19 Pasien Isolasi Mandiri di Tegal Meninggal dalam Sepekan
Pada tujuh hari pertama Juli, belasan pasien Covid-19 di Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, Jateng, meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebagian pasien meninggal lantaran kesehatannya tidak terpantau.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Sepekan terakhir, sedikitnya 19 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di wilayah Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, meninggal di rumah. Kondisi kesehatan sebagian pasien yang meninggal tersebut tidak terpantau tenaga kesehatan.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Tegal, sepanjang Juli, sedikitnya 13 orang meninggal saat sedang menjalani isolasi mandiri. Dari 13 orang tersebut, 10 orang dinyatakan positif melalui tes usap dan tiga sisanya berstatus sebagai suspek. Jumlah itu meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan jumlah kematian pasien isolasi mandiri di rumah pada tujuh hari terakhir pada Juni, yakni empat orang.
Pasien-pasien yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri tersebut dievakuasi oleh petugas dengan alat perlindungan diri untuk dipulasarakan di rumah sakit rujukan Covid-19. Setelah itu, jenazah dimakamkan oleh petugas khusus dengan protokol Covid-19 untuk menekan risiko penularan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan, sebagian warga yang menjalani isolasi mandiri tidak melapor kepada Satgas Covid-19 setempat sehingga kondisi kesehatannya tidak terpantau oleh tenaga kesehatan. Sebagian pasien yang meninggal di rumah disebut Prima mengalami penurunan saturasi oksigen secara tiba-tiba atau hipoksia.
”Kalau warga yang menjalani isolasi tidak melapor, petugas kesehatan tidak bisa memantau kondisi mereka. Jadi, saat ada pemburukan tidak bisa langsung diatasi. Untuk itu, saya meminta seluruh pasien positif mau diisolasi di tempat isolasi terpusat,” ujar Prima dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 lintas wilayah di kompleks Balai Kota Tegal, Rabu (7/7/2021).
Menurut Prima, ada dua tempat isolasi mandiri terpusat di wilayahnya adalah Rumah Susun Sewa Tegalsari di Kecamatan Tegal Barat dan Gedung Olahraga di Kecamatan Tegal Selatan. Di dua lokasi tersebut, kondisi kesehatan pasien dipantau 24 jam oleh dokter dan perawat. Jika sewaktu-waktu ada pemburukan kondisi, pasien akan langsung dirujuk ke rumah sakit menggunakan ambulans.
Hingga Rabu, jumlah kasus Covid-19 yang dicatatkan di Kota Tegal sebanyak 4.195 orang. Dari jumlah tersebut, kasus aktifnya sebanyak 970 orang dan kasus meninggal 427 orang.
Sementara itu, di Kabupaten Tegal, ada enam warga yang meninggal saat sedang menjalani isolasi mandiri di rumah sepanjang Juli. Pasien yang meninggal merupakan warga di Kecamatan Slawi, Talang, dan Dukuhwaru.
Kalau warga yang menjalani isolasi tidak melapor, petugas kesehatan tidak bisa memantau kondisi mereka. (Sri Primawati Indraswari)
Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny, pasien-pasien yang meninggal itu awalnya bergejala ringan. Namun, kondisi enam pasien itu tiba-tiba menurun lalu gejala yang dikeluhkan semakin berat.
”Sekarang ini banyak pasien Covid-19 yang tadinya bergejala ringan lalu berubah menjadi bergejala berat, terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta. Kemungkinan, pemburukan kondisi yang terjadi tiba-tiba ini merupakan tanda bahwa pasien terinfeksi varian baru Covid-19,” kata Sarmanah.
Guna memastikan jenis Covid-19 yang menginfeksi warga, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal sudah mengirimkan belasan sampel usap penderita Covid-19 di wilayahnya untuk diuji dalam pemeriksaan sekuens genomik. Pengiriman sampel itu dilakukan pada pertengahan Juni ke laboratorium kesehatan Universitas Gadjah Mada. Hingga kini, pemerintah setempat masih menunggu hasil pengujian.
Secara terpisah, Bupati Tegal Umi Azizah meminta Satgas Covid-19 di desa-desa untuk ikut memantau kondisi kesehatan warga yang sedang isolasi mandiri sehingga kematian pasien di rumah bisa dicegah.
”Fungsi satgas Covid-19 harus dimaksimalkan untuk memantau kondisi pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri. Kalau sewaktu-waktu kondisi pasien memburuk, Satgas Covid-19 bisa membantu supaya pasien bisa segera dirujuk ke rumah sakit terdekat,” katanya.
Hingga Selasa (6/7/2021) jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal 10.419 orang. Dari jumlah tersebut, kasus aktif 657 orang dan yang meninggal 497 orang. Dari 497 orang yang meninggal, 149 orang atau 29 persennya meninggal sepanjang Juni.