Emosi Bupati Banyumas Saksikan Perjuangan Tenaga Kesehatan dan Pasien Covid-19
Bupati Banyumas Achmad Husein (61) nekat memasuki ruang ICU dan isolasi pasien Covid-19 di RSUD Margono demi menyemangati pasien dan tenaga kesehatan. Ia geram dengan orang yang menyepelekan Covid-19 dan memprovokasi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·4 menit baca
Geram dan sedih menghinggapi benak Bupati Banyumas Achmad Husein. Ia sedih dengan para pasien yang akhirnya gagal sembuh dari Covid-19. Di sisi lain, ia geram masih ada sejumlah orang yang menyepelekan, bahkan tidak percaya bahaya penyakit ini. Emosi itu diluapkan seusai secara langsung menyaksikan perjuangan hidup-mati pasien dan tenaga kesehatan di ruang ICU dan ruang isolasi RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Selasa (29/6/2021).
”Saya ke ICU dan isolasi. Sebanyak 80 persen nyengep-nyengep (sesak napas akut). Kasihan sekali, maka saya semakin kesuh (marah) pada orang yang menyepelekan dan tetap tidak percaya, tapi memprovokasi orang lain. Ingin mbandem (melempar) rasanya,” kata Husein kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa malam.
Dalam video berdurasi 2 menit lebih 7 detik yang diberikan Husein kepada wartawan, tampak dirinya berpakaian hazmat lengkap dan didampingi dokter serta tenaga kesehatan berkeliling mengunjungi para pasien. Husein tampak melakukan tos dengan pasien untuk memberi semangat.
Dia juga bertanya apa yang mereka rasakan. Ada yang berkata sehat, gembira, dan optimistis sembuh. Ada juga yang sambil memutar-mutar tangan juga menggoyang-goyangkan pinggul.
Namun, kepada wartawan, Husein menyampaikan kesedihannya karena salah satu pasien yang diajak beradu tangan atau tos ternyata pada Selasa petang meninggal dunia. ”Dia orang PDAM. Tos dengan saya, saya dialog dan buat gembira di ruang ICU. Barusan ternyata meninggal dunia. Innalillahi wa innailaihi rojiun. Semoga husnul khotimah,” kata Husein.
Dari informasi yang diberikan para dokter, lanjut Husein, pasien tersebut meninggal karena tromboemboli. Hal itu bisa terjadi karena gumpalan darah yang menumpuk di pembuluh darah kecil di organ paru sehingga menyebabkan pertukaran gas terganggu, seperti orang tenggelam, mendadak sesak napas. Proses itu disebut bisa terjadi begitu cepat.
Husein mengatakan, dirinya merasa sangat kasihan kepada para pasien yang berjuang di antara hidup dan mati melawan Covid-19. ”Betul-betul kasihan sekali mereka. Tadi saja ada dua atau tiga yang sepuh tinggal nunggulos (meninggal) saja. Hal inilah yang membuat saya begitu fokus untuk menyelesaikan. (Kepada mereka yang tidak percaya Covid-19) suruh lihat sendiri di ICU dan gunakan hati. Jangan otak dan duit (uang) saja,” ucap Husein.
Dalam video yang sama, tampak juga Husein menyapa pasien yang berusia 23 tahun. Dia terlihat kaget karena ada pasien yang cukup muda dirawat di RSUD Margono. ”Ha, enggak punya komorbid. Masih muda. Gembira, gembira ya, semangat!” kata Husein kepada pasien itu.
Masih dalam video itu juga, salah satu tenaga kesehatan mengatakan kepada Husein bahwa mereka memakai pakaian hazmat minimal selama empat jam demi melayani dan merawat pasien. Menanggapi itu, Husein kaget. ”Aduh sengsara temen, ya (sengsara sekali ya). Saya merasakan baru 10 menit sudah panas. Terima kasih banyak, ya. Teruskan pengabdian kalian. Sampai selesai, ya,” kata Husein kepada para tenaga kesehatan sambil mengangkat kedua jempol tangannya.
(Kepada mereka yang tidak percaya Covid-19) suruh lihat sendiri di ICU dan gunakan hati. Jangan otak dan duit (uang) saja. (Achmad Husein)
Husein sebenarnya sempat mengajak sejumlah wartawan ikut masuk ke ruang ICU sejak Jumat lalu ketika meresmikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Hotel Rosenda Baturraden. Namun, ketika ditanya apa jaminannya bagi wartawan, sambil tertawa, Husein hanya menyebutkan jaminannya tertular. Akhirnya tidak ada satu pun wartawan yang berani ikut meliput kunjungan Husein itu karena berisiko tinggi.
Di Banyumas, hingga kini tercatat 12.478 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 11.402 orang dinyatakan sembuh, 477 orang meninggal, dan 599 orang masih dirawat atau menjalani isolasi.
Di Kabupaten Kebumen, pemerintah kabupaten melarang aparatur sipil negara melakukan perjalanan dinas ke luar kota serta menerima tamu kedinasan dari luar kota. Hal itu sesuai dengan surat edaran Gubernur Jawa Tengah.
”Benar bahwa kami telah melarang ASN melakukan perjalanan dinas ke luar kota, termasuk melarang menerima tamu kedinasan dari luar kota. Ini sesuai dengan arahan Pak Gubernur. Kita ingin semua angka kasus Covid-19 di Jawa Tengah menurun,” ujar Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Kebumen, Selasa (29/6/2021), seperti dikutip dari siaran pers.
Arif juga menyampaikan, pihaknya sudah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home bagi pegawai dengan mengurangi kuantitas 50 persen pegawai di kantor secara bergantian.
”Kebijakan ini kami ambil dari hulu sampai hilir. Dari pencegahan, pengawasan, pengobatan, sampai penindakan, kita jalankan sesuai aturan. Yang belum divaksin jangan lupa dan jangan takut divaksin. Yang sudah divaksin juga tetap jangan abai terhadap prokes (protokol kesehatan),” katanya.