Terduga Teroris yang Ditangkap di Merauke Bertambah
Total 11 terduga teroris telah ditangkap dalam tiga hari terakhir di Merauke.
Oleh
Fabio Maria Lopes Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri bersama Kepolisian Resor Merauke kembali menangkap seorang terduga teroris di Kabupaten Merauke, Papua, Minggu (30/5/2021). Total 11 terduga teroris telah ditangkap dalam tiga hari terakhir di Merauke.
Kepala Polres Merauke Ajun Komisaris Besar Untung Sangaji, saat dihubungi dari Jayapura, Minggu malam, membenarkan informasi adanya penangkapan kembali seorang terduga teroris. Orang tersebut telah ditahan di Markas Batalyon Pelopor D Brimob Merauke.
Pada Jumat (28/5/2021), tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri bersama Polres Merauke menangkap 10 terduga teroris di empat distrik atau kecamatan di Kabupaten Merauke. Mereka adalah AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP, dan IK.
”Semua terduga teroris telah ditahan di Markas Batalyon Pelopor D Brimob Merauke. Kami belum dapat memublikasikan inisial terduga teroris yang ke-11 karena masih dalam pemeriksaan untuk mengungkap terduga teroris lainnya,” ucap Untung.
Ia menuturkan, tim Densus 88 Antiteror dan Polres Merauke menemukan sejumlah barang berbahaya dan senjata di rumah sejumlah terduga teroris. Salah satunya adalah bahan peledak berbentuk cairan.
”Dari hasil pemeriksaan awal, para terduga teroris menargetkan akan melakukan aksinya di sejumlah tempat ibadah di Merauke. Diduga, aksi mereka sengaja memicu konflik di antara warga di Papua,” kata Untung.
Dia menambahkan, status keamanan di Kabupaten Merauke ditetapkan Siaga 1 setelah penangkapan 11 terduga teroris ini. Hal tersebut untuk mencegah serangan teroris yang belum ditangkap.
”Saya menginstruksikan anggota untuk memperketat pengamanan di seluruh Merauke. Kasus ini akan terus dikembangkan karena masih terdapat terduga teroris yang belum ditangkap,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri menyatakan, para terduga teroris adalah anggota kelompok Ansor Daulah Papua. Kelompok ini terkait dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang menjadi dalang aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, 28 Maret 2021.
Menurut Mathius, pemeriksaan para terduga teroris itu akan dipindahkan ke Markas Brimob Polda Papua di Jayapura. Mereka akan ditahan dan menjalani pemeriksaan di Markas Brimob Polda Papua.
Para terduga teroris ini berasal dari sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Sulawesi, tetapi telah bermukim sekitar lima tahun di Merauke. Mereka bekerja sebagai tukang las, jasa pengantaran barang, dan pekerja serabutan.
”Dari hasil informasi sementara, diduga para terduga teroris ini akan melakukan aksinya di sejumlah gereja di Merauke. Kami bersyukur mereka telah ditangkap sebelum beraksi,” tutur Mathius.