Muncul Kluster Ziarah Makam Wali Limo, Kota Pasuruan Masuk Zona Merah
Pulang dari ziarah makam Wali Limo, puluhan warga Kota Pasuruan terkonfirmasi Covid-19. Dua orang meninggal.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kluster Covid-19 dari ziarah Wali Limo muncul di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Sebanyak 21 orang terkonfirmasi Covid-19. Kota Pasuruan ditetapkan masuk dalam zona merah atau kawasan risiko tinggi Covid-19.
”Kota Pasuruan kembali masuk ke zona merah setelah ditemukan kasus Covid-19 dari kluster ziarah makam Wali Limo. Sebanyak 21 orang terkonfirmasi Covid-19 dan kini sedang akan dievakuasi ke lokasi karantina,” kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf, Sabtu (19/06/2021).
Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, menyayangkan kondisi masuknya kembali Kota Pasuruan ke dalam zona merah. Sebab, beberapa waktu sebelumnya Kota Pasuruan sudah berstatus zona kuning atau kawasan risiko rendah Covid-19.
”Dengan kasus ini, RT/RW-nya saya tegur. Bagaimana bisa ada dua bus pergi ziarah wali dan RT/RW-nya tidak tahu. Tahu-tahu lapor ke lurah setelah ada warganya yang meninggal. Ini harus jadi contoh bersama bahwa RT/RW dan kelurahan harus benar-benar mengawasi dan bertanggung jawab atas warganya,” kata Gus Ipul.
Menurut Gus Ipul, 21 warga terkonfirmasi Covid-19 tersebut berasal dari Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo. Mereka berasal dari 2 RW, yaitu RW 001 dan RW 003, dan berasal dari 5 RT di sana.
Dengan kasus ini, RT/RW-nya saya tegur. Bagaimana bisa ada dua bus pergi ziarah wali dan RT/RW-nya tidak tahu (Saifullah Yusuf)
Menurut cerita warga, selesai Lebaran sebanyak 142 warga di dua RW tersebut mengikuti kegiatan ziarah makam Wali Limo (di sekitar Surabaya, Gresik, Lamongan, dan Tuban). Mereka pergi berombongan menggunakan dua bus.
”Saat berangkatnya tidak tahu kapan, yang jelas selepas Lebaran. Mereka berpikir bahwa Covid-19 sudah hilang. Kini terbukti mereka mulai ada yang bergejala. Bahkan, dua orang di antaranya sebelumnya diketahui telah meninggal,” kata Gus Ipul.
Dari dua warga yang meninggaltersebut, diketahui keduanya terkonfirmasi Covid-19. Selanjutnya Dinas Kesehatan Kota Pasuruan melakukan tes usap swab antigen dan PCR terhadap seluruh peserta ziarah makam tersebut. ”Hasilnya hari ini 21 orang terkonfirmasi positif,” katanya.
Oleh karena itu, terhadap 21 orang tersebut, Gus Ipul mengatakan segera mengevakuasi mereka untuk karantina di kantor Kecamatan Panggungrejo. Di lokasi tersebut sudah dilakukan penyekatan berbentuk kamar-kamar.
Hingga malam ini, proses evakuasi warga terkonfirmasi Covid-19 di Kota Pasuruan tersebut, menurut Gus Ipul, sedang dilakukan.
Kepala Kepolisian Resor Pasuruan Kota Ajun Komisaris Besar Arman kepada wartawan mengatakan akan melakukan pembatasan wilayah di permukiman warga tersebut. Bentuk pembatasannya adalah dengan menutup tiga jalan utama di dua RW tersebut. ”Akan kami pasang plang di tiga jalan atau gang utama masuk RW,” katanya.