Cegah Penularan Covid-19, Pasar di Purwokerto Disemprot Disinfektan
Sejumlah pasar tradisional di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, disemprot disinfektan untuk mencegah penularan Covid-19. Jumlah pasien Covid-19 terus melonjak karena tidak disiplinnya masyarakat menaati prokes.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pasar Wage Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, disemprot disinfektan untuk mencegah penularan Covid-19. Selain Pasar Wage, ada 26 pasar lain yang disemprot disinfektan secara bertahap. Kasus penularan Covid-19 di Banyumas terus melonjak karena masyarakat tidak maksimal menerapkan protokol kesehatan.
”Hari ini yang disemprot disinfektan adalah Pasar Wage, Pasar Besar Ajibarang, dan Pasar Situmpur,” kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas Erni Indrias di Purwokerto, Minggu (27/6/2021)
Penyemprotan di Pasar Wage melibatkan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas, PMI Banyumas, Muhammadiyah Covid-19 Command Center, dan Kepolisian Resor Kota Banyumas.
”Karena area Pasar Wage ini luas, maka kami melibatkan banyak pihak juga menggunakan mobil. Kalau di pasar kecil, penyemprotan dilakukan internal oleh pihak pasar,” katanya.
Kepala UPTD Pasar Wage Arif Budiman menyampaikan, para pedagang hari ini diliburkan karena pasar disterilkan.
”Di sini ada sekitar 1.300 pedagang. Untuk ruko ada 150 unit. Setiap hari, kami juga menyemprot disinfektan pada pukul 14.00 setelah pasar tutup. Namun, yang disemprot hanya bagian dalam. Kali ini yang disemprot adalah bagian luar dan dalam pasar,” tutur Arif.
Secara terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan pada 26 Juni, dari total 76 tempat tidur untuk unit perawatan intensif (ICU) Covid-19 di Kabupaten Banyumas, hanya tersisa tujuh unit tempat tidur. Dengan demikian, keterisian tempat tidur ICU Covid-19 (BOR) sudah mencapai 90,78 persen.
Adapun kapasitas tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 di Banyumas sebanyak 800 unit. Dari jumlah itu hanya tersisa 145 unit atau BOR tempat tidur untuk isolasi mencapai 82 persen. Pasien yang dirawat di ruang isolasi terdiri dari 451 orang ber-KTP Banyumas dan 204 orang ber-KTP luar Banyumas.
Sebanyak 204 pasien luar Banyumas itu antara lain berasal dari Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, dan luar Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen).
Sekarang sehari yang positif mendekat 300 orang, untuk tracing 300 pasien sehari cukup berat. (Sadiyanto)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto menambahkan, di tengah lonjakan kasus penularan Covid-19 di Banyumas, jumlah tenaga kesehatan yang melakukan penelusuran (tracing) kontak erat terbatas.
”Kesadaran warga untuk 5M belum maksimal. Jadi banyak yang positif. Sekarang sehari yang positif mendekat 300 orang, untuk tracing 300 pasien sehari cukup berat. Jadi, tracing diprioritaskan untuk kontak erat yang bergejala,” kata Sadiyanto.
Secara kumulatif, di Banyumas hingga 26 Juni terdapat 12.384 orang positif Covid-19. Dari jumlah itu, 11.357 orang sembuh, 468 orang meninggal, dan 559 orang masih menjalani perawatan atau isolasi.