Penyandang Disabilitas di Surakarta Masuk Prioritas Vaksinasi Covid-19
Kelompok difabel menjadi salah satu kalangan yang diprioritaskan mendapatkan vaksin Covid-19, di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Di Surakarta, sasaran awal berjumlah 132 orang dan sudah divaksin sekitar 50 persen.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Kelompok difabel menjadi salah satu kalangan yang diprioritaskan mendapatkan vaksin Covid-19 di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Vaksinasi berjalan seiring pendataan. Dorongan memvaksinasi kalangan tersebut dianggap penting mengingat mereka tergolong warga kelompok rentan.
Hal tersebut menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan antara Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (3/5/2021). Pertemuan antara kedua belah pihak berlangsung selama lebih kurang 1 jam.
Angkie menyatakan, pihaknya berharap pemerintah daerah terus menunjukkan keberpihakannya terhadap para penyandang disabilitas lewat kebijakan-kebijakan. Dalam penanganan Covid-19, salah satu kebijakan yang hendaknya dibuat adalah memosisikan penyandang difabel sebagai kalangan prioritas penerima vaksin.
Permintaan Angkie didasari oleh Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02/01/MENKES/598/2021 tentang Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi Masyarakat Lanjut Usia, Penyandang Disabilitas, serta Pendidik dan Tenaga Pendidikan. Dalam surat itu disebutkan, khusus vaksinasi terhadap penyandang difabel bergantung dari kebijakan masing-masing pemerintah daerah.
”Secara nasional, vaksinasi terhadap penyandang disabilitas sudah kick-off (dimulai) 2 Juni 2021. Kick-off ini diharapkan dapat diteruskan kepada masing-masing kepala daerah untuk ikut serta memrioritaskan penyandang disabilitas sebagai penerima vaksin,” kata Angkie.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, penyandang difabel yang masuk dalam sasaran vaksinasi berjumlah 562.242 orang. Pelaksana vaksinasi diminta memenuhi kebutuhan kaum difabel sebaik mungkin. Adapun ragam penyandang difabel terdiri dari sensorik, motorik, intelektual, mental, dan ganda.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, pihaknya sangat berpihak terhadap penyandang difabel. Layanan-layanan kesehatan bagi penyandang difabel di kota tersebut dinilainya sudah cukup lengkap. Vaksinasi juga terus dilakukan kepada kelompok masyarakat rentan tersebut.
”Vaksinasi terus kami cicil dan berjalan terus. Sudah ada sebagian penyandang difabel yang divaksin. Mereka masuk prioritas juga. Kalau ada yang membutuhkan dijemput pun, akan kami jemput,” kata Gibran.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih menjelaskan, vaksinasi Covid-19 untuk penyandang difabel telah dimulai sejak akhir Mei lalu. Sasaran awalnya berjumlah 132 orang. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 50 persen yang divaksinasi.
”Ini jumlahnya masih separuh karena koordinasi yang kurang. Ada penyandang difabel yang sudah terdaftar, tetapi tidak datang sewaktu jadwal vaksinasinya. Jadi, harus dijadwalkan kembali,” kata Wahyuningsih.
Untuk itu, Wahyuningsih menyebutkan, vaksinasi terhadap kelompok tersebut masih akan dilanjutkan nantinya. Di sisi lain, animo penyandang difabel lainnya cukup besar. Dimungkinkan, bakal terjadi penambahan jumlah sasaran. Pihak dinkes masih menanti pendataan sasaran vaksinasi dari komunitas penyandang difabel di daerah tersebut. Prinsipnya, kalangan masyarakat itu masuk ke dalam yang diprioritaskan untuk menerima vaksin.
Selain itu, Wahyuningsih mengungkapkan, kelompok penyandang difabel lain yang sudah lebih dahulu menerima vaksin, yakni atlet-atlet difabel yang tergabung dalam Komite Paralimpik Nasional. Pihaknya telah melaksanakan vaksinasi terhadap kelompok tersebut sebanyak tiga gelombang. Dari ketiga gelombang tersebut, diperkirakan sudah ada 100 penyandang difabel yang divaksinasi.