Presiden: Tunjukkan pada Dunia, Bali Aman Dikunjungi
Presiden Joko Widodo mengapresiasi kreativitas dan produktivitas masyarakat Bali yang tetap tumbuh di tengah pandemi. Ini ditambah kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan jadi kunci agar Bali kembali memikat dunia.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali Ke-43 menjadi bukti pandemi Covid-19 tidak menghalangi kreativitas masyarakat Bali. Kreativitas diharapkan terus bertumbuh diiringi kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, sehingga dunia melihat Bali sebagai tujuan wisata yang tak hanya menarik, tetapi aman untuk dikunjungi.
”Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali Ke-43 ini merupakan bukti bahwa dalam tekanan pandemi yang sangat berat, kreativitas dan produktivitas masyarakat Bali tetap tumbuh dan tampil dengan cara-cara baru untuk terus mewarnai panggung seni dunia,” tutur Presiden dalam pembukaan Pesta Kesenian Bali Ke-43, Sabtu (12/6/2021). Sambutan yang juga ditayangkan akun resmi Sekretariat Presiden di kanal Youtube ini sekaligus membuka secara virtual Pesta Kesenian Bali ke-43.
Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali yang berlangsung 12 Juni sampai 10 Juli ini melibatkan ribuan seniman dan pendukung dari berbagai komunitas. Namun, penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 secara ketat tetap diterapkan.
Pembukaan diselenggarakan baik secara daring maupun luring. Hadir dalam pembukaan acara secara luring di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya, Denpasar, Bali, para pejabat terkait yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, serta Gubernur Bali I Wayan Koster.
Presiden Joko Widodo pun mendorong pemulihan ekonomi Bali. Hal terpenting dalam pemulihan ekonomi, katanya, adalah kemampuan menangani pandemi. Protokol kesehatan harus terus diterapkan secara disiplin. Vaksinasi dilakukan secara cepat dan masif.
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro berbasis banjar dan desa adat di Bali harus diefektifkan untuk mencegah penularan. ”Kita tunjukkan kepada dunia bahwa Bali adalah destinasi wisata yang sangat aman untuk dikunjungi,” ujarnya.
Sandiaga dalam sambutannya juga mengapresiasi Bali yang disebutnya sebagai provinsi yang paling cepat melaksanakan program vaksinasi nasional.
Sektor pariwisata sangat rentan terhadap krisis akibat pandemi Covid-19. Lumpuhnya pariwisata Bali membuat pemerintah menyediakan langkah mitigasi dan pemulihan seperti program perlindungan sosial dan stimulus.
Sandiaga pun mengatakan, dana hibah pariwisata tahun ini akan dilanjutkan, ditingkatkan, dan diperluas. Dengan demikian, stimulus ini tidak hanya menyentuh hotel dan restoran, tetapi juga biro perjalanan dan penyelenggara rekreasi. ”Mudah-mudahan jumlahnya bisa ditingkatkan menjadi Rp 3,7 triliun,” katanya.
Pohon kehidupan
Pesta Kesenian Bali tahun ini bertema ”Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi” atau berarti jiwa yang paripurna merupakan napas pohon kehidupan. Presiden Joko Widodo pun mengapresiasi pilihan tema yang tersebut.
Sebab, tema ini mengajak pemuliaan flora, fauna, dan seluruh keragaman hayati. Semangat konservasi dan hidup harmoni dengan alam disebarkan. Diharapkan, hal ini sekaligus mendorong pemulihan peradaban dari pandemi.
”Warisan-warisan susastra yang mengingatkan datangnya wabah yang mengajarkan cara mencegah dan beradaptasi perlu dibuka kembali serta dikembangkan untuk mengambil pelajaran dari Covid-19,” tutur Presiden.
Gubernur Bali I Wayan Koster menambahkan, tema tersebut bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal sadkerthi yang terdiri atas atmakerthi (penyucian jiwa), danukerthi (penyucian sumber air), wanakerthi (penyucian tumbuh-tumbuhan), segarakerthi (penyucian laut), jnanakerthi (penyucian manusia), dan jagatkerthi (penyucian alam semesta).
Tema ini kemudian diimplementasikan dalam karya-karya seni sekaligus untuk memuliakan tetumbuhan, hewan, serta keragaman hayati yang ada. Ketangguhan dan semangat dalam menciptakan karya seni di tengah pandemi ini, menurut Wayan Koster, adalah jati diri otentik masyarakat Bali. Hal ini harus diteladani generasi milenial.
Presiden Joko Widodo juga mengapresiasi upaya pemerintah daerah, para seniman, dan seluruh masyarakat Bali yang terus berkarya dan mengembangkan tradisi adiluhung kebudayaan Bali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan terukur.