Kasus Covid-19 Tinggi, Warga Banyuwangi Berebut Vaksin
Angka Covid-19 di Banyuwangi melonjak setelah muncul kluster-kluster di sejumlah kampung dan desa di Kabupaten itu. Kluster itu muncul sebagian karena perjalanan dan hajatan desa.
Oleh
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Kabupaten Banyuwangi mencatatkan konfirmasi kasus baru Covid-19 sebanyak 49 kasus pada Sabtu (26/6/2021). Jumlah itu menempatkan Banyuwangi dalam jajaran lima besar kabupaten/kota penyumbang kasus baru terbanyak di Jawa Timur. Tingginya kasus Covid-19 itu menjadi salah satu faktor pemicu warga ingin segera divaksin.
Berdasarkan data dari Satuan Tugas Covid-19 Banyuwangi, konfirmasi kasus baru Covid-19 di Banyuwangi mencapai 49 kasus pada Sabtu dan 41 kasus pada Jumat. Dengan adanya penambahan 49 kasus baru pada Sabtu ini, total ada 7.223 kasus Covid-19 di kabupaten itu. Sebanyak 6.064 dinyatakan sembuh, 444 pasien dirawat, 715 meninggal, dan 57 suspect.
Angka tertinggi penemuan kasus di Banyuwangi terjadi pada Rabu (23/6/2021), yakni 71 orang. Saat itu Banyuwangi menjadi penyumbang tertinggi konfirmasi Covid-19 di Jawa Timur. Angka Covid-19 melonjak setelah muncul kluster-kluster di sejumlah kampung dan desa di Kabupaten itu. Kluster itu muncul sebagian karena perjalanan dan hajatan desa.
”Hari ini (Sabtu) kasus baru 41. Meski angka lebih rendah dari tiga hari lalu, kami masih waspada. Kami aktifkan lagi PPKM mikro di kampung-kampung agar lonjakan kasus tak lagi terjadi,” kata Wakil Satgas Covid-19 Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, Sabtu (26/6/2021) malam.
Yuli mengatakan, satgas di setiap kampung digerakkan. Mereka diharuskan melaporkan pendatang yang datang. Rumah-rumah karantina di kampung kini diaktifkan kembali. Rumah karantina itu dulu sempat diaktifkan, tetapi seiring dengan menurunnya kasus, banyak tak digunakan lagi. Rumah-rumah karantina itu penting di saat ini guna mengurangi beban tempat isolasi di kabupaten.
Hari ini kasus baru 41. Meski angka lebih rendah dari tiga hari lalu, kami masih waspada.
Tingginya kasus Covid-19 membuat sebagian warga khawatir. Mereka tak sabar untuk segera bisa divaksin. Pada Sabtu pagi, misalnya, ratusan warga menyerbu GOR Tawangalun, Banyuwangi, guna mendapatkan vaksin dalam rangka HUT Ke-75 Bhayangkara.
Dalam video yang beredar, petugas kewalahan membendung warga yang datang sedari pagi untuk mendapatkan vaksin. Begitu gerbang dibuka, warga langsung merangsek masuk. Desak-desakan dan saling dorong tak terhindarkan.
Supriadi (45), warga Tukang Kayu, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, rela datang pukul 06.00 dengan harapan bisa divaksin hari itu, tetapi ia harus gigit jari karena antrean yang sudah panjang dan ia tak kebagian.
”Saya sudah mencoba ke Balai Desa Ketapang, tapi tidak dapat antrean, diarahkan ke sini. Di sini malah luar biasa banyak yang antre,” katanya.
Ada pula warga yang mengurungkan niatnya untuk mengikuti vaksin begitu melihat antrean yang sudah mengular sejak pagi. Wakil Kepala Polres Kota Banyuwangi AKBP Didik Haryanto mengatakan, petugas sudah menyekat antrean.
”Sebenarnya sudah diantisipasi. Penyekatan sudah, ada yang pengin duluan. Kami kasih tahu antrean nunggu. Akhirnya mereka mengikuti aturan dari awal. Langsung dipisahkan,” kata Didik, seperti dikutip Kompas.com.
Gugus Tugas Covid-19 mengapresiasi semangat warga untuk mau divaksin, tetapi guna menghindari kerumunan ia meminta warga bersabar. Ia mengatakan, program vaksinasi akan berlangsung terus. Pertengahan Juli akan ada vaksinasi lagi.
”Kali ini dari TNI, kami adakan serbuan vaksin. Nanti kami sebar tempatnya agar warga di berbagai wilayah bisa mendapatkan vaksin di tempat terdekat. Teknis pendaftaran masih kita bicarakan, tentunya akan sesuai protokol kesehatan,” kata Yuli.