Dekati Zona Merah, Pasaman Barat Optimalkan Tempat Isolasi di Nagari
Pemkab Pasaman Barat mengoptimalkan tempat isolasi di nagari untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Kondisi penularan Covid-19 di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mendekati zona merah atau risiko tinggi. Untuk menekan angka penularan, pemerintah kabupaten mengoptimalkan tempat isolasi di nagari (setingkat desa), selain juga memperbanyak pelacakan dan pemeriksaan tes usap PCR.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Pasaman Barat Hendra Putra, Kamis (17/6/2021), mengatakan, saat ini Pasaman Barat berstatus zona oranye atau risiko sedang versi Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar. Namun, skornya mendekati zona merah.
Data Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar menyebutkan, skor Pasaman Barat pada pekan ke-67 pandemi Covid-19 sebesar 1,99. Kategori zona risiko adalah skor 0-1,80 zona merah, skor 1,81-2,40 zona oranye, dan 2,41-3,0 zona kuning. Skor didasarkan pada 15 indikator data onset Dinas Kesehatan Sumbar.
”Sebagai antisipasi, kami memperbanyak pelacakan kasus dan tes usap PCR. Kami juga terus menyosialisasikan tentang Covid-19 kepada masyarakat dan juga melakukan razia yustisi,” kata Hendra, ketika dihubungi dari Padang.
Selain langkah-langkah tersebut, Hendra mengungkapkan, pemkab juga memaksimalkan tempat isolasi di tingkat nagari. Saat ini ada 29 rumah isolasi yang tersebar di 19 nagari. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan pasien Covid-19 tanpa gejala tidak berkeliaran sehingga rantai penularan benar-benar terputus.
”Jadi, rumah warga disewa dengan dana desa untuk tempat isolasi. Pasien diawasi oleh Satgas Covid-19 Nagari. Sekarang sudah ada 31 pasien yang menggunakannya,” ujar Hendra.
Hendra melanjutkan, meningkatnya kasus Covid-19 di Pasaman Barat dipicu semakin kurangnya penerapan protokol kesehatan. Hal itu tidak terlepas dari kejenuhan masyarakat terhadap pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun. Ia mengimbau masyarakat tetap taat terhadap protokol kesehatan karena pandemi belum berlalu.
Kepala Dinkes Pasaman Barat Jon Hardi menambahkan, pengadaan tempat isolasi di nagari untuk mendukung tempat isolasi di rumah sakit. Saat ini, dua rumah sakit di Pasaman Barat, yaitu RS Islam Ibnus Sina Simpang Empat dan RSUD Pasaman Barat, tingkat keterisiannya sudah di atas 70 persen.
Jon menjelaskan, setelah terkonfirmasi positif, pasien dibawa ke RSUD untuk dicek. ”Kalau tidak ada indikasi untuk dirawat, kami kirim ke rumah isolasi nagari,” katanya.
Hingga Rabu (17/6/2021), jumlah kasus positif Covid-19 di Pariaman Barat 1.086 orang. Dari total kasus itu, 65 orang meninggal dan 861 orang sembuh. Sisanya, 160 orang masih menjalani isolasi ataupun dirawat di rumah sakit.
Padang Pariaman
Kabupaten Padang Pariaman yang ditetapkan sebagai daerah zona merah penularan Covid-19 dengan skor 1,80 pada pekan ke-67 sudah mengambil sejumlah kebijakan. Kepala Dinkes Padang Pariaman Yutiardi Rivai mengatakan, pemkab meningkatkan pelacakan kasus dan tes usap PCR, sosialisasi dan razia yustisi, vaksinasi, dan pengawasan terhadap pasien isolasi mandiri.
Yutiardi menjelaskan, secara umum, tidak ada zona merah di kecamatan ataupun nagari di Padang Pariaman. Namun, dari 15 kriteria yang menjadi dasar penilaian zonasi, beberapa di antaranya ada yang skornya rendah, mencakup tingginya angka kematian dalam sepekan, rendahnya angka tes usap PCR, tingginya angka positivity rate, dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan.
”Tes usap, misalnya, jika berdasarkan standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), kami mesti mengirimkan sampel minimal 411 orang dalam sepekan, yang terlaksana cuma untuk pasien kontak erat, tidak sampai 200 orang dalam sepekan. Untuk itu, kami meningkatkan pengiriman sampel sesuai standar itu dengan bantuan Babinsa TNI dan Bhabinkamtibmas Polri,” ujarnya.
Yutiardi menjelaskan, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro dan program Nagari Tageh (desa tangguh) terhadap Covid-19 juga dioptimalkan. Selama ini, hal itu sudah ditetapkan dan poskonya sudah ada, tetapi aksinya belum tampak.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar, hingga Rabu (16/6/2021), total kasus positif Covid-19 di Padang Pariaman 1.700 orang. Dari total kasus, 66 orang meninggal, 1.499 sembuh, dan sisanya dirawat di rumah sakit ataupun menjalani isolasi.
Sementara itu, di Sumbar, pada Rabu (16/6/2021), ada tambahan 214 orang positif Covid-19 dari 2.326 sampel yang diperiksa. Total pasien Covid-19 di Sumbar hingga Rabu mencapai 48.253 orang. Dari total kasus tersebut, 1.102 orang meninggal dan 44.018 orang sembuh. Sisanya, 632 orang dirawat di rumah sakit, 2.307 orang isolasi mandiri, dan 194 orang isolasi di tempat karantina pemda.