Puluhan Pasien Covid-19 Antre di IGD RSUD Sidoarjo
Lonjakan kasus Covid-19 yang cukup tajam di Sidoarjo menyebabkan penggunaan ruang isolasi di 11 rumah sakit rujukan semakin tinggi. Bahkan, di RSUD Sidoarjo terdapat 34 pasien yang mengantre di instalasi gawat darurat.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Lonjakan kasus Covid-19 yang cukup tajam di Sidoarjo, Jawa Timur, menyebabkan penggunaan ruang isolasi di 11 rumah sakit rujukan semakin tinggi. Bahkan, di RSUD Sidoarjo terdapat 34 pasien yang mengantre di instalasi gawat darurat karena penuhnya ruang perawatan isolasi khusus dan biasa.
Direktur RSUD Sidoarjo Atok Irawan mengatakan, sebanyak 34 pasien Covid-19 akan dirawat di instalasi gawat darurat (IGD) selama ruang perawatan isolasi penuh. Mereka baru dipindahkan apabila ada pasien yang sudah sembuh atau keluar dari ruang perawatan isolasi Covid-19.
”Lonjakan pasien terjadi sepekan belakangan. Saat ini jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi khusus ataupun biasa total sebanyak 229 orang,” ujar Atok, Senin (21/6/2021).
Dokter spesialis paru itu mengatakan, kapasitas tempat tidur ruang isolasi pasien Covid-19 sebenarnya hanya 225 unit. Pihaknya sudah menambah empat tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan pasien Covid-19. Namun, penambahan itu belum mampu menampung seluruh pasien yang datang sehingga puluhan orang dirawat di IGD.
Dari ratusan pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Sidoarjo saat ini, mayoritas atau 85 persen merupakan warga setempat. Sisanya atau hanya 15 persen merupakan pasien rujukan dari daerah sekitar, seperti Mojokerto dan Pasuruan. Hal itu karena RSUD Sidoarjo merupakan rumah sakit tipe B yang menjadi rujukan daerah sekitar.
Atok mengatakan, mayoritas pasien Covid-19 yang dirawat kondisinya sudah parah saat masuk ke rumah sakit. Sebagian besar pasien tersebut mengalami gejala berat berupa pneumonia atau radang paru-paru. Hal itu diduga karena pasien mengabaikan gejala ringan dan baru berobat setelah kondisinya parah.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Jatim, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Sidoarjo sampai dengan Minggu (20/5/2021) sebanyak 11.684 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.974 orang dinyatakan sembuh dan 637 orang meninggal. Jumlah kasus aktif yang tercatat hanya 73 orang.
Mengacu pada data tersebut, terdapat penambahan kasus konfirmasi baru sebanyak 18 orang dalam sehari. Penambahan jumlah kasus harian itu meningkat dibandingkan sebelumnya, Sabtu (19/6/2021), sebanyak 17 orang. Penambahan kasus harian ini terus meningkat dalam sepekan belakangan. Pada Kamis (17/6/2021), misalnya, penambahan baru 10 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, naiknya penambahan kasus harian berimplikasi pada keterisian tempat tidur 11 rumah sakit rujukan Covid-19. Saat ini bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 mencapai 82 persen atau di atas ketentuan yang dipersyaratkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
”Pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit rujukan hampir maksimal. Dari total tempat tidur 663 unit, sebanyak 82 persennya terpakai,” kata Syaf.
Kenaikan penggunaan ruang perawatan pasien Covid-19 ini sangat signifikan. Bahkan tiga hari lalu, BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Sidoarjo masih 52 persen. Mengantisipasi lonjakan kasus yang lebih tinggi lagi, Dinkes Sidoarjo telah meminta rumah sakit rujukan menambah kapasitas tempat tidur pasien menjadi 825 unit.
Pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit rujukan hampir maksimal. Dari total tempat tidur 663 unit, sebanyak 82 persennya terpakai.
Atok menyebutkan, lonjakan kasus Covid-19 di Sidoarjo diduga disebabkan oleh longgarnya penerapan protokol kesehatan dan tingginya mobilitas penduduk. Hal itu terjadi sebagai implikasi dari libur Lebaran lalu. Selain itu, banyak hajatan yang digelar tanpa mengindahkan protokol kesehatan.
Data Kompas, awal Juni lalu, Satgas Covid-19 Sidoarjo membubarkan paksa acara hajatan yang digelar oleh Kepala Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran. Acara khitanan anak kepala desa itu menghadirkan hiburan wayang kulit yang digelar hingga larut malam dan menimbulkan kerumunan penonton.