Sentra pelayanan vaksinasi di Pontianak, Kalimantan Barat, ditambah satu untuk memperluas cakupan vaksinasi. Dengan tambahan sentra pelayanan tersebut, ditargetkan akan ada 2.000-3.000 suntikan per hari.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Untuk mempercepat cakupan vaksinasi, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menambah satu sentra pelayanan vaksinasi, pekan depan. Dengan penambahan itu, ditargetkan vaksinasi Covid-19 bisa mencapai 2.000-3.000 suntikan per hari.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidig Handanu, Jumat (28/5/2021), menyampaikan, lokasi sentra pelayanan vaksinasi tambahan tersebut disiapkan pihak swasta. Tempatnya di Jalan Ismail Marzuki, Pontianak.
”Dengan adanya tambahan sentra pelayanan vaksinasi, masyarakat lebih mudah mengakses. Sekarang terdapat 38 sentra vaksinasi di Pontianak. Dengan adanya tambahan itu, sentra vaksinasi akan menjadi 39 sentra,” kata Handanu.
Sasaran vaksinasi masih penduduk lansia, petugas pelayanan publik, dan penggerak ekonomi, dengan catatan petugas pelayanan publik atau penggerak ekonomi harus memiliki KTP Pontianak. Apabila seseorang berasal dari sekitar Pontianak, misalnya Kabupaten Mempawah, mereka harus divaksin di kabupaten/kota asal.
Namun, jika sasaran vaksinasi berasal dari daerah yang jauh dari Pontianak, dalam rangka tugas tidak memungkinkan kembali ke daerah asal, yang bersangkutan akan divaksin di Pontianak.
”Selama ini vaksinasi diperkirakan sekitar 1.500 suntikan per hari. Dengan ada tambahan sentra vaksinasi, ditargetkan menjadi 2.000-3.000 suntikan per hari,” ujarnya.
Sejauh ini, total penerima vaksinasi, mulai dari tenaga kesehatan, warga lansia, petugas pelayanan publik, hingga penggerak ekonomi, di Pontianak mencapai 40.168 orang untuk suntikan kedua. Sementara sasaran yang sudah menjalani suntikan pertama sekitar 50.000 orang. Target vaksinasi tahun ini sebanyak 180.000 orang.
Adapun cakupan vaksinasi di Kalbar bagi tenaga kesehatan per 27 Mei 2021 mencapai 110,09 persen target sasaran untuk suntikan pertama dan 102,79 persen target untuk suntikan kedua. Jumlah sasaran 25.020 tenaga kesehatan.
Sementara cakupan vaksinasi bagi petugas publik untuk vaksinasi pertama 36,52 persen dan vaksinasi kedua 26,93 persen. Jumlah sasaran vaksinasi petugas publik di Kalbar sebanyak 291.654 orang.
Adapun cakupan vaksinasi lansia, untuk vaksinasi pertama sebanyak 4,66 persen dan vaksinasi kedua 3,81 persen. Jumlah sasaran vaksinasi untuk lansia di Kalbar sebanyak 407.885 orang.
Harusnya ketika ada vaksin, suntikkan saja seluruhnya. Nanti, untuk suntikan kedua, provinsi akan meminta lagi stok dari pusat. (Sutarmidji)
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan, minat masyarakat untuk vaksinasi di Kalbar cukup tinggi. Hanya saja, kabupaten/kota, setelah melakukan suntikan pertama, menyimpan sebagian vaksinnya untuk suntikan kedua.
”Harusnya ketika ada vaksin, suntikkan saja seluruhnya. Nanti, untuk suntikan kedua, provinsi akan meminta lagi stok dari pusat. Dengan demikian, vaksinasi akan lebih cepat,” ujarnya.
Kepala Departemen Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, Agus Fitriangga menjelaskan, apabila ingin mencapai kekebalan kelompok, setidaknya 70 persen populasi harus mendapatkan vaksin. Namun, dalam praktiknya, hal itu tidak mudah dilakukan karena banyak tantangan.
”Isu-isu yang berkembang di masyarakat terkait vaksin sangat berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam program vaksinasi,” ujarnya.
Terkait perkembangan kasus Covid-19, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar per 27 Mei 2021, secara kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar mencapai 10.486 orang. Sebanyak 9.669 orang (92,20 persen) di antaranya sudah sembuh dan 88 orang (0,84 persen) meninggal. Kasus aktif sebanyak 731 orang (6,97 persen).
Jumlah kasus aktif dan yang meninggal tersebut bertambah dibandingkan pada tanggal 26 Mei. Pada 26 Mei kasus aktif di Kalbar 721 orang dan kasus meninggal 86 orang.