10 Terduga Teroris di Merauke Akan Dipindahkan ke Jayapura
Pemeriksaan 10 terduga teroris yang ditangkap di Merauke, Papua, akan dipindahkan ke Jayapura.
Oleh
Fabio Maria Lopes Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sepuluh terduga teroris yang ditangkap aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri bersama Polres Merauke di Kabupaten Merauke, Papua, Jumat (28/5/2021), adalah jaringan kelompok Ansor Daulah Papua. Pemeriksaan 10 orang ini akan dipindahkan ke Jayapura.
Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri saat ditemui di Jayapura, Minggu (30/5/2021) sore. Inisial 10 terduga teroris yang ditangkap adalah AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP, dan IK. Saat ini, mereka masih menjalani pemeriksaan dan ditahan di Markas Batalyon Pelopor D Brimob Merauke.
”Rencananya, 10 terduga teroris ini akan dipindahkan ke Jayapura. Mereka akan ditahan dan menjalani pemeriksaan di Markas Brimob Polda Papua,” kata Mathius.
Sepuluh terduga teroris itu ditangkap beserta sejumlah barang bukti. Mereka ditangkap di sejumlah distrik (setingkat kecamatan), yakni Distrik Merauke, Distrik Jagebob, Distrik Kurik, dan Distrik Tanah Miring.
Mathius mengungkapkan, kelompok para terduga teroris ini terkait dengan aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada 28 Maret 2021. Mereka diduga terkait dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), kelompok di balik bom bunuh diri di Makassar.
Anggota kelompok di Merauke ini berasal dari sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Sulawesi yang telah bermukim sekitar lima tahun di Merauke. Mereka bekerja sebagai tukang las, pengantar barang, dan pekerja serabutan.
”Dari hasil informasi sementara, diduga para terduga teroris ini akan melakukan aksi di sejumlah gereja di Merauke. Kami bersyukur mereka telah ditangkap sebelum beraksi,” ujar Mathius.
Kepala Polres Merauke Ajun Komisaris Besar Untung Sangaji menyatakan, seluruh jajaran di Polres Merauke dan polsek dalam posisi bersiaga pascapenangkapan 10 terduga teroris itu. Hal ini untuk mencegah serangan teroris yang belum ditangkap.
”Saya menginstruksikan anggota memperketat pengamanan di seluruh Merauke. Kasus ini akan terus dikembangkan karena masih terdapat terduga teroris yang belum ditangkap,” katanya.
Anselmus Amo, tokoh agama di Merauke, mengapresiasi keberhasilan pihak kepolisian menangkap para terduga teroris itu. Sebab, aksi terorisme berpotensi memicu gangguan keamanan di tengah masyarakat. ”Saya meminta seluruh warga Merauke tetap tenang dan berkomitmen menjaga keamanan di permukiman masing-masing,” ucapnya.