Bupati Lamandau Hendra Lesmana Umumkan Dirinya Positif Covid-19
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, sedang menelusuri kontak erat Bupati.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Jumlah kepala daerah di Tanah Air yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Kali ini, Bupati Lamandau Hendra Lesmana terkonfirmasi positif korona dan menjalani isolasi mandiri di kediamannya di Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik di akun media sosialnya, Jumat (25/6/2021), Hendra menyampaikan bahwa dirinya terkonfirmasi positif setelah menjalani uji usap yang hasilnya keluar pada Kamis.
”Saya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil PCR yang baru saja keluar. Saya minta tolong masyarakat Lamandau untuk mematuhi protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid-19,” katanya.
Hendra juga meminta doa agar segera diberikan kesembuhan dan bisa kembali beraktivitas. Ia tidak menjelaskan bagaimana dirinya bisa terpapar. Namun, ia memberi apresiasi kepada tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lamandau yang tetap bekerja melakukan penelusuran dan menangani pasien.
Seusai pengumuman positif Hendra Lesmana, Sekretaris Daerah Kabupaten Lamandau Irwansyah mengungkapkan, pihaknya langsung melakukan beberapa upaya, seperti penyemprotan disinfektan ke ruangan dan gedung kantor bupati. Lalu, tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lamandau melakukan penelusuran kontak erat Bupati.
”Ini semua kami lakukan untuk mencegah penyebaran virusnya. Ini sudah merupakan prosedur yang kami jalankan untuk siapa saja yang terpapar, termasuk Bupati,” kata Irwansyah.
Data tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng, terdapat tambahan enam kasus kematian pada Jumat sore sehingga totalnya menjadi 664 kasus. Kasus terkonfirmasi positif pun bertambah 129 sehingga totalnya 24.902 kasus. Kasus sembuh pun bertambah 126 sehingga totalnya menjadi 22.843 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul mengungkapkan, dari total kasus terkonfirmasi positif, 40 persen merupakan aparatur sipil negara (ASN). Itu terjadi karena aktivitas ASN tetap berjalan selama masa pandemi. Meskipun demikian, vaksinasi untuk pelayan publik juga tetap dilakukan.
Saat ini, lanjut Suyuti, pihaknya sedang mengejar target vaksinasi di 14 kabupaten dan kota di Kalteng. Meskipun demikian, pihaknya tak henti-hentinya mengingatkan semua warga Kalteng untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
”Semua pihak perlu kerja keras untuk vaksinasi sekaligus menangani pasien, juga edukasi masyarakat. Ini harus terus berjalan meski pelayan publik pun ikut terpapar,” kata Suyuti.
Hingga kini, vaksinasi di Kalteng masih berjalan lambat. Untuk warga lansia, pada tahap pertama baru 50.798 orang yang sudah divaksin atau 26,48 persen dari total target yang mencapai 191.817 orang. Sementara pada tahap kedua untuk warga lansia, baru 8,97 persen lansia atau 17.215 orang yang divaksin.
Untuk pelayan publik, pada tahap kedua vaksinasi, dari total 198.975 orang, baru 85.856 orang yang divaksin atau 43,15 persen. Padahal, vaksin tahap pertama untuk pelayan publik sudah mencapai 100 persen.
”Meski vaksin sudah diberikan, kunci efektif menahan dan memutus mata rantai penyebaran hanya dengan mematuhi protokol kesehatan,” kata Suyuti.