Kluster Pabrik Minuman Keras di Malang, Belasan Karyawan Isolasi Mandiri
Belasan karyawan pabrik minuman keras di Desa Pandanlandung, Wagir, Kabupaten Malang terkonfirmasi Covid-19. Mereka bersama 30-an orang kontak erat, empat di antaranya balita, saat ini harus menjalani isolasi mandiri.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS – Kasus baru Covid-19 kluster pabrik kembali muncul di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Belasan karyawan pabrik minuman keras harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya, dengan pengawasan satgas desa.
Kasus munculnya kluster pabrik miras tersebut muncul setelah Pemerintah Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, menerima kabar dari kecamatan bahwa ada kasus Covid-19 di pabrik yang berlokasi di sana. “Kami kemudian menghubungi pihak perusahaan, dan diberikan hasil tes PCR karyawan mereka. Ada 13 karyawan pabrik yang terkonfirmasi Covid-19,” kata Sekretaris Desa Pandanlandung Achmad Bagus Sadewa, Senin (05/07/2021).
Belasan orang itu tersebar di tiga dusun yaitu Dusun Santren, Krajan, dan Pandan Selatan. Mereka saat ini isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan RT/RW setempat. “Kabarnya dari pabrik yang terkena sekitar 20-an orang. Namun yang domisili di desa kami sebanyak 13 orang itu,” kata Bagus menambahkan.
Setelah mengetahui ada belasan warganya terkonfirmasi Covid-19, Bagus mengatakan, pemerintah desa meminta kepala dusun, RT, dan RW melakukan tracing atau pelacakan kontak erat. Hasilnya, diperoleh 30 orang dewasa dan 4 balita melakukan kontak erat dengan warga terkonfirmasi Covid-19 tersebut.
“Seluruh warga yang positif dan kontak erat sudah diminta isolasi mandiri. Setelah berkoordinasi dengan puskesmas, maka tes swab antigen untuk mereka juga akan dilakukan pada Selasa (06/07),” kata Bagus. Tim satgas desa penanganan Covid-19 bersama relawan swadeshi (relawan desa) mengawasi isolasi mandiri tersebut. Segala kebutuhan harian mereka, dipenuhi oleh desa dan pabrik.
Seluruh warga yang positif dan kontak erat sudah diminta isolasi mandiri (Achmad Bagus Sadewa)
Untuk mengurangi potensi penularan, desa juga menutup sejumlah akses pintu masuk. “Tersisa dua akses utama masuk ke desa. Di dua akses pintu masuk itu ada check point. Sehingga, orang keluar masuk akan terkontrol,” kata Bagus.
Saat ini, menurut Bagus, pabrik dengan karyawan 70-an orang itu sudah berhenti berproduksi. “Hanya administrasi pabriknya saja yang beroperasi, katanya agar tidak sampai bangkrut,” katanya.
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto membenarkan adanya kasus Covid-19 klaster pabrik minuman tersebut. Menurutnya, temuan kluster baru tersebut berawal dari inisiatif perusahaan untuk memeriksakan karyawannya yang sakit.
“Awalnya kasus ini terjadi karena terjadi kontak antara karyawan dengan orang di Surabaya. Saat ini, di perusahaan tersebut ada 20 karyawan terkonfirmasi Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG),” kata Didik usai sidak ke pabrik pada Minggu (04/07/2021) malam.
Menurut Didik, seluruh karyawan tersebut saat ini menjalani isolasi mandiri. “Proses penanganannya dikerjasamakan antara perusahaan dengan puskesmas dan desa. Untuk desa, bagiamana nanti kepala desa menanganinya, sehingga warga bisa isolasi dengan baik dan tidak menular kepada yang lain,” katanya.
Kluster pabrik ini merupakan lanjutan dari beberapa kluster sebelumnya seperti kluster Singosari, kluster hajatan di Rowotrate, dan lainnya. Kluster Rowotrate adalah dusun di Malang Selatan, tepatnya di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Dusun tersebut sempat ditutup selama 14 hari untuk mencegah penularan.
Saat ini, Kabupaten Malang masuk zona oranye atau resiko sedang penularan Covid-19. Data per Minggu (04/07/2021), total kasus Covid-19 di Kabupaten Malang adalah 3.881 kasus. Dari jumlah tersebut kasus aktifnya sebanyak 108 kasus.
Adapun kasus meninggal dunia sebanyak 261 kasus (tingkat kematian sebesar 6,7 persen) dan kesembuhan sebanyak total 3512 kasus (tingkat kesembuhan sebesar 90 persen).
Sementara itu, di Kota Malang, kasus kematian juga terus bertambah setiap harinya. “Hari Minggu (04/07/2021), kami ada 11 trip pemakaman. Pemakamannya hingga malam,” kata Cornellia Selvyana Ayoe, Korlap Penyemprotan dn Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.
Hingga saat ini, Kota Malang berada di zona oranye atau resiko sedang penularan Covid-19. Data per Minggu (04/07/2021), total kasus Covid-19 di Kota Malang adalah 7201 kasus. Dari jumlah tersebut kasus aktifnya sebanyak 297 kasus.
Adapun kasus meninggal dunia sebanyak 670 kasus (tingkat kematian sebesar 9,3 persen) dan kesembuhan sebanyak total 6234 kasus (tingkat kesembuhan sebesar 86 persen). Tingkat kesembuhan itu terus menurun dibandingkan awal tahun di mana mencapai 90 persen.