Kasus Masih Tinggi, Jalan Utama di Purwokerto Ditutup Total
Sejumlah ruas jalan utama di Purwokerto ditutup total untuk menekan potensi kerumunan. Kasus penularan Covid-19 yang masih tinggi di Banyumas perlu diwaspadai.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Temuan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Banyumas yang masih tinggi membuat jalan utama di Purwokerto ditutup total mulai Kamis (8/7/2021) hingga Selasa (20/7/2021) untuk mencegah kerumunan sehingga mengurangi risiko penularan. Pemerintah daerah juga mengimbau agar shalat Idul Adha dilaksanakan di rumah masing-masing.
”Data kemarin, 7 Juli, sebanyak 26 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal, hari sebelumnya ada 21 orang. Ini rekor tertinggi sepanjang Covid-19. Kasus positifnya juga tinggi. Hari ini ada 330 kasus aktif dan kemarin ada 389 kasus aktif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Sadiyanto menyebutkan, pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dalam lima hari terakhir memang belum bisa menunjukkan dampak penurunan kasus. Diperkirakan pengetatan itu bisa berdampak setelah seminggu atau dua minggu pelaksanaan.
”Memang idealnya satu minggu minimal. Kalau menurut epidemiologi, malah setelah 14 hari baru kelihatan karena itu masa inkubasi. Kami meyakini jika PPKM ini betul dilakukan, pasti ada penurunan karena mengurangi kerumunan. Setelah kerumunan dikurangi, otomatis penyebaran dari orang ke orang juga berkurang. Kalau dibiarkan tetap berkerumun, itu tambah banyak,” paparnya.
Kami meyakini jika PPKM ini betul dilakukan, pasti ada penurunan karena mengurangi kerumunan. (Sadiyanto)
Hingga 7 Juli, dari 1.000 tempat tidur di 16 rumah sakit rujukan Covid-19 di Banyumas tinggal tersedia 87 tempat tidur atau tingkat keterisian tempat tidur (BOR) pasien isolasi Covid-19 mencapai 91,5 persen. Adapun tempat tidur perawatan intensif (ICU) dari total 88 tempat tidur sudah terpakai 82 tempat tidur atau BOR ICU sudah mencapai 93,18 persen.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Banyumas Komisaris Ari Prayitno menyampaikan, penutupan jalan dilakukan di Jalan Jenderal Sudirman di Simpang Pasar Wage, Simpang ACE Hardware, Simpang Palma, dan Simpang KPKN. Adapun penutupan di Jalan Masjid dilakukan di Simpang Pekih Timur dan Simpang Omnia.
Penutupan jalan juga dilakukan di Jalan Kranji Simpang Cikebrok, Jalan Ragasemangsang Simpang Neutron dan Jalan Merdeka Simpang Tugu. Selanjutnya Jalan Soeharso di Simpang Meotel dan Wargabakti, Jalan HR Bunyamin di Simpang Jalan Kampus dan Simpang Glempang.
”Melihat dinamika mobilisasi aktivitas yang masih tinggi, maka penyekatan dan penutupan jalan di dalam Kota Purwokerto perlu dilakukan secara lebih intensif,” papar Ari.
Ibadah di rumah
Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan, setelah rapat dengan para pemuka agama, telah disepakati bahwa pelaksanaan shalat atau ibadah di tempat ibadah untuk sementara ditiadakan dan dilakukan di rumah masing-masing.
Demikian pula saat Hari Raya Idul Adha, masyarakat diimbau shalat di rumah dan pemotongan hewan kurban dilakukan di rumah potong hewan untuk menghindari kerumunan.
Pantauan Kompas di sejumlah lokasi penutupan jalan, masih ada beberapa kendaraan sepeda motor yang melewatinya dengan naik ke trotoar atau halaman parkir ruko-ruko yang ada di sekitar lokasi penutupan jalan. Misalnya di Simpang Palma, Simpang ACE Hardware. Selain itu, di Simpang Cikebrok, pengendara juga membuka pembatas jalan yang tidak dijaga petugas.