kali diberikan kepada 280 orang di RSAL dr Wahyu Slamet, Bitung, Selasa (13/7/2021). Pada Rabu, vaksin dosis kedua hanya diberikan di tiga tempat dengan total penerima 136 orang. Jika dibandingkan antara 1-7 Juli dan 7-13 Juli, kecepatan vaksinasi di Bitung pun turun dari 1.912 dosis menjadi 1.253 dosis per hari.
Perlambatan vaksinasi terjadi ketika berbagai indikator penyebaran virus korona baru menunjukkan peningkatan. Jumlah kasus aktif di Sulut naik 269 persen seminggu setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro dimulai, tepatnya dari 612 menjadi 1.646 kasus. Jumlah pasien di rumah sakit (RS) pun meningkat dari 553 menjadi 986 orang.
Sebelumnya, juru bicara Satgas Covid-19 Sulut, Steaven Dandel, mengatakan, kecepatan vaksinasi di Sulut telah mencapai 20.000-30.000 dosis per hari. Namun, hal ini kerap terkendala oleh kiriman vaksin dari pemerintah pusat yang sering tersendat. Karena itu, kecepatan vaksinasi tidak bisa dipertahankan.
Kendati begitu, Steaven mengatakan, Senin (5/7/2021) lalu, bahwa pemerintah pusat akan segera mengirim 300.000 dosis vaksin AstraZeneca dan 100.000 dosis Sinovac. Saat itu, Steaven mengatakan, kiriman akan tiba pekan itu. Namun, hingga berita ini diterbitkan, Steaven tidak menjawab pertanyaan soal janji 400.000 dosis itu ketika dihubungi lewat pesan teks.
Sementara itu, sumber dari Dinas Kesehatan Sulut menyebutkan, ada kiriman vaksin dari Jakarta yang tiba di Manado pada Selasa (13/7/2021). Akan tetapi, jumlahnya hanya 2.390 vial atau 23.900 dosis vaksin. Melihat kecepatan vaksinasi di Sulut selama ini, pasokan 23.900 dosis itu diperkirakan hanya mampu memperpanjang program vaksinasi di Sulut selama sehari atau dua hari.