Polda Jateng Periksa Instalasi Listrik BPN Klaten, 10 Saksi Diperiksa
Polisi menyelidiki lebih lanjut penyebab kebakaran Kantor BPN Klaten. Tim Labfor Polda Jateng didatangkan. Sampel berupa instalasi listrik dan abu arang dibawa. Ada juga 10 saksi yang dimintai keterangan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
KLATEN, KOMPAS — Aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab terbakarnya salah satu ruangan kantor, di Badan Pertanahan Nasional Klaten, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021). Sampel berupa instalasi listrik dan abu arang diambil untuk diperiksa lebih lanjut oleh Tim Laboratorium dan Forensik dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Penyebab kebakaran baru dapat dipastikan setelah pemeriksaan rampung.
Tim Laboratorium dan Forensik (Labfor) dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah melakukan olah tempat kejadian perkara, di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Kabupaten Klaten, Minggu (23/5/2021). Kegiatan berlangsung sekitar dua jam. Pemeriksaan dilakukan pada ruangan yang terbakar, yakni ruang arsip dan ruang petugas ukur.
”Kami menyita barang bukti berupa instalasi listrik dan abu arang untuk diperiksa. Ini untuk mengetahui kandungan abu arang itu. Itu saja yang kami sita,” kata Kepala Subdirektorat Fisika dan Komputer Forensik, Labfor Polda Jateng, Komisaris Totok Tri Kusuma Rahmad, di lokasi kejadian.
Totok menyampaikan, pihaknya belum bisa memastikan dugaan awal penyebab kebakaran. Perlu pemeriksaan lanjutan terkait sampel barang bukti. Adapun pemeriksaaan sampel membutuhkan waktu sedikitnya tiga hari.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Klaten Ajun Komisaris Andriyansyah Rithas Hasibuan mengungkapkan, pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan forensik dari Labfor Polda Jateng. Penyebab kebakaran baru dapat ditentukan jika hasil laboratorium sudah keluar. Di samping itu, pemeriksaan terhadap sejumlah saksi juga dilakukan.
”Sementara ini ada 10 saksi yang kami mintai keterangan. Saksi yang diperiksa berhubungan dengan kejadian tersebut. Baik dari pegawai, masyarakat umum, hingga petugas keamanan,” kata Andriyansyah.
Sementara itu, Kepala Kantor BPN Klaten Agung Taufik Hidayat menyampaikan, pihaknya belum bisa menaksir kerugian akibat kebakaran tersebut. Sejumlah barang yang sudah dipastikan terbakar, di antaranya komputer, laptop, alat ukur tanah, mesin fotokopi. Diduga, ada sejumlah arsip yang ikut terbakar. Pendataan masih dilakukan.
Lebih lanjut, Agung menjamin, tidak ada surat, sertifikat ataupun buku tanah milik masyarakat yang terbakar dalam insiden tersebut. Dokumen-dokumen itu telah disimpan di tempat berbeda. Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan digitalisasi dokumen-dokumen penting tersebut.
”Katakanlah, ada surat tanah (terbakar), kami sudah digitalisasi. Buku tanah dan sertifikat tanah masyarakat, di Klaten, aman. Itu kami simpan di lantai satu,” kata Agung.
Agung menyebutkan, kebakaran juga tidak mengganggu pelayanan kantor pertanahan tersebut. Kantor tersebut akan beroperasi kembali seperti biasa, Senin (24/5/2021). Apabila pelayanan daring belum bisa dilakukan, masyarakat akan diberikan layanan luring (offline). ”Pelayanan tidak ada masalah. Pelayanan untuk publik akan tetap berjalan,” kata Agung.
Kebakaran, di Kantor BPN Klaten, terjadi Sabtu malam, sekitar pukul 17.40. Kobaran api sempat diketahui petugas keamanan kantor tersebut. Petugas itu sudah berupaya memadamkan api dengan alat pemadam kebakaran sederhana. Namun, api tak bisa dipadamkan. Untuk itu, petugas memanggil bantuan pemadam kebakaran.
Masyarakat setempat sempat menyaksikan kebakaran. Menurut keterangan warga, api muncul dari dalam ruangan. Asap tebal mengepul. Atap ruangan pun ambrol. Api baru bisa dipadamkan sekitar 1,5 jam. Sementara pendinginan bangunan berlangsung hingga pukul 22.00.