Balikpapan Siapkan 300 Tempat Tidur Tambahan untuk Isolasi Mandiri
Kodam VI/Mulawarman menyiapkan tempat dengan 300 tempat tidur untuk isolasi mandiri. Adapun Pemkot Balikpapan menyiapkan wisma atlet dengan 26 tempat tidur. Itu dilakukan agar bisa memantau pasien dengan gejala ringan.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dibantu Komando Daerah Militer VI/Mulawarman menyiapkan sekitar 300 tempat tidur tambahan untuk isolasi mandiri. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban rumah sakit. Sebab, kasus Covid-19 di ”kota minyak” ini meningkat dalam seminggu terakhir.
Satgas Covid-19 Kota Balikpapan mencatat, tempat tidur khusus pasien Covid-19 sudah terisi di atas 90 persen dari sekitar 500 tempat tidur. Adapun data dari Yankes.kemkes.go.id/app/siranap milik Kementerian Kesehatan, tempat tidur di ruang ICU dari enam rumah sakit rujukan utama hanya tersisa tiga tempat tidur, yakni di ruang ICU RS Bhayangkara Balikpapan.
”Pemkot Balikpapan telah menyiapkan tennis indoor dan tengah berupaya menyiapkan beberapa hotel untuk isolasi mandiri. Kami juga menyiapkan Depo Pendidikan dan Kejuruan Rindam Mulawarman yang ada 300 tempat tidur kalau sewaktu-waktu sangat diperlukan,” ujar Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayor Jenderal Heri Wiranto di Balikpapan, Jumat (9/7/2021).
Heri menjelaskan, persiapan itu dilakukan mengingat Kaltim berada di urutan pertama kasus Covid-19 terbanyak di luar Pulau Jawa-Bali. Adapun Balikpapan termasuk dalam 43 kabupaten/kota yang mencatatkan kasus Covid-19 tinggi. Terakhir terdapat penambahan 258 kasus baru di Balikpapan pada Jumat (9/7/2021).
Wisma atlet untuk alternatif bagi pasien isolasi mandiri.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyebutkan, 11 rumah sakit rujukan Covid-19 di Balikpapan terus berupaya menambah tempat tidur di ruang ICU dan ruang perawatan. RSUD Kanujoso Djatiwibowo, rumah sakit rujukan utama, juga sedang merekrut 50 perawat baru untuk menangani pasien Covid-19.
Tingginya penambahan kasus harian membuat banyak penderita Covid-19 yang perlu menjalani isolasi mandiri. Untuk menghindari pasien meninggal saat menjalani isolasi di rumah, seperti yang terjadi di Pulau Jawa, Wisma Atlet Balikpapan disiapkan untuk menjadi tempat isolasi mandiri.
”Hari ini kami meninjau wisma atlet berlantai dua. Ada 13 kamar dengan masing-masing dua tempat tidur. Ini untuk alternatif bagi pasien isolasi mandiri,” ujar Rahmad. Tempat itu nantinya akan dikontrol oleh petugas kesehatan.
Sejumlah RT juga menyediakan rumah untuk isolasi mandiri jika ada warga yang rumahnya tidak representatif untuk isolasi. Rahmad mengatakan, dana tak terduga akan disalurkan ke 1.600 RT untuk penanganan Covid-19. Tiap RT akan mendapatkan Rp 1 juta.
”Rencananya, kami akan mencairkan bantuan untuk RT dalam minggu ini,” katanya.
Untuk menekan mobilitas warga, Pemkot Balikpapan juga menutup 10 titik pada lima ruas jalan utama. Jalan itu ditutup pukul 17.00-22.00 Wita. Hanya kendaraan yang mengangkut kebutuhan pokok yang bisa melintas.
Melihat kasus Covid-19 yang kembali meningkat, epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman, Samarinda, Ike Anggraeni, berpendapat bahwa kebijakan dan komunikasi yang baik diperlukan. Menurut dia, kebijakan PPKM mikro yang dilakukan sebelumnya belum bisa menekan penularan Covid-19 di daerah dan secara nasional.
”Belajar dari Selandia Baru, keberhasilan mereka, selain (karena) kepatuhan publik, juga pola komunikasi dengan jelas terkait arah kebijakan dari pemerintah sehingga masyarakat dapat memahami alasan pengambilan kebijakan tersebut,” ujar Ike.