Pemkot Malang Akan Gunakan Asrama Mahasiswa untuk Isolasi Covid-19
Terus bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur, membuat Pemerintah Kota Malang berencana menggunakan asrama mahasiswa sebagai alternatif ruang isolasi pasien Covid-19.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·4 menit baca
MALANG, KOMPAS — Terus bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur, membuat Pemerintah Kota Malang berencana menggunakan asrama mahasiswa sebagai alternatif ruang isolasi pasien Covid-19. Meski begitu, masyarakat diharapkan terus menerapkan protokol kesehatan agar kasus tidak terus bertambah.
Rencana menggunakan asrama mahasiswa itu muncul seusai rapat evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di Kota Malang, Senin (28/6/2021) sore. ”Kasus di Kota Malang secara umum fluktuatif. Hanya saja, kami mengupayakan agar mereka yang terkonfirmasi Covid-19 tidak isolasi mandiri di rumah, dengan alasan efektivitas. Itu sebabnya, tampak bahwa BOR (keterisian tempat tidur rumah sakit) di Kota Malang tinggi,” kata Wali Kota Malang Sutiaji.
Menurut Sutiaji, hal itu membuat Pemkot Malang harus menyiapkan skenario jika tingkat hunian di RS-RS rujukan Kota Malang penuh. ”Kami berencana menggunakan rusunawa atau asrama mahasiswa sebagai alternatif tempat isolasi pasien Covid-19. Besok (Selasa, 29/6/2021), kami akan mengajak kampus-kampus untuk rapat membicarakan hal ini,” katanya.
Pertimbangan menggunakan asrama mahasiswa, menurut Sutiaji, adalah karena mahasiswa saat ini rata-rata sedang menjalani kuliah daring. Karena itu, fasilitasnya untuk sementara bisa digunakan bagi penanganan pasien Covid-19.
”Safe house milik Pemprov Jatim di Jalan Kawi saat ini dari kapasitas 110 bed hingga tadi pagi sudah terisi 60 orang. Artinya, memang butuh rencana alternatif jika kasus terus bertambah,” katanya.
Upaya menambah kapasitas tempat tidur juga dilakukan oleh rumah sakit darurat Covid-19 RS Ijen Boulevard. Jika sebelumnya kapasitas di rumah sakit darurat itu hanya 306 tempat tidur, saat ini kapasitasnya bertambah menjadi 316 tempat tidur.
Meski jumlah tempat tidur terus ditambah, jumlah pasien juga terus naik. Saat ini, jumlah pasien rawat inap di RS Lapangan Ijen Boulevard sebanyak 275 orang atau 87 persen.
”Kami terus upayakan tambahan bed dan kapasitas. Sekarang posisi tingkat keterisian tetap saja di atas 80 persen,” kata Kepala RS Lapangan Ijen Boulevard Heri Sutanto.
Heri berharap masyarakat menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat agar tingkat hunian di RS tidak terus bertambah.
RS Ijen Boulevard adalah rumah sakit darurat Covid-19 yang didirikan pada 16 Desember 2020. Kapasitas rumah sakit saat diresmikan sebanyak 306 tempat tidur. Rumah sakit tersebut khusus untuk menangani pasien Covid-19 berkategori ringan hingga sedang.
Namun, selain menambah kapasitas tempat perawatan, menurut Wali Kota Malang, hal paling penting adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan. ”Pilihan paling tepat saat ini adalah dengan menerapkan disiplin kesehatan ketat. Kota Malang belum berpikir melakukan pembatasan jam malam dan sebagainya. Sebab, itu nanti akan berdampak pada ekonomi. Akan ada pengurangan/perumahan pekerja, akan ada usaha tutup, dan sebagainya. Ini akan berdampak luas,” tutur Wali Kota Malang Sutiaji.
Oleh karena itu, Sutiaji mengajak masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. ”Disiplin protokol kesehatan dengan 5M, itu yang utama. Berikutnya, peran RT/RW harus bisa diandalkan dalam mendeteksi kasus di wilayahnya sehingga pelacakan dan pengujian bisa dilakukan dengan cepat guna mencegah penyebarluasan kasus,” kata Sutiaji.
Peran RT dan RW, menurut Sutiaji, penting mengingat mereka dinilai paling tahu kondisi masyarakatnya. Di Kota Malang berkali-kali terus muncul kluster baru berbasis RT dan RW, misalnya kluster takziah (kasus di Kelurahan Rampal Celaket dan Kebonsari), kasus jemaah Tarawih (di Kelurahan Tlogomas), silaturahmi Lebaran (Jalan Tretes), kluster keluarga Bandulan Gang I, dan kluster pondok di Kelurahan Dinoyo.
Kesadaran
Beberapa RT dengan kesadaran baik biasanya dengan cepat mengarahkan warga terkonfirmasi Covid-19 untuk mengikuti petunjuk puskesmas. Mereka bisa isolasi mandiri di rumah dengan didukung RT atau jika butuh dirujuk akan dicarikan RS rujukan.
Seperti di RT 006/RW017 Kelurahan Mojolangu, Senin (28/06/2021), warga berinisiatif melakukan penyemprotan disinfektan ke lingkungan perumahan mereka setelah ada satu keluarga terkonfirmasi Covid-19 dan mereka menjalani isolasi mandiri di rumah.
”Penyemprotan disinfektan dilakukan guna menjamin kenyamanan warga dan untuk meminimalkan virus di lingkungan perumahan ini. Intinya adalah warga secara mandiri bahu-membahu menjadikan perumahannya aman dan nyaman serta tanggap Covid-19,” kata Kristiawan, salah seorang warga di sana.
Kasus Covid-19 di Kota Malang pada Senin (28/6/2021) terus bertambah. Tingkat kematian juga naik dan kesembuhan kasus menurun. Data Satgas Covid-19 Kota Malang per Senin menunjukkan bahwa total kasus aktif mencapai 7.031 kasus dengan kasus aktif 178 kasus. Dari jumlah tersebut, jumlah kasus meninggal sebanyak 660 orang dan sembuh sebanyak 6193 orang.
Dari data tersebut tampak bahwa tingkat kematian adalah 9,3 persen dan kesembuhan sebanyak 88 persen. Tingkat kesembuhan ini terus menurun dari awal tahun lalu yang masih 90 persen.