Angka Kematian di Klaten Tinggi, Stok Oksigen Medis Jadi Soal
Angka kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus tinggi beberapa hari terakhir. Lebih dari 30 orang pasien meninggal setiap hari sejak sepekan terakhir. Salah satunya akibat minimnya oksigen di RS.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
KLATEN, KOMPAS — Angka kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dilaporkan tinggi beberapa hari terakhir. Minimnya suplai oksigen diduga menjadi penyebab tingginya angka kematian. Selain berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjamin pasokan oksigen, vaksinasi juga digenjot demi mencegah tingkat keparahan pasien.
Tingginya angka kematian pasien Covid-19 di Klaten telah terjadi setidaknya satu pekan terakhir. Pada Selasa (13/7/2021), angka kematian pasien Covid-19 mencapai 42 kasus. Sehari sebelumnya, Senin (12/7/2021), jumlah angka kematian mencapai 68 kasus. Catatan itu menjadi yang tertinggi selama satu pekan terakhir. Sejak Selasa (6/7/2021) pekan lalu, pasien Covid-19 yang meninggal di daerah ini selalu lebih dari 30 kasus per hari.
Tim Ahli Covid-19 Pemerintah Kabupaten Klaten Ronny Roekmito menjelaskan, tingginya angka kematian pasien beberapa hari terakhir disebabkan minimnya pasokan oksigen, khususnya yang mengantre di ruang gawat darurat dan menjalani isolasi mandiri. Terlebih, banyak pasien isolasi mandiri yang belakangan baru diketahui mengalami penurunan saturasi oksigen.
”Yang isolasi mandiri ini mereka tidak tahu (jika sedang mengalami penurunan saturasi oksigen). Begitu anjlok, baru dicarikan oksigen atau dibawa ke rumah sakit. Jadi, datang ke rumah sakit dengan kondisi sudah tidak baik,” kata Ronny, saat ditemui di Kompleks Kantor Bupati Klaten, Jawa Tengah, Selasa siang.
Namun, Ronny tidak memerinci jumlah pasien yang meninggal akibat kekurangan pasokan oksigen. Hanya, pasien-pasien yang meninggal kebanyakan sudah berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta.
Ronny melanjutkan, secara umum, ketersediaan oksigen untuk kebutuhan ruang rawat intensif mencukupi. Adapun stok oksigen minim untuk pasien-pasien di ruang gawat darurat. Melihat kondisi itu, pihaknya berkoordinasi dengan Kelompok Kerja Oksigen Kabupaten Klaten untuk memenuhi kekurangan tersebut. ”Pokja Oksigen (Pemkab) Klaten sudah bersurat dengan distributor agar menambah pasokannya ke Klaten,” kata Ronny.
Ronny menambahkan, pihaknya juga mendorong pemerintah desa untuk mencari oksimeter yang bisa dipinjamkan kepada warganya yang tengah menjalani isolasi mandiri. Diharapkan, dengan keberadaan alat tersebut, kadar oksigen dalam tubuh warga yang sedang isolasi mandiri dapat terus terpantau.
Ronny juga berharap, warga yang terpapar Covid-19 bersedia menjalani isolasi terpusat. Saat isolasi terpusat, kondisi pasien terus dipantau setiap waktu. Dengan demikian, jika sewaktu-waktu terjadi penurunan saturasi oksigen, bisa dilakukan langkah cepat agar pasien terselamatkan.
”Lebih baik isolasi terpusat. Sebab, akan terus dipantau petugas kesehatan. Jadi, jika terjadi penurunan saturasi oksigen langsung ditangani,” kata Ronny.
Saat ini, sejumlah tempat isolasi terpusat yang dikelola Pemkab Klaten berlokasi di Hotel Edotel dengan kapasitas 28 orang dan Panti Semedi dengan kapasitas 70 orang. Ada satu tempat lagi yang disiapkan, yakni Gedung Olahraga Gelarsen yang kapasitasnya mencapai 100 orang. Sejumlah kecamatan juga menyiapkan tempat isolasi terpusat dengan kapasitas 20-30 orang per tempat.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Klaten Cahyono Widodo menyampaikan, tingkat fatalitas daerah tersebut sudah mencapai 5,7 poin. Dengan tingginya angka kematian, pihaknya terus berupaya menggenjot vaksinasi. Khususnya terhadap kalangan lansia yang tergolong kelompok rentan.
Persoalannya, vaksinasi kerap tersendat keterbatasan stok. Untuk itu, Cahyono berharap pasokan vaksin dari pemerintah pusat bisa berjalan lancar sehingga vaksinasi bisa dipercepat. Pekan ini, pihaknya baru saja menerima vaksin sebanyak 15.000 dosis dan langsung didistribusikan ke fasilitas layanan kesehatan.
”Dengan fatality rate tinggi, seharusnya vaksinasi memang ditingkatkan. Tetapi, sekali lagi, vaksin itu kami hanya dapat dropping dari pemerintah pusat. Begitu terima vaksin, langsung kita laksanakan vaksinasi,” kata Cahyono.
Saat ini, kata Cahyono, dosis pertama vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada sekitar 115.000 orang. Adapun dosis kedua baru menjangkau sekitar 80.000 orang. Di Klaten, total sasaran vaksinasi sekitar 900.000 orang.