Terkendala Beragam Masalah, Hanya 12 Daerah di Papua Aktif Gelar Vaksinasi Covid-19
Hanya 12 daerah di Papua yang melaksanakan vaksinasi Covid-19 secara rutin. Kendala yang dihadapi, mulai dari gangguan keamanan hingga keterbatasan anggaran.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pelaksanaan vaksinasi di Papua terkendala beragam masalah. Akibatnya, hanya 12 kota/kabupaten yang bisa rutin melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Papua, 12 daerah yang rutin melaksanakan vaksinasi Covid-19 adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Merauke, Mimika, dan Kabupaten Biak Numfor. Selain itu, ada juga Kabupaten Jayawijaya, Kepulauan Yapen, Asmat, Nabire, Boven Digul, dan Kabupaten Mappi.
Kondisinya kontras dengan pelaksanaan vaksinasi di 17 kabupaten lainnya. Daerah-daerah itu belum bisa rutin menggelar vaksinasi. Penyebabnya beragam, mulai dari kendala anggaran, gangguan keamanan, dan masih ada warga belum berani divaksin.
Hal itu ikut memengaruhi pencapaian vaksinasi. Hingga Kamis (10/6/2021), vaksinasi tahap pertama di Papua mencapai 26,41 persen. Sementara vaksinasi tahap kedua hanya 17,95 persen.
”Gangguan keamanan terjadi seperti di Puncak. Sementara daerah seperti Deiyai, Waropen, dan Sarmi terkendala anggaran,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Papua Aaron Rumainum di Jayapura, Jumat (11/6/2021).
Selain itu, putusnya serat optik selama sebulan ikut menghambat vaksinasi. Aaron mengatakan, kondisi itu menyebabkan banyak data yang belum bisa dimasukkan dalam aplikasi daring.
Ke depan, Dinkes Papua akan menyurati daerah-daerah yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19 secara rutin. ”Apabila tidak ada respons, kami akan menyampaikan masalah ini ke Sekretaris Daerah Papua dan pemerintah pusat,” tambahnya.
Kami belum dapat melaksanakan sosialisasi manfaat vaksin di 548 kampung. Hal ini disebabkan belum ada anggaran operasional untuk kegiatan tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara Derwes Jikwa mengakui, pemberian vaksin baru terlaksana di kalangan tenaga kesehatan dan aparat keamanan TNI/Polri. Alasannya, mayoritas warga Tolikara belum berani divaksin.
”Kami belum dapat melaksanakan sosialisasi manfaat vaksin di 548 kampung. Hal ini disebabkan belum ada anggaran operasional untuk kegiatan tersebut,” kata Derwes.
Tetap berjalan
Meski diterpa sejumlah kendala, Aaron mengatakan, vaksinasi di Papua terus dilakukan. Papua mendapat jatah vaksin 462.300 dosis. Sebanyak 14.641 tenaga kesehatan sudah mendapat vaksin tahap pertama dan 13.259 tenaga kesehatan tahap kedua. Target untuk tenaga kesehatan 19.529 orang.
Untuk kategori petugas publik, 128.840 orang mendapatkan vaksinasi tahap pertama dan 84.619 orang pada tahap kedua. Target untuk kelompok ini 289.919 orang.
Sementara untuk kategori lanjut usia 5.024 orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 tahap pertama dan 3.067 orang pada tahap kedua. Target vaksinasi warga lansia 252.800 orang.