Bertambah 246 Kasus Positif di Indramayu, Satu RS dan Dua Puskesmas Ditutup Sementara
Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, bertambah 246 orang dalam dua hari terakhir. Beberapa di antaranya merupakan tenaga kesehatan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, bertambah 246 orang dalam dua hari terakhir. Sejumlah tenaga kesehatan juga terpapar sehingga menyebabkan layanan di RSUD MA Sentot Patrol dan dua puskesmas ditutup sementara.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada Jumat dan Sabtu (11-12/6/2021) dengan jumlah masing-masing 189 orang dan 57 orang. Dengan penambahan itu, kasus positif Covid-19 secara kumulatif kini mencapai 9.038 orang. Rinciannya, 210 orang meninggal dunia, 710 orang dirawat/isolasi, dan 8.118 orang sembuh.
Kepala Dinkes Indramayu Deden Bonni Koswara mengatakan, penambahan kasus menyebar hampir di 31 kecamatan di Indramayu. ”Ada juga kluster nakes (tenaga kesehatan) dari RS MA Sentot Patrol, Puskesmas Widasari, dan Puskesmas Gantar. Hingga kemarin (Jumat), jumlahnya 24 orang,” katanya, Sabtu.
Ketiga fasilitas kesehatan tersebut, lanjutnya, ditutup sementara selama dua hari untuk disinfeksi serta pelacakan kontak erat. Pihaknya masih mengecek jumlah kontak erat kasus positif di tempat tersebut. Adapun tes usap berbasis reaksi polimerase berantai (PCR) diklaim mencukupi untuk deteksi dini.
Kurniawan, Direktur RSUD Pantura MA Sentot Patrol, mengatakan, layanan yang ditutup sementara hingga Minggu (13/6/2021) adalah intensive care unit (ICU) dan rawat jalan. Penghentian layanan dilakukan setelah lima nakes di ICU dan seorang nakes di unit rawat jalan positif Covid-19. ”Insya Allah, hari Senin (14/6/2021) normal lagi (operasionalnya),” ucapnya.
Jumlah nakes yang terpapar masih berpotensi meningkat. Sebab, 42 nakes masih menunggu hasil setelah menjalani tes usap dua hari terakhir. Pihaknya juga masih mendalami sumber penularan. Namun, Kurniawan memastikan alat pelindung diri mencukupi dan protokol kesehatan sudah berjalan di RSUD Sentot.
Penyebab lonjakan
Deden menampik, lonjakan kasus dipicu pemilihan kuwu (kepala desa) di 170 desa pada Rabu (2/6/2021). Selain panitia pemilihan kuwu sudah dites antigen, proses pemilihannya juga diklaim sesuai protokol kesehatan. Meski demikian, dalam pengamatan Kompas, kerumunan simpatisan calon sempat terjadi setelah pemilihan, antara lain di Desa Tanjungpura dan Desa Limbangan.
Deden, yang juga juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Indramayu, menilai, peningkatan kasus positif dipicu mobilitas warga saat libur Lebaran dan kurangnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. ”Intinya, kita harus bersama-sama, berkolaborasi, dan bersatu menghadapi Covid-19,” ucapnya.
Kondisi ini rentan membuat penanganan selanjutnya tidak ringan. Dari 223 tempat tidur khusus pasien Covid-19 di sembilan rumah sakit rujukan, misalnya, sebanyak 160 unit telah terisi atau 72 persen. Padahal, sebulan lalu, tingkat keterisiannya hanya sekitar 13 persen atau 27 tempat tidur dari 211 unit.
Apalagi, lanjutnya, nakes yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 juga harus mengurus vaksinasi, verifikasi sekolah sebelum kegiatan belajar tatap muka, dan melacak kontak erat kasus di masyarakat. ”Nakes kecapaian sehingga kondisi fisiknya menurun,” katanya.