Keterisian RS di Kabupaten Malang dan Kota Batu di Atas 70 Persen
Seperti daerah lain, kasus Covid-19 di Kabupaten Malang dan Batu, Jawa Timur, juga terus meningkat. Hal ini berdampak pada ketersediaan tempat tidur di rumah sakit yang kian berkurang.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit untuk ruang isolasi di Kabupaten Malang dan Kota Batu, Jawa Timur, sudah berada di atas 70 persen. Adapun BOR untuk ruang perawatan intensif (ICU) sudah berada di atas 80 persen.
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Malang, Aniswaty Azis, Senin (28/6/2021) sore, memaparkan, dari total 446 tempat tidur ruang isolasi rumah sakit rujukan di wilayahnya, telah terisi 323 tempat tidur atau 72,42 persen. Sementara untuk ruang ICU, dari 56 tempat tidur, sudah terisi 47 tempat tidur atau 83,92 persen.
Saat ditanya langkah selanjutnya yang akan ditempuh untuk mengantisipasi kekurangan tempat tidur, Aniswaty menyebutkan, hal itu masih menunggu hasil rapat.
Kondisi serupa terjadi di Batu. BOR ruang isolasi rujukan telah terisi 71,76 persen atau terjadi penambahan 0,4 persen dari sebelumnya. Sementara BOR ICU di rumah sakit rujukan sebanyak 83,3 persen.
Dalam pers rilis yang disampaikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batu, selama periode 15-27 Juni, terjadi peningkatan BOR ruang isolasi sebesar 173 persen dan tempat tidur ICU sebesar 122 persen.
Adapun penambahan kasus terkonfirmasi baru pada periode yang sama mencapai 900 persen. Penambahan kasus baru sebagian besar berasal dari kontak erat keluarga pasien.
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kota Batu berusaha menambah kapasitas ruang isolasi di rumah sakit rujukan dan melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait guna menyediakan tambahan tenaga kesehatan. Selain itu, juga memerpanjang kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
”Mengoptimalkan satgas tingkat kecamatan hingga desa, serta mengintensifkan pelacakan dan pemeriksaan,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Diskominfo Kota Batu Ony Ardianto.
Hingga kini, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kota Batu, berdasarkan data Jawa Timur Tanggap Covid-19, sebanyak 1.612 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 50 merupakan kasus aktif, 1.414 orang telah sembuh, dan 148 orang meninggal.
Sementara itu, kebijakan pembatasan masih diterapkan di Dusun Rowoterate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Hal ini menyusul munculnya kluster hajatan perkawinan di dusun itu. Ini adalah hari kedelapan dari rencana 14 hari pembatasan.
Kami mendistribusikan makanan dari dapur umum.
Ketua Relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat PMI Kecamatan Sumbermanjing Wetan Yusak Krismanto mengatakan, selama pembatasan, pihaknya menyiapkan makanan bagi warga yang tidak bisa beraktivitas.
”Kami mendistribusikan makanan dari dapur umum. Tiap hari jumlahnya masih sama, yakni 464 bungkus sekali kirim. Dalam sehari, kami biasa dua kali kirim sehingga total 928 bungkus sehari,” ucapnya.
Sejauh ini, kata Yusak, ketersediaan bahan makanan bagi warga yang tengah menjalani pembatasan mencukupi. Tidak saja makanan, tetapi juga masker dan suplemen kesehatan.
Seperti diketahui, seorang warga menggelar pesta pernikahan pada 12-13 Juni. Selepas hajatan, salah satu kerabat mengaku tidak enak badan dan merasa sesak napas. Yang bersangkutan kemudian dibawa ke puskesmas setempat dan hasil pemeriksaan menemukan total enam orang terkonfirmasi Covid-19.