Presiden Jokowi: Bersama Raih Berkah Kesehatan dalam Peringatan Waisak
Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada umat Buddha karena telah menerapkan protokol kesehatan selama merayakan Waisak. Kepatuhan menerapkan protokol kesehatan merupakan praktik keagaamaan yang mulia.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam peringatan Waisak, Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih kepada umat Buddha karena telah menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan itu di antaranya menghindari kerumunan saat beribadah, mengurangi mobilitas selama libur hari raya, dan menyelenggarakan perayaan Trisuci Waisak secara virtual.
Hal ini diungkapkan Presiden Jokowi dalam video sambutan pada perayaan Dharmasanti Trisuci Waisak 2021 atau 2565 Tahun Buddha yang digelar secara luring ataupun daring oleh Kementerian Agama pada Kamis (27/5/2021).
Kepatuhan menerapkan protokol kesehatan merupakan praktik keagaamaan yang mulia.
”Kepatuhan menerapkan protokol kesehatan merupakan praktik keagaamaan yang mulia,” ujar Presiden Jokowi.
Atas nama pemerintah, keluarga, dan pribadi, Presiden Jokowi juga mengucapkan selamat memperingati Trisuci Waisak kepada seluruh umat Buddha. ”Menghormati dan menghargai sesama umat manusia. Bersama-sama berupaya memperoleh berkah kesehatan,” tambah Presiden Jokowi.
Peringatan Trisuci Waisak, lanjut Presiden Jokowi, harus digunakan untuk memperkokoh komitmen menghormati makna hakiki kehidupan, menjalankan praktik-praktik kebenaran untuk meraih keharmonisan, dan mengajarkan dharma atau dhamma sebagai pedoman untuk menunaikan tugas dan kewajiban.
”Dengan menjalankan dharma, umat Buddha mendapat kesempatan menata keseimbangan batinnya, memuliakan keagungan Tuhan yang maha welas asih, memuliakan harkat dan martabat kemanusiaannya sebagai umat beragama,” kata Presiden Jokowi dalam acara yang juga dihadiri perwakilan dari beragam organisasi keagamaan Buddha, seperti, Walubi, Permabudhi, Pimpinan Majelis Agama Buddha, dan tokoh lintas agama.
Butir-butir keluhuran ajaran dharma, menurut Presiden Jokowi, juga dinilai sangat relevan dengan situasi pandemi saat ini. Dharma mengingatkan untuk terus melangkah di jalan kebaikan, mengendalikan diri dari perlakuan buruk, meningkatkan kepedulian terhadap sesama, serta membantu dengan tulus hati dan ikhlas.
Dengan mengangkat tema ”Bangkit Bersatu untuk Indonesia Maju”, Dharmasanti Trisuci Waisak 2021 juga sekaligus memperkokoh komitmen bersama untuk menghilangkan sekat perbedaan dengan meneguhkan moderasi beragama.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang hadir secara luring di Auditorium Kementerian Agama dalam perayaan Dharmasanti Trisuci Waisak menyambut baik peneguhan moderasi keberagamaan yang mengedepankan semangat kebersamaan. Semangat kebersamaan umat Buddha, menurut Yaqut, merupakan bagian dari implementasi kehidupan beragama yang moderat.
Dengan mengangkat tema ”Bangkit Bersatu untuk Indonesia Maju”, Dharmasanti Trisuci Waisak 2021 juga sekaligus memperkokoh komitmen bersama untuk menghilangkan sekat perbedaan dengan meneguhkan moderasi beragama.
”Sudah menjadi garis kebijakan Bapak Presiden bahwa program moderasi beragama harus bisa dijabarkan dalam beragam kegiatan ceramah dan kotbah ataupun materi pendidikan keagamaan yang dilakukan secara sistmetis, terutama di lembaga pendidikan dan rumah ibadah,” ujarnya.
Kementerian Agama juga sudah menyiapkan peta jalan penguatan moderasi beragama untuk merealisasikan target yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Seluruh jajaran eselon 1 Kemenag akan menjadikan peta jalan tersebut sebagai panduan dalam melakukan program dan kegiatan masing-masing.
Sejumlah langkah penguatan moderasi beragama sudah dilakukan, seperti pendidikan pelatihan kepada pejabat, penyuluh agama, pegawai, dosen, guru, siswa, dan mahasiswa. Program training of trainer telah digelar untuk mempersiapkan instruktur dan fasilisator moderasi beragama. Tak kalah penting, penguatan dialog kerukunan di level internal ataupun antar-umat beragama serta upaya deteksi dini potensi konflik keagamaan terus dilakukan.
”Semoga nilai luhur ajaran Buddha yang menjadi panduan dalam menempuh kehidupan secara seimbang dengan prinsip jalan tengah menjadi penopang dalam mewujudkan umat Buddha yang moderat,” kata Yaqut.
Ia pun meyakini bahwa umat Buddha punya komitmen untuk menjaga keseimbangan yang paripurna dengan saling mendengar serta saling melatih kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan yang ada. Perbedaan yang dimiliki sesungguhnya adalah sebuah kekuatan untuk memperkokoh keutuhan dan kemajuan umat Buddha.
”Dharma ajaran Buddha hadir untuk kebahagiaan semua makhluk. Dharma hadir untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang seimbang, harmonis, kebenaran dharma, keyakinan fundamental kasih sayang ke semua makhluk. Meneguhkan diri, mempraktikkan kehidupan beragama yang moderat,” tambahnya.
Ketua panitia perayaan Dharmasanti Trisuci Waisak 2021 atau 2565 Tahun Buddha yang juga Dirjen Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama, Caliadi, menyebutkan bahwa perayaan Waisak memantapkan kerukunan kehidupan beragama, mempererat persaudaraan, dan memperteguh sikap perilaku cara pandang umat beragama yang moderat.
Dalam situasi pandemi, perayaan Waisak digelar secara sederhana dengan dihadiri 65 tokoh dan ketua majelis Buddha tingkat pusat.
Peta jalan penguatan moderasi juga menjadi panduan dalam mewujudkan keinginan dan cita-cita bersama menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat tempat ibadah agama Buddha dunia. ”Saya optimistis ini bisa dilakukan dengan kebersamaan dan bersatunya seluruh umat Buddha, terutama yang ada di Indonesia. Mengingat di ASEAN jumlah umat Buddha lebih dari 40 persen,” ucap Yaqut.
Sebelumnya, pada Sabtu (22/5/2021), Presiden Jokowi kembali mempromosikan keindahan Candi Borobudur di akun Youtube Presiden Jokowi. Presiden Jokowi menyebut bahwa Borobudur bukan sekadar candi.
”Di sana ada beragam lokasi, pemandangan, budaya, tradisi, dan kearifan yang menarik dan memanggil-manggil untuk datang berkunjung. Apabila pandemi ini telah berlalu, kawasan Borobudur akan menyambut Anda dengan segenap pesonanya. Candi dan sisi lainnya,” ucap Presiden Jokowi.