Antisipasi Lonjakan Pasien, Rumah Sakit Darurat Covid-19 Diaktifkan di Baturraden
Hotel Rosenda di Baturraden telah diaktifkan menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19 Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (25/6/2021). Diharapkan rumah sakit ini bisa untuk antisipasi lonjakan pasien.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyumas mengaktifkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Hotel Rosenda, Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (25/6/2021). Dari total kapasitas 330 kamar yang direncanakan, kini sebanyak 20 kamar telah siap dipakai.
Rumah sakit darurat ini diaktifkan untuk mengantisipasi lonjakan bed occupancy rate atau BOR di Banyumas yang sudah mencapai 93,1 persen. ”Kita ini berkejar-kejaran. Siapa yang cepat, dia akan menguasai yang lambat. Kenaikannya tidak bisa diprediksi, bisa naik 2 persen sampai 5 persen per hari,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein di Baturraden, Jumat.
Husein mengatakan, rumah sakit darurat ini merupakan perpanjangan dari Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. Rumah sakit ini akan digunakan untuk merawat pasien bergejala ringan hingga sedang. ”Penyiapan tempat tidur hari ini 20 unit, besok 40 unit, besoknya lagi 40 unit begitu seterusnya. Diharapkan ini bisa menekan BOR Banyumas di bawah 80 persen,” kata Husein.
Selain di rumah sakit darurat, lanjut Husein, setidaknya ada 112 tambahan kamar untuk pasien Covid-19 di 15 rumah sakit se-Kabupaten Banyumas. ”Kami tidak hanya merawat pasien ber-KTP Banyumas, tapi ada juga pasien lain dari kabupaten tetangga,” tuturnya.
Direktur RSUD Banyumas Dani Esti Novia menyampaikan, di rumah sakit ini akan disiagakan satu dokter spesialis paru dan empat dokter umum yang berasal dari RSUD Banyumas, RSUD Ajibarang, dan dinas kesehatan. ”Untuk perawat nanti ada 12 orang. Insya Allah nanti ada perekrutan dari dinas kesehatan. Lainnya didukung dari RSUD Ajibarang dan RSUD Banyumas, kami gotong royong,” kata Dani.
Berdasarkan data hingga 25 Juni ini, dari total 72 tempat tidur untuk ICU Covid-19 hanya tersisa 6 unit tempat tidur di Kabupaten Banyumas atau BOR untuk tempat tidur ICU Covid-19 sudah mencapai 90 persen. Adapun kapasitas tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 di Banyumas sebanyak 740 unit. Dari jumlah itu hanya tersisa 51 unit atau BOR tempat tidur untuk isolasi mencapai 93,10 persen. Pasien yang dirawat di ruang isolasi terdiri dari 453 orang warga Banyumas dan 236 orang warga luar Banyumas.
Dari 236 pasien luar Banyumas itu, sebanyak 98 orang berasal dari Cilacap, 36 orang dari Purbalingga, 14 orang dari Banjarnegara, 10 orang dari Kebumen, dan 78 orang dari luar Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen).
Terkait potensi paparan virus Covid-19 varian Delta atau dari India, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan, hingga kini pihaknya masih menunggu pemeriksaan 15 sampel genom dari UGM.
”Melihat Banyumas seperti ini, sepertinya sudah ada (varian Delta). Cuma dari hasil yang kita kirim ke UGM, kan, ada 18, baru keluar 5 negatif. Kami tagih terus yang 13, di sana jawabannya keterbatasan reagen,” papar Sadiyanto.
Atas kondisi itu, Husein berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan kepala daerah di sekitar Banyumas juga saling gotong royong mengatasi pandemi ini dan tidak meremehkannya.