Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelar pameran badan usaha milik desa atau BUMDes di pusat perbelanjaan. Pameran bertujuan untuk memperkenalkan BUMDes sekaligus memperluas pasar produk-produk unggulan BUMDes.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Untuk pertama kalinya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelar pameran produk unggulan badan usaha milik desa atau BUMDes di pusat perbelanjaan di Kota Banjarmasin. Pameran tersebut sekaligus bertujuan untuk memperkenalkan BUMDes sebagai penggerak ekonomi desa-desa di Kalsel kepada masyarakat luas.
Acara bertajuk ”BUMDesa Expo Kalsel 2021” digelar di Atrium Duta Mall, Banjarmasin, Sabtu (26/6/2021). Pameran yang berlangsung satu hari itu menampilkan beberapa BUMDes terbaik di Kalsel. Di stan pameran setiap BUMDes, pengunjung bisa melihat berbagai produk unggulan desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kalsel Zulkifli mengatakan, pameran BUMDes belum pernah diadakan sebelumnya. Pameran perdana langsung digelar di mal untuk membuka wawasan masyarakat terhadap keberadaan BUMDes, sekaligus memperluas pasar produk-produknya.
”Kami berharap setelah pameran ini, ada masyarakat ataupun pengusaha yang tertarik untuk bekerja sama dengan BUMDes yang ada di Kalsel,” kata Zulkifli dalam acara pembukaan pameran BUMDes di Banjarmasin, Sabtu sore.
Menurut Zulkifli, BUMDes sebagai tonggak perekonomian desa bisa menciptakan lapangan kerja serta mengembangkan usaha-usaha di desa. Dengan demikian, BUMDes dapat secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian desa dan kesejahteraan masyarakat desa.
”Sebagai motor penggerak dan mandirinya sebuah desa, BUMDes harus berkinerja baik. Untuk itu, kami memberikan penghargaan kepada BUMDes terbaik sebagai motivasi kepada BUMDes untuk terus aktif menjalankan usaha yang dimiliki,” ujarnya.
BUMDes juga dituntut untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaannya sehingga menghasilkan performa yang lebih baik. ”Pada 2021 ini, kami mencoba memberikan penguatan modal kepada BUMDes dengan alokasi dana sebesar Rp 1,56 miliar,” ungkapnya.
Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA dalam sambutan tertulis yang disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan, sejak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa diimplementasikan, setidaknya sampai dengan Maret 2021 telah terbentuk 47.500 unit BUMDes di seluruh wilayah Indonesia.
Di Kalsel, dari 1.864 desa yang tersebar di 11 kabupaten, sudah terbentuk 1.482 BUMDes atau 79,51 persen dari total jumlah desa di Kalsel. Di antara seribuan BUMDes itu, sebanyak 915 unit atau 61,74 persen berada pada kategori tumbuh, 522 unit (35,22 persen) dengan kategori berkembang, dan 45 unit (3,04 persen) dengan kategori maju.
”Berkembangnya BUMDes ini sekaligus kami harapkan dapat menjadi lokomotif pembangunan ekonomi lokal di tingkat desa sehingga BUMDes tersebut menjadi pilar terdepan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di desanya masing-masing,” kata Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri itu.
Safrizal mengatakan, dengan pesatnya perkembangan BUMDes di Kalsel bukan berarti kerja untuk memajukan BUMDes sudah selesai. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa diharapkan selalu aktif mendorong dan mengarahkan terbentuknya BUMDes yang berkualitas.
”Kreativitas dan inovasi jangan sampai mati,” ujarnya.
Berkelanjutan
Menurut Safrizal, kegiatan pameran BUMDes harus lebih digiatkan lagi karena bisa memberikan ruang kepada para pelaku BUMDes untuk menampilkan produk unggulannya masing-masing sehingga produk tersebut lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas.
”Namun, kegiatan pameran seperti ini adalah promosi sesaat. BUMDes perlu melakukan promosi secara berkelanjutan dengan memanfaatkan media sosial,” katanya.
Kepala Desa Bukit Mulia Suparno menuturkan, BUMDes di desanya terbentuk pada 2016. BUMDes dipercaya mengelola apa pun yang ada di desa dan berpotensi menghasilkan keuntungan secara ekonomi. ”BUMDes memiliki sejumlah unit usaha yang membuka lapangan kerja bagi masyarakat dan berkontribusi pada pendapatan asli desa,” katanya.
Menurut Direktur BUMDes Berkah Mulia, Desa Bukit Mulia, Zainal Arifin, mereka telah memiliki sembilan unit usaha yang berjalan dengan baik. Enam unit usaha itu di antaranya jasa konstruksi, peternakan kambing, peternakan ayam petelur, layanan katering, agen pembayaran, dan layanan air bersih.
”BUMDes kami sudah dua tahun menyumbang untuk pendapatan asli desa. Pada 2019 menyumbang sebesar Rp 16 juta lebih dan pada 2020 menyumbang sebesar Rp 26 juta lebih. Di tahun mendatang kami harapkan kontribusinya akan terus meningkat,” katanya.
BUMDes Berkah Mulia dari Desa Bukit Mulia, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, dinobatkan sebagai BUMDes terbaik pertama se-Kalsel. ”Penghargaan ini menjadi penyemangat yang luar biasa bagi kami untuk terus mengembangkan unit-unit usaha yang lain,” kata Zainal.